Translate

Thursday, April 14, 2016

TIPS & TRIK, OTT! INI DIA CARA JITU GANTI RODA MOBIL ANDA SAAT DI JALAN TOL.

Sori This Posting Still Trial....


Kruk/ Tongkat Ketiak.
Suatu saat saya berjumpa dengan seorang kenalan yang nampaknya terpaksa harus menggunakan kruk/ tongkat ketiak, agar tetap bisa beredar kemana-mana. Menurut dia keadaan yang memprihatinkan ybs. sudah dijalani hampir dua tahun.
Singkat cerita, pada suatu sore beberapa ratus meter menjelang pintu keluar tol, salah satu ban mobil yang dia kendarai gembos. Lalu berhentilah dia ke bahu jalan tol untuk sejenak mengganti ban yang gembos dengan ban serep/ cadangan.
Dengan bergegas dia mengambil ban serep di bagasi belakang mobil dan meletakkannya di tepi bahu jalan pada jarak beberapa meter dari mobil, tujuannya sebagai penghalang sekaligus "segitiga pengaman alternatif" (Indonesia banget). Setelah dirasa aman lalu dia mengambil dongkrak mobil dan kunci ban, tapi kemudian semuanya mendadak GELAP! 
Rupanya saat dia berdiri akan mengambil dongkrak dan kunci ban mobil untuk mencopot ban yang gembos, ada sebuah mobil melaju kencang menerabas bahu jalan dan menyenggol ban penghalang tsb. saat berusaha menghindar setelah kaget melihat ada halangan didepannya. Senggolan tsb. secara kebetulan menimbulkan efek ketapel, maka terbanglah ban serep tsb. melayang sebentar dan menghantam kakinya tepat di bagian paha. Dibutuhkan waktu kira-kira setahun berobat & terapi untuk memulihkan tulang pahanya yang patah, agar dapat berjalan kembali meskipun harus dibantu dengan kruk selama bertahun-tahun.
Note:
Sotoy!
Terus terang, bagi yang belum terbiasa, kondisi jalan tol disini rata-rata sangat menakutkan mengingat tingkat bahayanya sangat tinggi yang umumnya karena selain: minim penerangan saat malam hari, kurang rambu lalu lintas, banyak iklan raksasa yang sangat mengganggu konsentrasi, kondisi jalan rusak/ banyak lobang dan bergelombang juga terutama oleh tindakan dan kelakuan banyak pemakai jalan tol yang seenak jidat sendiri, misal menerabas bahu jalan dengan kecepatan tinggi, melaju terlalu lambat atau terlalu kencang di jalur yang tidak semestinya, tidak menjaga jarak aman, pindah jalur secara mendadak, memanteng/ menahan lampu hi-beam saat melaju di malam hari, dll. (sori jadi curhat colongan, habis esmosi sih, haha) 
Selain itu mengalami mogok di jalan tol disini bukanlah pengalaman yang indah dan menyenangkan, sehingga sering saya ibaratkan seperti kapal kandas di tengah samudera luas, karena memang sulit sekali mencari atau mendapatkan pertolongan dengan segera.

Melaju aman dan selamat dalam sebuah perjalanan, termasuk ketika menempuh jalan tol, merupakan harapan semua orang, tetapi yang namanya gangguan/ halangan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja serta bisa menimpa siapa saja. Salah satunya yang kerap terjadi adalah mengalami ban bocor parah atau pecah ban, misal akibat tertusuk benda tajam atau menumbuk bebatuan/ benda keras yang tercecer di jalanan dan bila hal tidak nyaman ini terjadi di jalan tol, maka diperlukan tindakan terbaik, sbb.:

1. Dengan tenang segera memperlambat kendaraan dan menyalakan lampu sein untuk menepi ke bahu jalan tol.
2. Memilih bagian bahu jalan tol yang relatif  keras, datar dan rata.
3. Berhenti dan menyalakan lampu hazard untuk menyatakan diri sedang dalam kondisi darurat. Bila terjadi di malam hari, maka selain menyalakan lampu hazard juga biarkan semua lampu tetap menyala, agar keberadaan mobil tetap mudah terdeteksi oleh para pengguna jalan lainnya.
Note:
Sotoy!
Kembalikan Bahu Jalanku!
Pernah suatu petang saya berhenti lumayan lama di bahu jalan tol di sekitaran Bandung, dengan lampu hazard menyala, untuk menunggu rombongan yang tertinggal di belakang. Dari hasil OTT/ Operasi Tangkap Tangan ini (baca: menyaksikan sendiri secara langsung) telah kepergok beberapa pengendara yang menerabas bahu jalan dengan kecepatan tinggi lalu mendadak kaget dan spontan masuk ke jalur tol kembali setelah mengetahui ada halangan dihadapannya. Mengetahui adanya manuver-manuver liar yang sangat berbahaya tsb., maka segera saya putuskan untuk mengalah dan memindahkan mobil benar-benar keluar dari bahu jalan. Baru aman dah!
4. Aktifkan rem tangan, matikan mesin mobil dan kantongi kunci kontak, lalu segera keluar untuk mengambil dan memasang segitiga pengaman (umumnya 1 set terdiri atas dua segitiga pengaman). Pasang masing-masing di belakang mobil secara berurutan, dalam jarak + 10 meter dan + 20 meter. Letakkan di tepian, tetapi masih di dalam area bahu jalan dan bila perlu ganjal dengan batu agar tidak mudah rebah oleh hembusan angin kencang dari mobil-mobil yang melintas cepat.
5. Mencopot ban yang bermasalah. Lihat tips sederhana mengganti ban yang bocor seperti di bawah ini.
6. Memasang ban serep sebagai penggantinya.
7. Memasukkan ban yang bocor ke dalam mobil (sebaiknya ditunda dulu untuk mengembalikannya ke tempat semestinya, mengingat semakin cepat meninggalkan area bahu jalan semakin baik).
8. Memasukkan semua peralatan termasuk segitiga pengaman ke dalam mobil (sebaiknya ditunda dulu untuk mengembalikannya ke tempat semestinya, mengingat semakin cepat meninggalkan area bahu jalan semakin baik).
9. Setelah semuanya dirasa OK, maka nyalakan mesin dan lampu sein untuk masuk ke jalur tol kembali dengan tenang/ hati-hati dan perjalanan siap untuk dilanjutkan kembali.
Note:
Semua proses di atas bila diikuti dengan baik, membutuhkan waktu paling lama 5 menit!

Tips sederhana mengganti ban yang bocor.

1. Memilih tempat yang keras, datar, rata dan terang serta pastikan tingkat keamanannya.
Note:
Bila keamanan area dirasa meragukan/ full curigation dengan orang-orang disekitaran, maka pastikan semua pintu mobil selalu dalam keadaan terkunci dengan kaca tertutup rapat. Hal ini untuk mencegah pencuri yang diam-diam nyelonong masuk mengambili barang-barang berharga didalam mobil, terutama ketika Anda lengah karena sedang sibuk dan fokus mengganti ban yang bocor.
2. Aktifkan rem tangan, matikan mesin mobil dan kantongi kunci kontak. Bila merasa kurang safe (mobil diperkirakan masih bisa bergerak/ menggelinding), maka ganjal ban yang tidak gembos dengan batu/ balok kayu besar di bagian depan untuk ban depan dan di bagian belakang untuk ban belakang.
Note:
Rem tangan umumnya hanya bekerja pada roda belakang, baik yang sistem manual/ hidrolik/ elektrik, sehingga penggunaan batu/ balok kayu besar sebagai pengganjal ban masih masuk akal. 
3. Pasang kepala dongkrak (tipe botol/ gunting/ buaya) tepat pada posisi penumpu sesuai anjuran pabrikan dan sebisa mungkin posisi dongkrak tegak lurus terhadap sumbu tengah mobil.
Note:
Memasang kepala dongkrak secara asal-asalan dapat merusak part yang bersangkutan, misal pada: monted frame radiator, bodi bawah mobil, bodi gardan, bodi mesin, bodi transmisi, bodi lengan ayun, fuel tank, dll.
Torsion Beam Suspension System.
Pada dua dekade terakhir, umumnya pihak pabrikan sudah menyediakan posisi-posisi penumpu kepala dongkrak, baik untuk keperluan dongkrak mobil diarea pinggir maupun tengah.
Kesalahan fatal, karena berpotensi melendut, yang sering tidak disadari (umumnya di bengkel-bengkel) adalah menempatkan kepala dongkrak pada bagian gardan atau bagian tengah dari torsion beam. Terjadinya lendutan/ bengkok sekecil apapun pada part ybs. mampu membuat gerakan mobil menjadi tidak presisi lagi. 
4. Pada saat ban sudah terangkat 3/4 (sebelum terangkat penuh dan tapak ban masih bersentuhan dengan permukaan jalan) merupakan posisi yang tepat untuk mengendorkan baut-baut roda yang ada. Bila roda masih mampu berputar, maka turunkan dongkrak sedikit lagi sampai roda dalam keadaan diam saat kunci roda dputar untuk mengendorkan baut-baut roda yang ada
Note:
Gaya gesek dari ban yang masih sedikit menapak jalan berguna untuk melawan torsi dari putaran kunci roda saat mengendorkan baut-baut ban yang ada.
Mengendorkan baut-baut roda pada saat posisi ban sudah terangkat penuh, berpotensi merontokkan gigi-gigi dan komponen-komponen lain dari power train system serta merusak fungsi rem tangan. 
Sebaliknyamengendorkan baut-baut roda pada posisi ban masih menempel penuh di atas jalan (sama sekali belum didongkrak), berpotensi membengkokkan/ mematahkan/ merusak ulir dari baut-baut roda yang ada.
Gerakan memutar kunci roda yang terbaik untuk mengendorkan baut-baut ban, adalah ke arah dalam atau ke arah badan. Gerakkan sebaliknya bisa membuat Anda jatuh tersungkur ke depan.

Urutan Mengendorkan Atau Mengencangkan Baut Roda Dengan Jumlah 4, 5, 6, 7.
5. Dongkrak ban sampai terangkat/ melayang + 3 cm dari muka jalan lalu lepas baut-baut roda secara bertahap sesuai urutan yang ada (see gambar di atas).
6. Copot roda secara hati-hati dari tempatnya, bila lengket bisa dibantu dengan gerakan memukul-mukul pinggiran ban secara kalem dengan tangan. Setelah copot, letakkan ban pada tempat yang aman.
7. Ambil dan pasang roda ban serep pada lubang baut yang ada.
8. Segera pasang baut dengan tangan beberapa putaran, kemudian sedikit kencangkan dengan kunci roda secara bertahap sesuai urutan yang ada.
9. Turunkan dongkrak sampai tapak ban sampai menyentuh dan sedikit menekan muka jalan kemudian kencangkan baut-baut roda dengan kunci roda bertahap sesuai urutan yang ada, tetapi bila roda masih mampu berputar, maka turunkan dongkrak sedikit lagi sampai roda dalam keadaan diam saat akan mengencangkan baut-baut roda yang ada. Kencangkan baut-baut roda dengan kunci roda bertahap sesuai urutan yang ada  (see gambar di atas) sampai tangan tidak mampu lagi untuk memutar kunci roda.
Note:
Mengencangkan baut-baut roda secara berlebihan, misal memutar kunci roda dengan bantuan pipa panjang berpotensi mematahkan baut-baut roda yang ada serta memecahkan velg, terutama velg racing/ Al alloy wheel.
Gerakan memutar kunci roda yang terbaik untuk mengencangkan baut-baut ban, adalah ke arah dalam atau ke arah badan. Gerakkan sebaliknya bisa membuat Anda jatuh tersungkur ke depan.

10. Setelah itu turunkan roda sampai penuh dan keluarkan dongkrak dari posisinya.
11. Memasukkan ban yang bocor ke dalam mobil serta mengembalikan tolls (dongkrak dan kunci roda) ke tempat semula.
12. S E L E S A I.
Note:
Untuk mengurangi kerepotan, maka diperlukan tindakan pencegahan dan persiapan, sehingga apabila kondisi darurat di atas terjadi dapat segera diatasi secara baik dan cepat.
Bentuk pencegahan dan persiapan tsb. berupa:
Segera pergi ke tukang tambal ban untuk memperbaiki ban yang bocor, sehingga selalu ready sebagai ban cadangan, bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
> Melakukan cek tekanan udara ban serep secara rutin.
> Memastikan alat-alat ini selalu ada di dalam mobil, yaitu: dongkrak, kunci roda, mini kompressor, senter, payung & segitiga pengaman yang mumpuni (warnanya tidak luntur dan bentuknya tidak kekecilan).
Kunci Roda Tarik.
> Menggunakan dongkrak hidrolik tipe botol, karena lebih praktis dan ringan dioperasikan (cocok untuk pengendara wanita).
> Menyediakan pipa panjang atau menggunakan kunci roda yang panjang gagangnya dapat disetel/ kunci roda tarik, bila dirasa tenaga untuk mengendorkan dan mengencangkan baut-baut roda kurang kuat (lagi-lagi cocok untuk pengendara wanita).
Keberadaan mini kompressor sangat membantu untuk terhindar dari terdampar di jalan tol, misalnya salah satu ban mengalami gembos, maka untuk sementara bisa dipompa kembali dengan mini kompressor. Bila setelah berjalan beberapa kilometer ban ybs. kembali gembos, maka ban dapat dipompa ulang kembali, demikian seterusnya sampai Anda dengan aman dan selamat bisa keluar dari tol gate terdekat serta selanjutnya mencari tukang tambal ban yang ada disekitaran.



So Don't Worry be Happy!