Translate

Sunday, December 6, 2015

TIPS & TRIK, PAPA MINTA MOBIL MATIC.

Apabila dibandingkan masa sebelum tahun 2000an, maka aplikasi transmisi otomatik/ automatic transmission/ AT pada kendaraan roda 4 saat ini bukanlah sesuatu yang cetar membahana lagi, bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok, terutama di Jakarta, didalam menembus kemacetan gila parah yang hampir terjadi setiap saat tanpa kenal waktu.

Image miring tentang transmisi otomatik, yaitu: suka loncat sendiri, akselerasi/ tarikan lambat, cepat rusak, gampang ngadat, boros BBM, boros kampas rem dan resale value anjlok, akhirnya pupus sudah secara alamiah setelah khalayak ramai dijejali iklan, gempuran promosi, test drive, dll., termasuk isu & gosip,
Asyiiik!
sehingga "dengan terpaksa alias kepepet" mereka merasakan sendiri pengalaman menggunakan transmisi ajaib ini. Soalnya ternyata, WOW... hwenaaak tenaaan!

So sebelum Papa Minta Pulsa, eh sori... Papa Minta Mobil Matic atau Mobil AT, maka perlu dipelajari dan difahami hal-hal terkait, sbb:


I. Basic Knowledge Transmission System.

Sampai detik ini terdapat tiga macam sistem transmisi yang terkenal di dunia yang salah satunya barangkali sedang nempel di mobil Anda. Yang mana itu? Tinggal pilih saja dari yang ini, sbb:
A. Manual Transmission/ Gear Box/ MT.
B. Automatic Transmission ~ Regular/ AT~Regular.
C. Automatic Transmission ~ Continuously Variable Transmissions/ AT~CVT. 

Tipe Transmisi Mobil yang Terkenal di Dunia.

AT pada prinsipnya menggunakan tenaga hidrolik yang digunakan, sebagai; 
1. Pengganti tenaga gerak kaki pengemudi dalam menekan dan melepas injakan pedal kopling seperti pada MT.
2. Sumber tenaga gerak mekanisme dalam pemilihan ratio gigi yang sudah ditentukan mirip gerakan pindah gigi pada MT.
Sedangkan kapan menentukan timing perpindahan giginya, pada ratio dan RPM tertentu, semuanya sudah diatur oleh Electronic Hydraulic Transmission Control (EHTC).
Tenaga hidrolik AT diperoleh dari pompa oli dan distribusinya ke dalam sistem, semuanya sudah diatur penuh oleh EHTC, yaitu melalui management buka tutup plunger-plunger valve hidrolik yang ada secara computerized.
Note:
Kopling pada AT umumnya menggunakan sistem fluid torque converter karena memiliki tingkat efisiensi tinggi dalam transfer tenaga.
Komponen utama dari sistem fluid torque converter yaitu pompa dan turbin.
Converter lock up clutch berfungsi untuk meningkatkan efisiensi sistem kopling pada RPM tinggi dan over drive, yaitu dengan cara mengunci secara mekanis komponen pompa dan turbin bawaan fluid torque converter.


II. Kode Etik Pemakaian AT :)

Meskipun enak & nyaman, tetap saja bisa (cepat) rusak bila cara memakainya salah kaprah dan sembarangan. So agar service life timenya panjang dan lama, maka ada "kode etik" pemakaian mobil AT sehari-hari yang harus dicermati, sbb:

1. Fahami arti dari kode-kode yang ada pada AT: P = Parking, R = Reverse/ mundur, N = Neutral, D = Drive. Over drive: L = Level/ S = Sport/ M = Manual.
Note:
Pada kendaraan terbaru, kode L1, L2,... sudah jarang digunakan lagi dan diubah ke mode S = Sport atau M = Manual atau angka-angka biasa.

Ilustrasi Selector Lever AT Secara Umum.
Keterangan:
= Type tongkat pemindah gigi AT/ shift lever AT/ selector lever AT mirip generasi awal yang sudah dilengkapi dengan: (1) Tombol pencet untuk memindahkan posisi gigi, (2) Tombol over drive electronic ~ semacam Tiptronic, (3) Celah colokan kunci untuk parking/ P release.
= Type selector lever AT mirip generasi baru yang sudah dilengkapi dengan: (4) Tombol pencet/ shift lock untuk parking/ P release sehingga tidak kerepotan colok-colok lagi pakai ujung kunci kontak, (5) Guide block yang membuat tombol pencet untuk memindahkan posisi gigi tidak diperlukan lagi, (6) Posisi over drive yang kebetulan disini memakai simbol S (berikut simbol + dan -).
Note:
Pada type A posisi L1 dan L2 cukup ditulis dengan angka saja, yaitu 1 dan 2.
Seringkali saat parkir, terutama paralel, jukir mengingatkan agar mobil dalam keadaan prei/ free alias rem tangan kudu dilepas serta gigi pada posisi N
Untuk mobil AT, demi safety, maka ketika mesin dimatikan ada keharusan bahwa gigi pada posisi P saat parkir bila tidak ingin ada masalah lain (misal: kunci kontak tidak bisa dicabut, mobil tidak mau dikunci dari luar pakai remote disertai buzzer mobil yang nguing-nguing terus, dll.), jadi untuk memindahkan dari posisi P ke N (mesin dalam keadaan mati) terdapat dua cara, yaitu: 1. Mencolok dulu celah P release memakai ujung kunci kontak. Atau, 2. Menekan tombol pencet/ shift lock untuk P release.

2. Tidak memindahkan selector lever AT tanpa memencet dulu tombol pelepas kunci lever (bila ada) pada setiap pemindahan gigi.

3. Tidak memperlakukan AT seperti laiknya manual transmission/ MT, yaitu selalu sibuk ceklak-ceklik memindahkan selector lever AT secara bertahap-tahap, misal dari L1, L2,..., D pada saat melaju atau dari D, ..., L2, L1 pada saat menurunkan laju kendaraan. Cara ini dengan cepat akan merontokkan sistem AT kendaraan Anda.

4. Pada saat start, cukup pindahkan selector lever AT langsung ke D, maka kendaraan secara otomatis siap melayani dari kondisi stop sampai melaju hingga mencapai top speed (khususnya untuk jalanan yang relatif datar, bebas tanjakan terjal/ turunan curam). Demikian pula sebaliknya, ia juga siap secara otomatis melayani perlambatan dari top speed sampai kendaraan terhenti sekalipun. Wis tah pokoke hwenaaak thok, mbokdhe! Haha.

5. Memindahkan selector lever AT dari D ke N bila memang dirasa perlu, terutama bila kendaraan diperkirakan akan stop/ terhenti agak lama (lebih dari 3 menit). Misal karena lampu merah stopan menyala lama/ kondisi macet parah (stop & go)/ menunggu rombongan si Komo (VVIP) lewat duluan, dll.
Note:
Keseringan bolak-balik memindahkan selector lever AT dari D ke N dan sebaliknya, yaitu pada setiap saat berhenti/ kondisi stop & go ketika macet, juga berpotensi mempercepat rontoknya sistem AT kendaraan Anda terutama pasak pengunci lever (bila ada) menjadi cepat aus yang bakal berakibat pada mudah berpindahnya lever dengan sedikit senggolan saja. Ini jelas berbahaya!
Tidak selalu memindahkan selector lever AT ke N pada setiap stop, agar mobil bisa langsung digenjot bila sudah go. Memang agak sedikit sekali memboroskan BBM, tapi sebenarnya tidak terlalu masalah dibandingkan dengan bila Anda mendadak jantungan karena keseringan kaget diklakson mobil di belakang atau menanggung betapa mahalnya ongkos repair sistem AT rusak yang harus ditebus/ harus membeli AT baru secara gelondongan. Semuanya tentu bakal bikin Anda punya dompet mewek parah.

6. Membiasakan menginjak rem dulu sebelum menyalakan/ start mesin.
Note:
Hal di atas untuk menghindari mobil AT langsung berjalan/ loncat saat di start.
Pada beberapa mobil AT terkini, demi safety, maka mobil tidak bisa di start sebelum rem diinjak dulu serta posisi selector lever AT berada pada P/ N.

7. Cukup melakukan kick down sesuai kebutuhan untuk mendapatkan akselerasi spontan (selector lever AT pada posisi D) saat hendak mendahului kendaraan di depan, terutama di jalan-jalan yang masih menganut jalur dua arah/ berlawanan arah.
Note:
Kick down adalah gerakan menginjak pedal gas secara spontan/ cepat.
Pada kondisi sangat genting (misal; mendahului saat di tanjakan atau jarak mobil dari arah depan/ berlawanan sudah sangat dekat), sebenarnya masih sah-sah saja memindahkan selector lever AT dari posisi D ke over drive: L/ S/ M saat hendak mendahului kendaraan di depan, tetapi jangan lupa untuk memindahkan kembali ke posisi D saat kondisi genting terlewati. Atau lebih praktis pencet (aktifkan) tombol over drive elektronic, sejenis Tiptronic, bila ada.
Posisi over drive: L/ S/ M sangat dibatasi oleh besarnya RPM/ Speed (misal; S3 dibatasi max. 60 Kph, S2 max 40 Kph , dst.). Keluar dari ketentuan ini alamat beresiko merontokkan sistem AT kendaraan Anda.
Sotoy!
Demikian halnya dengan kelakuan; sedikit-sedikit kickdown sedikit-sedikit kickdown (kickdown kok sedikit-sedikit, haha) juga beresiko merontokkan sistem AT kendaraan Anda. Ini biasanya suka banget dilakukan oleh para eksekutif muda bahkan kadang para eksekutif tua, yaitu dalam rangka tebar pesona/ show off. Hayo ngaku...

Posisi Selector Lever AT yang Tepat.
8. Saat berjalan menanjak di tanjakan terjal, misal; di pegunungan atau di tol Cipularang, tol Semarang dan tol Bawen (jadi bukan tanjakan saat masuk jembatan/ jalan / tol layang perkotaan/ parkir gedung) adalah lebih bijaksana memindahkan selector lever AT dari posisi D ke over drive: L/ S/ M, pada angka berapanya tergantung seberapa terjal tanjakannya. Membiarkan selector lever AT pada posisi D pada kondisi di atas sama saja dengan menyiksa mesin mobil Anda sendiri, karena dalam sekejap tenaganya akan drop dan beresiko kandas di tanjakan.
Note:
Contoh: saat mendaki jalan-jalan di gunung Bromo yang terkenal terjal & panjang, saya lebih banyak menggunakan posisi S2 dan S1, selain agar mobil tetap bertenaga juga biar kelihatan tetap mboys. Hore hidup pencitraan..., haha.
Pada mobil-mobil tertentu, yang sudah dilengkapi tombol over drive elektronic, sejenis Tiptronic, adalah sangat praktis dalam memberikan lonjakan RPM mesin yang spontan yang mana akan memberikan kekuatan menanjak yang sangat bertenaga dan responsif, jadi dalam keadaan menanjak yang panjang dan lama pun Anda tidak perlu kuwatir kehabisan tenaga, bahkan kalau mau bisa dikebut lagi. Asik kan? So, sekali mboys tetap mboys...
Asyiiik!
Pada beberapa mobil AT terkini, demi safety, maka mobil ybs. sudah dilengkapi dengan "alutsista" baru berupa teknologi anti melorot saat macet di tanjakan, yaitu HSA (Hill Start Assist ~ Honda) atau HSC (Hill Start Control ~ Toyota). Teknologi ini sengaja diciptakan agar Anda bisa tetap tampil mboys maksimal, terutama saat macet di tanjakan. Suit-suit...

9. Saat berjalan menurun di turunan curam, misal; di pegunungan atau di tol Cipularang, tol Semarang dan tol Bawen (jadi bukan turunan saat keluar jembatan/ jalan / tol layang perkotaan/ parkir gedung) adalah lebih bijaksana memindahkan selector lever AT dari posisi D ke over drive: L/ S/ M, pada angka berapanya tergantung seberapa curam turunannya, agar terjadi efek engine brake. Membiarkan selector lever AT pada posisi D untuk kondisi di atas sama saja dengan mencari masalah, karena dalam sekejap mobil akan meluncur deras dan nggeloyor tak terkendali, sehingga membuat rem harus bekerja keras yang beresiko rem blong. (lebih afdol see: Tips & Trick Sederhana Menaklukkan Turunan Curam dan Panjang).
Note:
Asyiiik!
Ada kelebihan lain dari AT~CVT di jalan menurun (kelebihan ini tidak dimiliki AT~Regular), yaitu pada saat mobil bergerak meluncur deras ke bawah, maka dengan sedikit injakan pedal rem akan memberikan efek engine brake secara spontan dan mobilpun segera melambat. Ketika mobil kembali bergerak meluncur deras ke bawah, maka dengan sedikit injakan pedal rem akan berulang memberikan efek engine brake, dst. Jadi disini tidak perlu menginjak pedal rem secara terus-menerus! 

10. Hindari memidahkan selector lever AT dari posisi D langsung ke R saat mobil sedang melaju (AT bisa langsung rontok) atau saat ingin bergerak mundur. Terbaik saat ingin mundur yaitu pindahkan selector lever AT dari posisi D ke N sejenak, baru kemudian ke R.
Note:
Berhubungan dengan Note no. 5 di atas, akibat pasak pengunci selector lever AT (bila ada) yang sudah aus, maka dimungkinkan terjadinya perpindahan selector lever AT ke sembarang posisi, misalnya tidak sengaja tersenggol sehingga mendadak langsung pindah dari D ke L1 dan tentu saja ini berbahaya.


Mobil Derek Model Gendong.
11. Hindari mendorong mobil AT yang sedang mogok atau menariknya dengan mobil lain/ mobil derek. Terbaik mobil mogok ybs. dipindahkan dengan cara digendong memakai mobil derek khusus.
Note:
Agar mobil AT tidak gampang mogok, maka jagalah kondisi aki selalu tetap tokcer atau ganti dengan yang baru ketika aki lama sudah menunjukkan gejala-gejala akan segera soak/ mati, kemudian pakailah selalu BBM dengan RON/ CN sesuai spesifikasi pabrikan agar mesin selalu tokcer, serta hindari melakukan pemanasan mesin yang berlebihan atau parkir terlalu lama dengan kondisi mesin tetap hidup karena hal ini berpotensi menyumbat nozzle dari sistem injection yang ada (cirinya, mobil tidak langsung hidup, jreng!, mesin terbatuk-batuk huk! huk! dulu ketika di start atau mesin berhasil hidup tapi terasa pincang).


III. Perawatan AT.

Sebenarnya transmisi tipe ini relatif bebas perawatan, awet dan tidak merepotkan asalkan syarat & ketentuan yang berlaku ditaati, yaitu:

1. Berusaha keras untuk selalu mentaati kode etik di atas :)

2. Meski terkesan sepele dan agak parno, men-check ketinggian oli transmisi/ Automatic Transmission Fluid (ATF) melalui dip stick oli AT secara rutin, misal setiap bulan sekali atau saat akan bepergian jauh, merupakan usaha deteksi dini yang dapat membantu mencegah kerusakan sistem AT lebih lanjut.
Note:
Kekurangan jumlah isi oli AT harus segera ditambah dengan oli AT yang memiliki spec yang persis sama. 
Pengurangan jumlah oli AT yang masif/ berkelanjutan, ini berarti menandakan adanya kebocoran di dalam sistem AT, yang bila tidak segera diatasi akan berpotensi mempercepat rontoknya sistem AT kendaraan Anda.

3. Rajin dan disiplin mengganti (tapping) oli transmisi/ Automatic Transmission Fluid (ATF) setiap 20.000 Km pemakaian atau sesuai petunjuk pabrikan.
Note:
Keterlambatan mengganti oli  transmisi otomatik akan merusak sistem hidrolik akibat plunger-plunger valve yang aus (AT~Regular & AT~CVT) atau mempercepat keausan steel belt (AT~CVT), sehingga berpotensi mempercepat rontoknya sistem AT kendaraan Anda.
Keterlambatan mengganti oli  transmisi otomatik ditandai dengan akselerasi yang berat (rpm mesin tinggi tapi akselerasi loyo). Bila keadaannya sudah parah, maka transmisi akan mengalami los dimana mobil kehilangan daya secara tiba-tiba (diiringi mesin yang spontan meraung keras) saat mobil dipacu =(

4. Rajin dan disiplin menguras total oli transmisi (terutama bagi yang masih menggunakan kopling fluid converter / AT~Regular) setiap 60.000 Km pemakaian atau sesuai petunjuk pabrikan.

5. Mengingat desain dan produksi transmisi otomatik dibuat dengan tingkat presisi tinggi, maka tingkat sensitivitasnya juga tinggi, sehingga saat mengganti oli  transmisi otomatik ybs. harus benar-benar persis sesuai spesifikasi pabrikan.
Note:
Pemakaian oli  transmisi otomatik yang melenceng dari spesifikasi pabrikan akan mempercepat kerusakan transmisi, yaitu plunger-plunger valve dalam sistem hidrolik menjadi cepat aus dan kalau dibiarkan kerusakannya akan merembet kemana-mana (AT~Regular & AT~CVT) atau mempercepat keausan steel belt (AT~CVT). Misal: spesifikasi oli transmisi mobil AT Anda menurut petunjuk pabrikan adalah Toyota ATF WS, maka tetaplah keukeuh memakai spesifikasi tsb., jangan malah diganti dengan spesifikasi berbeda, misalnya Toyota ATF T-IV, meskipun berasal dari satu merk pabrikan. Begitu juga sebaliknya.

6. Mengganti oli transmisi otomatik terbaik dilakukan di bengkel resmi pabrikan, karena ada jaminan keaslian oli dan kesesuaian spec, memiliki prosedur standar service khusus bawaan transmisi mobil ybs. serta bergaransi.
Note:
Berspekulasi mengganti oli  transmisi otomatik di bengkel umum kepercayaan, meski misalnya produk oli yang dipakai asli dan sesuai spec. tetap saja kemungkinan besar meninggalkan kelainan yang riskan. Misal perpindahan gigi menjadi kasar/ nyendal dan pada level gigi tertentu terasa terjadi kekosongan daya. Hal ini dimungkinkan karena ketiadaan prosedur standar service khusus bawaan transmisi mobil ybs. di bengkel tsb. (ada step-step pekerjaan tertentu/ khusus/ unik yang terlewati). Wah bawel juga ya..., haha.




Good Luck & Peace!





Friday, October 23, 2015

TIPS & TRIK SEDERHANA DETEKSI KERUSAKAN MOBIL VIA KEGADUHAN.



Mobil Baru.
Bagi Anda yang pernah menikmati memiliki mobil dari kondisi baru, fresh from the oven alias baru tiba dari toko/ show room, yang tiba-tiba sudah nongol di depan pintu rumah, tentu akan mendapatkan pengalaman awal yang menyenangkan terutama kali pertama saat memutar kunci kontak atau menekan tombol engine start. Dan ajaib! Jreng... dengan sekali putar kunci/ tekan tombol mesin mobil langsung hidup dengan suaranya yang lembut dan halus. Dalam hati Anda mungkin berteriak bahagia, "YES!!! S  e  m  p  u  r  n  a...".

Setelah itu mungkin jari-jari anda akan mulai sibuk mencoba "cetak cetek" menekan atau "srat sret" menggeser/ memutar tombol-tombol yang ada, dari klakson, AC, sound system, dll. sampai check kotak console & kompartemen yang ada. Tak lupa ditengah hembusan angin AC yang sejuk segar, saat itu pula tercium bau interior kulit/ fabrik yang masih segar dan baru, bau uap cat baru & uap karet yang menyembur dari ruang mesin, dll. Pokoknya happy dan membanggakan, what's a best day! Tak lupa Anda segera menjajal mobil baru tsb. berjalan keliling komplek perumahan sambil tentu saja menebar senyum sumringah (tebar pesona, haha) karena merasakan roda yang menggelinding dengan halus, goyangan suspensi yang empuk, halus dan hening serta rem yang bekerja sempurna, mantap dan hening. Belum lagi sistem buka tutup apa saja yang otomatic/ motorized (misal power window atau spion elektrik), suara motornya akan berdesing halus dan garing. Dll., haha.

Tetapi seiring berjalannya waktu serta bertambahnya jam terbang mobil, maka rekaman kenangan di atas akan berputar kembali terutama ketika timbul kelainan-kelainan pada mobil ybs. dan salah satunya adalah nongolnya kegaduhan atau bunyi-bunyian aneh yang sedikit banyak mengganggu kenyamanan. Sebenarnya kalau mau dicermati, maka dari teror bunyi-bunyian asing tsb. dapatlah dideteksi gejala awal rusak atau kerusakan yang akan atau sedang terjadi pada mobil ybs., sbb:

Bagian Roda dan Kaki-kaki Roda:

Roda.
Bunyi gemuruh "gruduk! gruduk! gruduk!" beraturan yang berasal dari ban yang akan terdengar semakin keras seiring dengan naiknya kecepatan (adalah tidak masuk akal bila suara tsb. akibat turbulensi udara di kolong roda karena pada kecepatan rendah saja sudah timbul). Penyebab ini semua adalah: karet tapak ban yang sudah mulai mengeras, keausan ban yang tidak merata atau ban/ roda sudah lama lupa tidak di balancing. Pada kecepatan tinggi, selain gemuruh juga akan ditambahi samar-samar tercium bau karet gosong. Bau karet itu tentu saja berasal dari karet ban yang panas akibat bergesekan secara tidak merata dengan permukaan jalanan!
Solusi: terbaik, jangan tanggung-tanggung semua ban segera di balancing ulang dan lakukan rotasi ban, bila sudah sangat terlambat bisa-bisa kerusakan akan merambat ke suspensi.

Bunyi benturan logam "tek! tek! tek!" yang terjadi terutama saat roda dibelokkan penuh atau ketika mobil melewati jalanan jelek/ keriting, lubang & gundukan. Penyebabnya adalah Tie rods sudah oblak.
Solusi: ganti tie rods (inner & outer tie rod end) yang bermasalah, tentu saja dengan parts original.

Bunyi gemuruh "gruduk! gruduk! gruduk!" dan kadang timbul ledakan keras "jedek!" ketika mobil melewati jalanan jelek/ keriting, lubang & gundukan. Penyebabnya adalah damper/ shock absorber dari suspensi sudah habis (biasanya diikuti dengan gerakan mobil yang berayun-ayun gak jelas), karet stoper kepentok habis/ sudah getas/ tipis/ copot hilang, karet-karet washer/ collar pada link-link kaki-kaki roda sudah pada getas/ sobek/ tipis.
Solusi: ganti suspensi yang bermasalah (terbaik, jangan tanggung-tanggung langsung ganti semua suspensi secara serentak), tentu saja dengan parts original.

Bunyi berdecit "ngik! ngik! ngik! atau cit! cit! cit!" yang terjadi ketika mobil melewati jalanan jelek/ keriting. Penyebabnya adalah lembar-lembar per daun (bagi yang memakai) yang kering berkarat dan saling bergesekan.
Solusi: semprot atau lumuri permukaan lembar-lembar per daun dengan pelumas (hasil terbaik dengan oil sintetik bekas karena bunyi langsung senyap dalam waktu lama).

Bunyi mendengung "ngwung! ngwung! ngwung!" beraturan yang berasal dari roda yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya kecepatan. Penyebabnya adalah bearing-bearing roda sudah pada aus.
Solusi: ganti baru bearing roda yang bermasalah (terbaik, jangan tanggung-tanggung langsung ganti semua bearing roda secara serentak), tentu saja dengan parts original.


Bagian Rem Roda:

Rem Roda.
Bunyi gemuruh "gruduk! gruduk! gruduk!" tidak beraturan kadang sebentar kadang rame bergemuruh, ketika mobil melewati jalanan jelek/ keriting, lubang & gundukan. Penyebabnya adalah caliper disk brake yang ngeplek-eplek karena terpasang kurang rapat/ kendor pada dudukannya.
Solusi: segera kencangkan pemasangan caliper disk brake pada dudukannya.

Bunyi gesekan antar logam (sebenarnya berasal dari plat indikator kampas rem yang bergesekan dengan cakram besi) yang berbunyi "srek! srek! srek!" saat mobil berjalan dan bunyi "sreeek!" panjang serta kadang diikuti bunyi "tek! tek! tek!" yang terjadi saat roda direm. Penyebabnya adalah kampas rem sudah habis.
Solusi: ganti baru kampas rem yang bermasalah (terbaik, jangan tanggung-tanggung langsung ganti semua kampas rem secara serentak), tentu saja dengan parts original.

Bunyi berdecit panjang "ciiit...!" saat mobil direm. Penyebabnya adalah kampas rem tidak terpasang secara benar & mantap, kampas rem yang dipakai palsu/ KW.
Solusi: bongkar, pasang dan setel ulang kampas rem yang bermasalah. Bila part yang digunakan KW jangan tanggung-tanggung langsung ganti baru semua kampas rem secara serentak dengan parts original.


Bagian Drive Train:

Drive Train.
Bunyi mendengung "ngwung! ngwung! ngwung!" beraturan yang berasal kolong, tepatnya dari gardan yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya kecepatan. Penyebabnya adalah roda-roda gigi di dalamnya sudah pada aus kekurangan oli. Gejala ini diikuti dengan slag yang besar disertai bunyi benturan antar logam "klang! klang! klang!" saat pindah gigi/ level transmisi, baik maju maupun mundur.
Solusi: bongkar dan ganti baru semua roda gigi & semua komponen terkait yang aus dengan parts original.

Bunyi benturan dan gemuruh keras "klang! klang! klang! werrr! werrr! werrr!" (mirip suara helikopter) beraturan yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya kecepatan. Penyebabnya adalah universal joint pada shaft sudah pada aus, baut-baut pengikat pada bagian flange terpasang kurang rapat/ kendor/ jumlah bautnya kurang. Semakin aus universal joint-nya atau semakin kendor baut pengikat flange yang ada, maka suara helikopter-nya akan semakin keras dan segera diikuti dengan getaran/ guncangan yang hebat pada sekujur bagian mobil. Mirip gejala gunung berapi mau meledak, tremor dulu lalu blaaarrr..!
Solusi: bongkar dan ganti baru universal joint yang aus dengan parts original atau kencangkan serta tambahkan jumlah (bila ternyata kurang) baut-baut pengikat pada bagian flange yang kendor.


Bagian Transmisi:

Transmisi.
Bunyi mendengung "ngwung! ngwung! ngwung!" beraturan yang berasal dari transmisi (manual) yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya kecepatan. Penyebabnya adalah roda-roda gigi di dalamnya sudah pada aus kekurangan oli.
Solusi: ganti baru transmisi (secara gelondongan) se-type dengan yang lama.

Bunyi benturan "jeglek!" dan diikuti bunyi gesekan panjang "kreeek!" yang terjadi saat tongkat pemindah gigi/ level transmisi manual digerakkan. Penyebabnya adalah kopling belum free 100% saat tongkat pemindah gigi digerakkantongkat pemindah gigi digerakkan secara paksa dengan tenaga penuh (seharusnya cukup digerakkan dengan kalem & ringan saja).
Solusi: membiasakan diri menggerakkan tongkat pemindah gigi/ level transmisi manual dengan kalem.

Bagian Interior:

Interior Mobil.
Bunyi desisan angin "wuuus!, wuuuw!, wuuuw!." dari bagian pintu yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya kecepatan. Penyebabnya adalah karet-karet kedap pintu; ikatannya lepas, sobek, sudah getas, atau terjepit dan terlipat.
Solusi: ganti baru karet pintu yang sudah usang/ rusak dengan parts original serta tambahkan lem dengan rapi pada sepanjang karet pintu yang melekat pada bodi/ pintu mobil.

Bunyi di kaca depan saat wiper beraksi "gluk! gruduk! gruduk! srek! gluk!" berulang ulang. Penyebabnya adalah karet-karet wiper sudah mengeras.
Solusi: ganti segera karet wiper dengan parts original se-type dengan yang lama.

Bagian Knalpot:

Knalpot.
Bunyi benturan antar logam "klang! klang! klang! atau dok! dok! dok! glodak! yang berasal dari knalpot dan terjadi ketika mobil melewati jalanan jelek/ keritingPenyebabnya adalah karet gantungan knalpot (di bagian tabung peredam/ muffler) sudah putus.
Solusi: ganti segera karet gantungan knalpot dengan parts original. Karena original parts ini umumnya sulit didapatkan di pasaran, maka bisa digunakan potongan karet ex ban bekas truk yang bisa dikerjakan dengan rapi oleh tukang spesialis knalpot.

Bunyi knalpot berubah keras dan kasar, sember and gembret abiz mirip suara bis kota rongsok. Penyebabnya adalah bolong-bolong karena karat pada pipa knalpot dan bagian muffler.
Solusi: ganti baru knalpot satu set (terdiri dari pipa & muffler) dengan parts original. 

Bagian Mesin:

Engine.
Bunyi mendengung "ngung! ngung! ngung!" abnormal, keras dan kasar yang berasal dari kipas pendingin elektrik radiator mesin dan AC. Penyebabnya adalah terlambat ganti oli mesin, filter udara sudah kotor, kisi-kisi luar radiator tersumbat kotoran (misal endapan lumpur, daun kering atau kertas). 
Solusi: segera ganti baru oli mesin/ bersihkan atau ganti baru air filter dengan parts original/ segera bersihkan kisi-kisi luar radiator dari kotoran-kotoran penghambat.

Dengungan yang disertai bunyi gesekan "srek! srek! srek!" tidak beraturan, keras dan kasar yang berasal dari kipas pendingin elektrik radiator mesin dan AC. Penyebabnya adalah bearing-bearing kipas pendingin sudah pada aus akibat dari mobil pernah dipakai untuk menerabas genangan air/ banjir yang dalam. 
Solusi: segera ganti baru kipas pendingin elektrik radiator mesin dan AC (dalam bentuk modul/ gelondongan) dengan parts original.

Bunyi mencicit "cit! cit! cit!" beraturan yang berasal dari kipas pendingin radiator manual yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya putaran rpm mesin. Penyebabnya adalah tali kipas/ fan belt sudah uzur dan getas.
Solusi: segera ganti baru fan belt dengan parts original, bila terlambat selain bisa putus juga puli-puli menjadi ikut-ikutan aus (rusaknya jadi merambat dah).

Bunyi gesekan yang kasar "srek! srek! srek!" dan kadang diikuti bunyi mencicit "cit! cit! cit!" tidak beraturan yang berasal dari bagian luar mesin. Penyebabnya adalah tali kipas/ belt yang menghubungkan dan memutar alternator, kompresor AC, pompa power steering, water pump sudah uzur dan getas, salah satu atau beberapa bearing dari; auto tensioner/ alternator/ kompresor AC/ pompa power steering/ water pump sudah pada aus/ oblak.
Solusi: 
step pertama adalah mencari sumber kegaduhan dengan cara menyemprotkan air via sprayer pada bagian dalam tali kipas/ belt.
Step kedua, bila kegaduhan lenyap berarti belt harus segera diganti baru dengan parts original.
Step ketiga, bila kegaduhan masih tersisa, maka harus dicari sumber-sumber lain kegaduhan dengan hati-hati dan teliti.
Step keempat, ganti baru belt serta satu atau beberapa komponen (seperti tsb di atas) yang bermasalah dengan parts original

Bunyi desingan yang diikuti dengkuran panjang "ngoook!" yang terdengar semakin keras seperti orang mewek dan massive seiring dengan naiknya putaran rpm mesin. Penyebabnya adalah oli power steering terlambat diganti dan kemungkinan pump-nya sudah kena.
Solusi: ganti baru oli power steering dengan parts original. Bila dengkuran masih terjadi, maka ganti baru power steering oil pump, secara gelondongan, dengan parts original se-type dengan yang lama  (awas jangan kaget bila harganya sangat mahal!).

Bunyi ketukan agak dalam "kluk! kluk! kluk!" (kadang diselingi suara samar dan dalam: "dug! dug! dug!") beraturan yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya putaran rpm mesin. Penyebabnya adalah detonasi akibat dari pemakaian BBM dengan angka RON/ CETANE di bawah standart.
Solusi: ganti baru BBM dengan angka RON/ CETANE sesuai atau di atas standart. Detonasi yang diabaikan, dapat menyebabkan mesin rontok dalam tempo cepat (mesin loyo lalu ngebul dan terakhir, jebol). 

Bunyi benturan antar logam "tek! tek! tek!" yang nyaring dan terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya putaran rpm mesin. Penyebabnya adalah setelan jarak renggang/ jarak main/ gap klep yang kurang tepat.
Solusi: setel ulang jarak renggang klep sesuai standart pabrikan.

Bunyi benturan antar logam "ceklek! ceklek! ceklek!" (mirip suara mesin jahit engkol manual tempo dulu) yang sangat nyaring dan samar-samar terdengar bunyi yang dalam "dug! dug! dug!" yang terdengar semakin keras dan massive seiring dengan naiknya putaran rpm mesin (umumnya pada rpm tertentu + 3000, rpm mesin tidak mau meningkat lagi meski pedal gas diinjek sampai mentok, lalu berkebul asap putih tebal dan terjadi overheat). Penyebabnya adalah oli mesin tersumbat sehingga metal jalan dan metal duduk yang terpasang di crank shaft sudah aus.
Solusi: ganti baru semua komponen jeroan mesin yang rusak dengan parts original. Dengan demikian mesin harus segera over haul.

Bonus:
Bila terdengar bunyi "kik! kik! kik!" yang samar lalu semakin kencang dan semakin panjang, ini berarti Anda harus extra waspada, sebab kemungkinan tante kunti anak buah Mak Lampir sudah duduk blek! di samping Anda atau di jok belakang. Coba tengok kebelakang lewat spion dalam, ini kalau Anda berani...
Solusi: sebelum dikelamuti abiz dan dicupcup mbun-mbunan Anda, maka segera ambil jurus langkah seribu alias kabuuurrr! 



Good Luck & Peace!


Wednesday, July 15, 2015

TIPS & TRIK SEDERHANA MEMILIH BAN SESUAI KARAKTER MENGEMUDI ANDA.


Semestinya tulisan yang asli nge-gosipin ban ini saya posting di bagian awal daftar isi blog, tapi tidak tahu kenapa kok selalu kesundul oleh tulisan-tulisan yang lain. Alasannya selalu; ah nanti saja, ah Belanda masih jauh, ah momennya belum pas, dll., sehingga tertunda terus. Atau seperti kata orang sebelah: "Ah sudahlah Ucok tak usah banyak cingcong kau, bilang saja MALAS!". Nah ini baru gosip. Haha.

Ban Mobil.
Atau apa memang sudah garis tangannya ban, yang semenjak dari sononya selalu dianaktirikan? Lho bagaimana tidak, dulu bahan bakunya saja ketika pertama kali ditemukan oleh Charles Goodyear juga secara tidak sengaja. Jadi apa benar ban memang pantas menjadi anak tiri atau anak angkat alias anak yang bisa diangkat-angkat? Untungnya ban adalah benda mati yang biar digosipin seburuk apapun sampai contong ini dhower, tetap saja dia cuek bebek no reken, toh dia tetap menjadi barang penting yang paling banyak dicari dan digunakan oleh milyaran orang di seluruh dunia. So mau dibilang anak tiri kek atau anak angkat kek atau anak pungut kek atau anak tekek kek, ban adalah ban, yang bila tanpa dia, maka seganteng dan sekinclong apapun mobilnya, bakalan mangkrak tidak bisa diajak menggelinding kemana-mana untuk mejeng cari gebetan baru, misalnya. Haha.

Lalu bagaimana memilih anak angkat, eh sori ban yang sesuai dengan karakter mengemudi Anda? OK silakan ikuti saja pembahasan yang mungkin lumayan rumit & panjang, seperti berikut ini:


I. FUNGSI UTAMA BAN.

Fungsi utama ban adalah:
Menyangga berat total kendaraan saat dalam keadaan diam, melaju statis dan dinamis. Untuk itu ban harus mampu memberikan jaminan keamanan, yaitu: kuat, tangguh serta memiliki ketahanan kerja yang baik.
Menahan beban tumbukan/ impact akibat ketidakrataan jalan. Untuk itu ban harus mampu memberikan kenyamanan yang baik alias empuk, tidak bising dan gerakannya mulus.
Meneruskan power mesin menjadi gaya traksi secara efektif pada setiap permukaan jalan. Untuk itu ban harus memiliki daya cengkeram yang baik, memiliki hambatan rolling/ rolling resistance rendah, mantap untuk melaju pada kecepatan tinggi dan tidak gampang meledak saat tertusuk benda runcing/ tajam atau karena kepanasan (akibat gesekan dengan jalan, hard/ heavy braking dan cuaca panas extreme).
Menjaga keamanan, kenyamanan dan kestabilan arah kendaraan. Untuk itu ban harus mampu memberikan stabilitas yang mumpuni baik saat bergerak lurus maupun bermanuver, mudah dikemudikan, tidak berat saat dibelokkan serta menghasilkan sudut belok yang akurat.
Meneruskan gaya rem dengan baik saat memperlambat kecepatan ataupun berhenti. Untuk itu ban harus awet, ekonomis, keausannya merata dan pada tipe ban tertentu mudah divulkanisir ulang.
Note:
Gaya traksi adalah gaya dorong kendaraan untuk berakselerasi, mengangkut atau menarik beban, menanjak dan mengatasi gaya-gaya penghambat laju kendaraan (gaya hambatan angin/ aerodynamic, gaya hambatan rolling/ rolling resistance dan gaya lembaminertia akibat pengaruh gravitasi bumi).
Vulkanisir ulang ban hanya berlaku untuk ban-ban kendaraan komersial, seperti bis dan truk.
Vulkanisir ulang apalagi mengukir ulang kembangan/ batikan/ pattern/ tread yang sudah tipis pada ban mobil penumpang biasa seperti sedan, MPV, SPV, SUV, jip, dll., adalah tindakan yang sangat berbahaya, sehingga ada larangan keras untuk melakukannya.


II. KARAKTERISTIK BAN.

Karakteristik ban yang terpenting adalah:
Koefisien gesek jalan dan hambatan rolling. Kedua sifat ini sangat dipengaruhi oleh konstruksi ban dan kondisi permukaan jalan.
Note:
Koefisien gesek jalan berpengaruh pada besarnya traksi maksimal yang bisa dihasilkan oleh ban.
Hambatan rolling bersifat menghambat kecepatan putaran ban. Misalnya ban yang kurang angin bisa membuat laju kendaraan menjadi lebih berat. 

1. Pengaruh Konstruksi Ban.

Nomenclature konstruksi ban secara umum.

(Src: Wikimedia)

Secara umum dikenal ada 3 macam konstruksi ban, yaitu: Bias, Radial dan Semi Radial seperti gambar di bawah.

Profil & Karakteristik Ban Bias.
a. Ban BIAS/ Cross Ply Construction, yaitu: ban dimana anyaman penguatnya yang terbuat dari benang nylon/ fabric disusun secara saling menyilang  pada carcass/ casing.
Untuk memakai ban bias ini harus dilengkapi dulu dengan ban dalam/ tube sebagai tempat penampung angin bertekanan. Keberadaan ban dalam ini tentu saja menambah berat ban bias secara keseluruhan.


Karakteristik ban bias:
~ Kekakuan vertikal lebih tinggi alias lebih keras (bhs. Jawa: hwatosmen).
~ Defleksi/ lendutan lebih kecil dibandingkan ban radial (diukur pada beban dan tekanan angin ban yang sama).
~ Saat dibebani, tekanan angin ban tersebar kurang merata. Hal ini tampak pada lendutan tapak ban yang tidak merata (see gb. di atas samping kanan).
~ Kemampuan redamannya sedikit menurun, ketika tekanan angin ban semakin tinggi. Nampaknya semboyan: "Sekali Hwatos Tetap Hwatos", berlaku untuk ban ini. Haha.
~ Kekakuan beloknya lebih rendah, sehingga sudut beloknya kurang akurat.
Note:
Karena lebih keras, maka lebih cocok digunakan untuk kendaraan komersial seperti bis dan truk.
Ban dalam rawan meletus (seperti balon) terutama ketika tertusuk benda runcing atau tajam, oleh karena  itu beresiko segera kehilangan tekanan angin secara total alias gembos abiz, sehingga ban bias tidak cocok dipakai untuk kendaraan berkecepatan tinggi.


Profil & Karakteristik Ban Radial.
b. Ban RADIAL, yaitu: ban dimana anyaman penguatnya yang terbuat dari benang nylon/ fabric disusun secara radial (seperti sabuk/ ikat pinggang) pada carcass/ casing. Di atas sabuk ybs. diperkuat lagi dengan beberapa lapis melingkar anyaman kawat baja tipis/ steel belt/ breaker untuk stabilitas arah.
Untuk memakai ban radial tidak diperlukan lagi ban dalam (tubeless), karena perannya sudah digantikan oleh inner liner. Dengan demikian berat ban radial secara keseluruhan adalah lebih ringan.

Karakteristik ban radial:
~ Kekakuan vertikal lebih rendah alias lebih empuk.
~ Defleksi/ lendutan lebih besar dibandingkan ban bias (diukur pada beban dan tekanan angin ban yang sama).
~ Saat dibebani, maka tekanan angin ban akan tersebar merata. Hal ini tampak pada lendutan yang merata di bagian tapak ban (see gb. di atas samping kanan).
~ Kemampuan redaman menurun secara drastis ketika tekanan angin ban semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.
~ Ban radial memiliki aspect ratio. Bilamana aspect ratio semakin kecil, maka kekakuan belok semakin tinggi yang berarti sudut beloknya semakin akurat.
Note:
Aspect Ratio Ban Radial.
Ban radial sudah digunakan oleh + 90% mobil (selain bus & truk) diseluruh dunia.
Karena lebih empuk, maka lebih cocok dipakai untuk mobil penumpang, seperti sedan, MPV, SPV, SUV, jip, dll. 
Karena tubeless, maka ban ini tidak langsung gembos abiz ketika tertusuk benda runcing atau tajam, so tingkat keselamatannya lebih tinggi sehingga lebih cocok untuk kendaraan berkecepatan tinggi.
Aspect ratio, yaitu perbandingan antara tinggi ban terhadap lebar ban yang dinyatakan dalam series. Misal ban 75 series, 70 series, 65 series, 60 series, 55 series, 50 series, dst.
Jadi semakin besar angka series-nya, maka tampilan ban radial semakin gendut, misal ban 75 series. Demikian sebaliknya semakin kecil angka series-nya, maka tampilannya semakin gepeng, misal ban 30 series.

c. Ban SEMI RADIAL, yaitu: kombinasi antara ban BIAS dengan ban RADIAL, dimana serat-serat penguat pada carcass/ casing disusun saling menyilang dan pada bagian luarnya lalu ditambahkan beberapa lapis serat-serat penguat yang disusun secara radial/ sabuk.
Note:
Ban semi radial ini tidak dibahas lebih lanjut mengingat pemakaiannya tidak sepopuler ban bias dan ban radial.

2. Pengaruh Kondisi Permukaan Jalan.

Permukaan Jalan.

Secara umum jalan yang biasa dilewati kendaraan darat, terbagi atas: on road; adalah jalan keras yang umumnya berupa jalan beton/ aspal/ paving dan off road; adalah jalan lunak yang umumnya berupa jalan tanah/ berbatu-batu/ makadam/ berkerikil/ berpasir tebal/ berlumpur/ bersalju atau kombinasi dari beberapa diantaranya.
Masing-masing jalan akan memberikan beragam pengaruh terhadap karakteristik ban, untuk itu maka diciptakanlah bermacam-macam kembangan ban dengan tujuan agar gaya traksi yang dihasilkan maksimal.
Kembangan ban bermanfaat untuk menyingkirkan dan melewati benda-benda di permukaan jalan seperti; air/ lumpur/ tanah/  pasir/ kerikil/ batu atau kombinasi dari beberapa diantaranya.

Video Fungsi Kembangan Ban. Thanks to YouTube.

Contoh kembangan ban sesuai fungsi masing-masing:

All Terrain, Racing, Stony Terrain, Gravel Rally, Sand Terrain, Mud Terrain & Snow Terrain.
Note:
Ban racing untuk keperluan ngebut di permukaan jalan keras, mulus, bersih dan kering, maka tidak diperlukan lagi kembangan alias gundul/ slick.
Untuk medan bersalju tebal, maka digunakan ban khusus berpaku atau ditambahkan jalinan rantai agar ban tetap memiliki traksi.
Ban tanpa kembangan memiliki hambatan rolling lebih kecil dibandingkan ban dengan kembangan. 
Makin tebal dan empuk kembangan, maka gaya hysterisis yang timbul semakin besar sehingga hambatan rolling ban semakin besar pula.
Ban yang terbuat dari karet alam memiliki hambatan rolling lebih kecil dibandingkan dengan synthetic compound.

Karakteristik ban akibat pengaruh kondisi permukaan jalan, sbb:

~ Makin kaku carcass serta makin banyak ply dan sabuk, maka kekakuan ban makin tinggi, sehingga hambatan rolling ban makin kecil terutama di jalan keras (beton dan aspal).
~ Semakin tinggi tekanan angin dari ban yang berada di jalan keras, maka hambatan rolling semakin kecil.

Street Buggy Car (Src: toplowridersides.com)
~ Semakin tinggi tekanan angin dari ban yang berada di jalan lembek (pasir tebal dan lumpur), maka penetrasi ban ke jalan makin kuat, sehingga hambatan rolling semakin besar.
~ Diameter ban yang lebih besar akan mengurangi penetrasi ban ke jalan lembek, sehingga hambatan rolling semakin kecil.
~ Pada jalan yang keras, maka secara umum hambatan rolling ban turun. Hal ini berlaku pada semua diameter ban.
~ Kekasaran permukaan jalan adalah faktor utama yang mempengaruhi koefisien gesek antara ban & jalan, selanjutnya disebut koefisien gesek jalan.
~ Dalam bahasa sehari-hari, makin besar koefisien gesek jalan berarti daya cengkeram ban semakin baik.

Gaya Adhesi & Gaya Hysterisis
(Src: Wikispaces)
~ Pada jalan yang permukaannya halus dan kering akan memberikan koefisien gesek jalan yang besar. Bila basah, maka koefisien gesek jalan menjadi kecil.
~ Koefisien gesek jalan adalah jumlah dari koefisien hysterisis ban dengan koefisien adhesi jalan atau dengan kata lain, gaya gesek jalan adalah gaya hysterisis ban ditambah gaya adhesi jalan.
~ Gaya hysterisis disebabkan oleh bekerjanya tekanan yang tidak simetris pada karet tapak ban saat melewati permukaan jalan yang kasar. Tapak ban sendiri terbentuk karena defleksi.
~ Koefisien adhesi jalan bila diurutkan dari yang terbesar s/d terkecil, yaitu: beton kering, aspal kering, beton basah, aspal basah, tanah kering, gravel, tanah basah, pasir, lumpur, salju. 

~ Performance ban pada jalan basah sangat dipengaruhi oleh; kembangan ban, kekasaran permukaan jalan, ketinggian genangan air terhadap permukaan jalan serta kondisi operasi ban (melaju pada kecepatan tetap atau rolling murni/ berakselerasi/ direm/ belok).
~ Agar ban tetap dapat menapak dengan baik pada permukaan jalan basah, maka air yang berada diantara ban dengan jalan harus dibuang ke luar/ samping sebanyak mungkin (tidak ada lapisan tipis/ film air diantara ban dengan jalan).
~ Kemampuan ban dalam membuang banyaknya air ke luar/ samping tergantung pada bentuk dan kedalaman kembangan. Hal ini juga berlaku  pada ban untuk medan berlumpur atau bersalju.
~ Pada ban dengan kembangan, maka koefisien adhesi jalan keras basah (beton basah/ aspal basah) akan menurun seiring dengan naiknya kecepatan kendaraan.
~ Pada ban tanpa kembangan/ slick, maka koefisien adhesi jalan keras basah akan segera menurun drastis dengan naiknya kecepatan kendaraan dan hilang pada kecepatan tertentu. Jadi ban tipe ini mudah tergelincir/ skid pada jalan basah.


Proses Hydroplaning.
~ Jika kendaraan direm saat melaju digenangan air, maka tekanan hydrodinamic air yang ada di depan ban, meningkat. Tekanan ini dapat berkembang dan mengangkat semua ban dari permukaan jalan dengan terciptanya lapisan film air. Kondisi ini disebut hydroplaning atau aquaplaning yang menyebabkan mobil tidak bisa dikendalikan lagi arahnya apalagi dihentikan (seperti orang terpeleset jatuh yang mak sreeet gedebuk bek! Klepek-klepek).
~ Hydroplaning juga mudah terjadi bila ketinggian air lebih besar dibandingkan kedalaman kembangan ban.
Note:
Pada musim hujan dimana jalan-jalan menjadi rawan tergenang air, maka tindakan terbaik adalah; pastikan kembangan ban masih bagus, tidak memacu kendaraan terlalu kencang serta hindari menginjak pedal rem secara mendadak.


III. BASIC MEMILIH BAN.

Basic memilih ban adalah bagaimana membaca arti dari code-code yang tercetak pada dinding-dinding ban, diantaranya:
1. Code ban, menunjukkan spesifikasi ban yang umumnya meliputi; tipe ban, lebar ban (mm), aspect ratio, tipe konstruksi ban dan diameter velg (inchi) kadang dilengkapi dengan code index beban dan simbol kecepatan.
Misal:
P 225 / 50 R 17  90V
Keterangan:
P     = passenger. Yang lain, T= Temporary, C= Commercial.
225 = Lebar ban 225 mm.
50   = Aspect Ratio 50 series. Dari sini dapat dihitung, bahwa tinggi ban= 50% x 225 mm= 112,5 mm.
R    = Radial. Yang lain, B= Bias Belted= Semi Radial, D= Diagonal= Bias.
17   = Diameter Velg 17 inchi.
90   = Index beban. 90 berarti ban ini dapat menahan beban maksimal 600 Kg.
V    = Simbol Kecepatan. V berarti kecepatan maksimal ban 240 Km/Jam.
Note:
Code ban tidak harus baku ditulis seperti di atas, tapi sudah diringkas seperti; 225 / 50 VR 17 atau lebih singkat lagi 225 / 50 R 17

2. Code Produksi, menunjukkan kapan ban ybs. diproduksi. Kode ini berguna untuk melacak/ trace produk cacat yang sudah terlanjur tersebar di pasaran, sehingga pihak produsen bisa melakukan recall.
Kode produksi umumnya ditulis dalam beberapa huruf dan angka, tapi yang terpenting adalah 4 angka terakhir.

Misal: 
??? 1015
Keterangan:
??? = blah blah blah.
10   = Minggu ke 10.
15   = Tahun 2015.
Note:
Code produksi ban sangat penting untuk di check ulang pada saat membeli ban baru, sebab dari situ Customer bisa mengetahui apakah ban yang akan dibeli masih fresh atau sudah kadaluwarsa/ expired.
Batas kadaluwarsa  ban baru umumnya 1 s/d 2 tahun, terhitung sejak waktu produksinya.
Ban yang sudah kadaluwarsa akan mengalami penurunan kualitas secara drastis, terutama kekenyalan ban menurun berubah menjadi lebih getas. 
Tentu saja ban yang sudah getas sangat berbahaya untuk digunakan, karena mudah sobek besar saat melabrak benda runcing/ tajam, mudah pecah terbelah saat menumbuk batu/ benda keras serta tapak ban mudah berantakan terkelupas (bhs. Jawa: brodolee) saat melaju pada kecepatan tinggi.


IV. MEMILIH BAN SESUAI KARAKTER MENGEMUDI ANDA.

Sebenarnya memilih ban tidaklah ruwet seperti menjawab pertanyaan: "Duluan mana ayam atau telur?", tapi tinggal sesuaikan saja dengan velg yang sudah ada atau yang sedang dalam incaran untuk dibeli. Haha. Selanjutnya disesuaikan dengan karakter mengemudi Anda, sbb:

Standart Ex Pabrikan.
1. Bila Anda termasuk pengemudi yang lempeng-lempeng saja, yang lebih mengutamakan efisiensi & efektifitas, maka memilih ban baru tidaklah terlalu sulit, ikuti saja tipe ban original bawaan pabriknya dulu, bila perlu plek abiz. Pusing amat, haha.
Note:
Serbuan merk-merk baru ban yang masih terdengar asing di telinga Anda apalagi komplit dengan iming-iming harga miring, memang bisa menggoda kantong/ dompet Anda, tetapi sebelum memutuskan untuk membelinya, seperti biasa adalah lebih bijaksana untuk mengumpulkan dulu semua informasi, gosip & isu dari segala penjuru, agar terhindar dari situasi "seperti membeli kucing dalam karung". Ingatlah selalu semboyan Safety First!


Ban Donat.
2. Bila Anda termasuk pengemudi yang lempeng-lempeng saja dan hobi tampil stylish tapi minimalis, maka memilih ban baru perlu disesuaikan dengan style yang ingin ditampilkan dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan dan keselamatan, mengingat kendaraan tsb. harus tetap bisa dipakai untuk beraktifitas sehari-hari.
Misal gaya old school 1980an yang berciri utama aplikasi ban "donat", maka ban yang dipilih harus memiliki lebar dibawah lebar velg dengan aspect ratio rendah, misal 50 series. Resiko dari gaya ini, dinding ban yang lebih rebah terancam lebih mudah terantuk benda keras/ tajam, selain itu bibir velg yang tampil monyong, lebih mudah rusak bila tersenggol/ menabrak benda keras.
Note:
Konstruksi dinding ban  lebih lemah, sehingga rawan robek bila terbentur batu atau benda tajam.


Hellaflush!
3. Bila Anda termasuk pengemudi yang berjiwa dinamis dan lumayan nyeni/ punya jiwa seni, maka bisa ditebak, bahwa penampilan yang datar serba tanggung jelas tidak terdaftar di dalam kamus sakti Anda. Yang ada pokoknya tampilan mobil harus fashionable abiz, titik! 
Untuk menyesuaikan dengan konsep style yang diinginkan, maka pemilihan ban bisa menjadi agak rumit. Selain ban yang dipilih belum tentu ada di pasaran lokal, juga harus bisa meminimalkan resiko berkurangnya faktor keamanan, kenyamanan dan keselamatan, korban hasil keganasan selera seni Anda. Haha.
Misal gaya celup abiz atau hellaflush yang berciri; velg besar dengan aplikasi ban "donat" tipis, posisi roda sebagian masuk ke dalam rongga roda/ celup dengan tarikan chamber gedhe, sehingga mobil terkesan asli ceper (ground clearence sangat rendah).
Note:
Ban special yang tidak tersedia di pasaran lokal berarti musti import. Pemakaian ban import yang berharga selangit perlu di check lagi apakah cocok untuk digunakan di negara-negara tropis yang serba HOT! Bila jawabnya tidak ya terpaksa dicari terus sampai ketemu yang cocok, agar ban tidak gampang rusak akibat kepanasan dan kekeringan.

Street Off Road. 





4. Bila Anda termasuk rider sejati, penggila fanatik power raksasa & kecepatan super, maka setiap penampilan mobil yang sudah cakep wajib disokong dengan performa yang dahsyat abiz. Untuk itu, maka komponen & parts hi-specs apa saja yang ingin dipasang dan digunakan pada mobil Anda selalu didahului dengan perhitungan/ pemahaman yang teliti dan matang demi performa yang meningkat! Tidak ada yang lain. Cuih... sombong amat. Haha.
Karena pemilihan ban yang tepat dapat berpengaruh pada meningkatnya performa sebuah mobil, maka sebelum memutuskan pilihan ban yang akan digunakan perlu ada perhitungan teknis yang matang dari banyak aspek, agar selain performa meningkat juga faktor keamanan, kenyamanan dan keselamatan tetap tinggi. 
Misal gaya street off road yang berciri; bodi mobil bongsor, bertenaga gedhe, ground clearence tinggi, velg besar, aplikasi ban lebar dengan aspect ratio kecil serta kembangan  tipe off road tapi agak rapat dengan kedalaman groove sedang. 
Note:
Meski bercirikan off road, mobil ybs. tetap nyaman untuk ber~on road ria di jalan-jalan mulus perkotaan, sehingga bisa dipakai untuk beraktifitas sehari-hari.


V. MERAWAT BAN.

Ban sebagai bagian penting dari sebuah mobil sudah semestinya mendapat perhatian lebih dengan cara rajin merawatnya, sehingga bisa lebih awet dan selalu memberikan manfaat secara prima, sbb:

ZZZsssssssssssssssssssss...
Mekanisme Valve/ Pentil Ban.
Menjaga tekanan angin semua ban, agar selalu tepat sesuai dengan standart yang ada, dengan cara check rutin minimal satu bulan sekali.
Segera menambal ban radial yang terkena paku atau benda tajam lainnya, agar tidak semakin menembus ke dalam dan merusak ban.
Menghindari tindakan merugikan kesehatan ban, seperti; memuat beban secara berlebihan, menerjang lubang/ gundukan/ polisi tidur dengan keras, sering melewati jalan yang rusak berat atau melakukan hard/ heavy braking.
Menjaga kebersihan ban (berikut velg) dengan cara mencuci secara rutin serta menyemir dinding luarnya yang rawan kotor oleh debu, lumpur dan oksidasi.
Selalu memasang tutup pentil ban. Tutup pentil ban dapat mencegah masuknya air, debu dan percikan lumpur yang bisa mengganggu mekanisme kerja pentil, yaitu dengan timbulnya karat atau endapan kotoran yang mengganjal di dalamnya.
Melakukan balancing seluruh ban secara rutin, misal setiap 5.000 Km jarak tempuh atau dipercepat bila suara ban sudah berubah menjadi sangat berisik dan setir mulai terasa bergetar pada kecepatan-kecepatan tertentu.
Note:
Ban yang tidak balance dan sering terlambat di~balancing, selain dapat merusak tapakan ban dengan timbulnya aus tidak merata di sekujur ban juga dapat memperpendek umur suspensi.
Melakukan spooring bila setir mobil sudah terasa berat sebelah dan cenderung menarik ke kiri atau ke kanan.
Tidak membiarkan mobil nongkrong terlalu lama sampai berbulan-bulan, sebab karet bagian tapak ban akan mengalami pengerasan setempat.


Akhir kata, semoga tidak kapok membacanya. Haha :)



Good Luck & Peace!



divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info