Translate

Sunday, June 28, 2015

JEJAK PERMOBILAN DI INDONESIA (2/4) ~ ERA PASCA KEMERDEKAAN RI (OLD ORDER).


Bagian 2 dari 4.

1 september 1939 adalah tanggal resmi dimulainya perang dunia jilid 2/ PD II yang ditandai oleh invasi Jerman ke Polandia. Dua hari kemudian diumumkan pernyataan perang terhadap Jerman, oleh Perancis dan Inggris. PD II akhirnya menjadi perang terluas dengan makin banyaknya negara yang terseret ikut terlibat di dalamnya. Perang ini melibatkan  + 100 juta tentara dari  + 60 negara yang berasal dari 5 benua. Secara garis besar PD II adalah perang mematikan yang terjadi antara 2 kubu raksasa, yaitu kubu Sekutu yang dipimpin oleh: USA, Inggris & Rusia versus kubu Poros yang dipimpin oleh: Jerman, Italia & Jepang.

Blaaar! Ledakan Nuke Bomb di Jepang
Menjelang Akhir  PD II.
Perang model keroyokan berskala global ini memaksa negara-negara jawara yang terlibat didalamnya pada sibuk mencurahkan dan mengerahkan segala sumber kekuatan mereka, yang meliputi: financial, ekonomi,  industri, science & teknologi serta sumber daya alam dan manusia (sipil & militer) demi memenangkan perang, sehingga praktis berdampak buruk terhadap industri otomotif dunia, yaitu dengan terhentinya supply produk dan komponen. Keadaan ini bahkan berlangsung terus sampai beberapa tahun kedepan setelah PD II berakhir pada tahun 1945.

Efek buruk di atas jelas secara otomatis langsung berimbas ke dunia usaha otomotif di Indonesia (yang sebagian besar masih tergantung import) yang segera ikutan loyo, bahkan sempat terhenti menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Note:
Pabrik GM di Tanjung Priok 1937.
Perusahaan otomotif di Indonesia yang masih mampu bertahan menjelang PD II, adalah: N.V. Velodrome, Verwey & Lugard dan N.V. General Motors Java Handel Maatschappij atau NVGMJHM.
Menjelang invasi tentara Jepang ke Indonesia 1942, maka semua asset bergerak NVGMJHM, yaitu: kendaraan berat, mesin-mesin, peralatan & fasilitas pabrik perakitan mobil GM di Tanjung Priok segera diambil alih oleh pihak militer kolonial Belanda untuk dipindahkan ke pedalaman di daerah Solo, tapi semua asset tsb. di atas akhirnya dimusnahkan seiring dengan berita masuknya tentara Jepang ke Indonesia pada 9 Maret 1942. 
Sekitar dua minggu kemudian NVGMJHM menghentikan operasinya, setelah para staf & karyawan yang berkebangsaan Belanda, Inggris & Amerika ditangkap, serta pabriknya dikuasai oleh tentara Jepang.
Diganti PLTU di Lokasi yang Sama 2015?
Melihat kondisi di atas, maka pada akhir 1942, GM menarik seluruh investasinya dari NVGMJHM.
Untuk keberlangsungan operasional usaha dan mengoperasikan pabrik perakitan pasca PD II, maka GM membentuk Djakarta Branch.
Pada awal tahun 1945, R.S. Stockvis en Zonen Ltd. sebuah perusahaan konglomerasi asal Belanda membuka kantor perwakilannya di Batavia. Perusahaan ini menyediakan spare parts mobil & motor juga mengurus pesanan mobil-mobil buatan Eropa & Amerika.



Berikut cuplikan situasi kota Surabaya saat Jepang berkuasa 1942 s/d 1945:

"Begitu bala tentara Dai Nippon menduduki Surabaya, segala kendaraan bermotor pun lenyap dari jalan-jalan umum. Mobil-mobil sedan yang lewat hanya mobil opsir tentara Jepang atau truk bercat hijau untuk maju perang. Ada juga kendaraan kantor, tetapi amat jarang. Itupun yang berhak memakai orang Jepang, karena yang menjabat kepala kantor para opsir Rikugun (Angkatan Darat Jepang), atau orang Jepang Sakura (bukan dari militer, orang sipil). Kami bisa menandai apakah opsir Rikugun atau Sakura dari topinya, yang militer simbolnya bintang, yang Sakura simbolnya bunga Sakura. Kendaraan umum seperti: bus, atak, taksi, oplet, bemo, amko (bentuknya seperti bemo roda tiga tahun 1960 an) yang sebelumnya berkeliaran simpang siur mencari penumpang di kota, satu pun tidak ada yang tampak lagi. Lenyap seperti ditelan bumi". (By: Suparto Brata, dalam: Surabaya no Monogatari, Surabaya Zaman Jepang).


Era Pasca Kemerdekaan RI (Old Order):

Micro Bus Mercedes Benz 1960s.
Bisnis otomotif di Indonesia mulai menggeliat lagi yang ditandai dengan berdirinya pabrik perakitan mobil kedua di Indonesia pada tahun 1951, yaitu: PT. Indonesian Service Company/ ISC di jalan Lodan, Jakarta Utara. Pabrik yang digawangi oleh H. Laoh (Menhub saat itu) & Mawira ini merakit mobil-mobil Ford dan Dodge. ISC kemudian diambil alih oleh Djakarta Motor Company, milik "Radja Mobil" Hasjim Ning, yang segera menjadi perusahaan yang menguasai hampir seluruh merk mobil yang beredar di Indonesia di era 1950an, yaitu: Ford, Dodge, Chrysler (Jeep), Mazda dan Fiat.
Kebangkitan kembali bisnis ini berlanjut dengan didirikannya pabrik perakitan mobil lainnya di Bandung, yaitu: PT. Marwa Motors pada tahun 1958 oleh Suwarna. Pabrik ini merakit micro bus yang merupakan perintis perakitan dan pemasaran mobil Mercedes Benz di Indonesia.
Holden 1960s.
Note:
Sekitar awal milenium/ tahun 2000, beberapa gelintir micro bus unyu-unyu di atas, masih bisa dijumpai suka bergentayangan pada sibuk mengangkut penumpang umum di pinggiran Bekasi. Meski rata-rata kondisinya sudah parah & boetoet poenja, tapi merknya itu loh yang bikin gak kukuh abiz. Mersi man, MERSI! 

Pada 1950an berdiri PT. Udatin (Usaha Dagang & Teknik Indonesia) oleh Fritz H. Eman, dkk. Perusahaan ini adalah importir mobil  mewah Borgward ex Jerman.
Sekitar 1960an PT. Udatin menjadi importir mobil Holden ex Australia dan mulai mendirikan pabrik perakitan mobil di Surabaya.
Pabrik yang juga merupakan pusat perakitan mobil ketiga di Indonesia ini, pada tahun 1970an digunakan untuk merakit mobil Holden ex Australia. 
Pada1960an berdiri pula PT. Immer Motor yang mengageni Nissan Diesel dan mobil-mobil dari Eropa Timur.
Note:
Pabrik mobil Borgward didirikan di Jerman tahun 1919 oleh Carl Bogward. Pada 1961 perusahaan ini mengalami bangkrut, tapi akhirnya bangkit kembali tahun 2015 atau setelah sempat 54 tahun tertidur pulas. Hal ini ditandai dengan kemunculan merk dan produk lawas Borgward di Genewa Motor Show 2015.

Sebelum puyeng, yo santai sejenak sambil memelototi kecantikan salah satu produk Borgward legendaris; Borgward Isabella TS  ex 1955.

Sosok Cantik Borgward Isabella TS 1955, di Genewa Motor show 2015.

Pada tahun 1960an berdiri Astra Group oleh William Surjadjaja. Mobil-mobil yang dijual berasal dari merk: Toyota, Daihatsu, Renault, Peugeot, Alfa Romeo, BMW dan Izusu. Bisnis Astra salah satunya dimulai dengan ikut menanam saham di pabrik Gaja Motor yang sebelumnya adalah ex pabrik GM yang telah diakuisisi oleh pemerintah.
Produk utama yang dipasarkan oleh pemerintah bersama Astra adalah truk-truk Chevrolet.

Pada 1970an (awal New Order) berdiri PT. New Marwa 1970 Motors oleh Sjarnoebi Said. Perusahaan ini merupakan distributor resmi kendaraan Mitsubishi di tanah air.
Pada tahun 1973 namanya berubah menjadi PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Group perusahaan ini selain menjadi agen juga telah menjadi produsen kendaraan Mitsubishi, karena pada tahun itu pula telah berdiri pabrik perakitan truk Fuso dibawah PT. Krama Yudha Ratu Motors dan pabrik perakitan mesin, body parts & chassis dibawah PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors & Mfg.

Pada tahun yang sama berdiri pula Indomobil Group oleh Sudono Salim. Perusahaan ini awalnya merupakan distributor resmi kendaraan Volvo dan Suzuki di tanah air. Kemudian semakin berkembang dengan pengambil alihan keagenan untuk kendaraan VW, Datsun & Nissan
Note:
Pada tahun 1970 telah berdiri pula PT. Piola oleh Maratua Panggabean. Perusahaan ini adalah importir VW dari Jerman. Sekitar 1980 perusahaan ini rontok dan diambil alih pemerintah melalui PT. Garuda Mataram Motor.
Tercatat pula telah berdiri PT. Indokaya oleh Affan Brothers, yang merupakan agen resmi kendaraan Datsun & Nissan di Indonesia. Perusahaan ini juga rontok berakhir pada 1980an.


Inilah penampakan beberapa sosok mobil yang bergentayangan tebar pesona pada era ini:


Fiat 1300 1961, Mercedes Benz C180 (Mersi Kentang) 1960, Mercedes 220S (Mersi Kebo) 1960

Morris Minor 1952, Chevrolet Deluxe 1952, Chevrolet Impala 1965.


WOW! Semuanya pada dahsyat, bukan main, amazing, fantastic & ruwaaarrr... biasa!



NEXT: Bagian 3, Era Pasca Kemerdekaan RI (New Order).
NEXT: Bagian 4, Era Pasca Kemerdekaan RI (Reformation Order).




Good Luck & Peace!





TIPS & TRIK PERAN BBM BAGI KESEHATAN MESIN MOBIL ANDA.

Mesin pembakaran dalam/ Internal Combustion Engine/ ICE, baik berbentuk mesin bensin maupun Diesel, adalah tipe mesin yang paling populer di dunia. Paling top digunakan sebagai dapur pacu/ prime mover bagi banyak kendaraan perambah aspal, beton & off road. Pesatnya kemajuan teknologi kendaraan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup telah melahirkan mesin-mesin hi-tech pro lingkungan/ eco engine, dengan ciri tingkat efisiensi tinggi tapi emisinya sangat rendah. Perkembangan mutakhir ybs. tentu saja tidak bisa dilepaskan dari kualitas  bahan bakar minyak (bbm) yang tersedia di pasaran.

Jadi bila konsumen sejak dari awal sudah keliru didalam memilih jenis bbm, yaitu memilih bbm yang tidak sesuai dengan tuntutan spesifikasi mesin kendaraannya, maka cepat atau lambat akan beresiko menurunkan tingkat efisiensinya, yaitu ditandai dengan timbulnya knocking/ detonation yang diikuti dengan tingginya tingkat emisi gas buang
Note:
Knocking lebih disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna (nach/ voor), sehingga power yang dikeluarkan mesin tidak maksimal. 
Pembakaran yang tidak sempurna banyak sekali menghasilkan jelaga yang mana akan mengerak dan menumpuk di permukaan atas piston. Hal inilah yang menyebabkan knocking semakin parah dan mesin bakal jebol bila tidak buru-buru diatasi.


Proses ICE 4 Stroke, in Slow Motion.


CERITA ASAL MUASAL MINYAK BUMI.

Ringkasannya sbb:
Pada zaman purba berjuta-juta tahun yang lalu, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. 
Endapan lumpur ini kemudian di hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan. 
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan raksasa dari beban lapisan batuan di atasnya, maka endapan lumpur tadi berubah menjadi batuan sedimen yang mengandung bintik-bintik minyak dan gelembung minyak/ gas yang disebut batuan induk/ source rock. 
Selanjutnya minyak dan gas, terutama yang sudah pada tidak betah, akan sibuk mengungsi keluar menuju tempat yang bertekanan lebih rendah sampai akhirnya terperangkap (trapdan terkumpul pada lokasi tertentu membentuk endapan minyak mentah dan gas. 

 Ilustrasi Terjadinya Minyak Bumi.

Akhirnya endapan minyak mentah dan gas yang berhasil ditemukan oleh perusahaan tambang minyak dan gas, akan: dibor, disedot, dikilang, diproses lanjutan, ditampung dan didistribusikan ke berbagai SPBU untuk siap dikuras habis digantikan dengan lembaran-lembaran mata uang para pengguna kendaraan. Seperti Ilustrasi di bawah ini.


Perjalanan Panjang Pembuatan bbm, dari Penambangan Minyak MentahPengilangan dan Terakhir SPBU.

Note:
Pada abad teknologi informasi seperti saat ini, minyak mentah yang belum diolah adalah tidak memiliki nilai tambah sama sekali, selain sebatas bahan baku.
Agar minyak mentah tsb. bernilai tambah lebih, maka terlebih dulu harus diproses di dalam kilang minyak yang output nantinya berupa bbm, seperti: LPG, gasoline, kerosene (minyak tanah), jet fuel dan minyak Diesel. Selain itu ada juga produk ekstra, seperti: lube oil, asphalt, minyak residu/ fuel oil, solid fuel dan bahan baku plastik.
Di dalam kilang minyak sendiri terdapat berbagai proses yang sangat rumit, berskala besar, mahal dan beresiko tinggi, dengan tujuan agar minyak mentah yang diproses dapat memenuhi kebutuhan sesuai tingkat spesifikasi standar dan fungsinya. 
Proses utama, berupa: destilation, conversion, treatment, formulation & blending. Selain itu juga terdapat proses tambahan, berupa: water waste treatment, sour water stripping, sulphur recovery, cooling, heating, hidrogen plant, dll. 
Ringkasnya, proses-proses yang berlangsung di dalam kilang minyak, dapat dilihat pada diagram berikut:


Diagram Proses- Proses yang Berlangsung Di Dalam Kilang Minyak.   Sumber: Wikipedia.


Proses Pembuatan BBM & Gas dari Minyak Bumi.



BAHAN BAKAR UNTUK KENDARAAN.
Secara garis besar terdapat 3 macam bahan bakar untuk kendaraan, yaitu:

1. Bahan Bakar Untuk Mesin Bensin (selanjutnya disebut bensin), yaitu: senyawa-senyawa hidrokarbon yang mengandung beberapa suplemen, baik yang berbentuk komponen-komponen oxygenous organic maupun bahan-bahan additive dengan tujuan untuk memperbaiki performance.

Pada umumnya, bensin dibedakan dalam bentuk bensin Regular dan bensin Super Grade.
Bensin Super Grade memiliki daya tahan terhadap knocking (knocking resistance), maka wajib digunakan pada mesin-mesin bensin dengan kompresi tinggi (compression ratio diatas 9).
Nilai kalor bensin Super Grade lebih tinggi daripada bensin Regular, sehingga tenaga yang dihasilkan juga lebih besar.
Note: 
Knocking Resistance/ octane rating, merupakan mutu antiknock dari bensin atau daya tahan bensin terhadap pembakaran awal/ pre ignition.
Octane rating yang lebih tinggi, berarti daya tahannya terhadap knocking lebih besar atau daya tahan terhadap pembakaran awal lebih tinggi (lebih sulit terbakar dengan sendirinya). 
Octane rating biasa disimbolkan dengan besaran angka yang ditentukan berdasarkan metode pengujian yang digunakan. Umumnya dengan Research Octane Number (RON), misal bensin Super RON 98. 

Bensin Super Grade sendiri dapat dibedakan dalam bentuk bensin Leaded dan Unleaded.

Bensin Leaded:
Biasa disebut dengan istilah bensin timbal
Digunakan oleh mesin-mesin yang membutuhkan senyawa-senyawa lead organic/ alkyl untuk pelumasan pada exhaust valve-nya. Biasanya pada kendaraan-kendaraan lawas.
Senyawa lead organic yang sangat efektif sebagai knock resistance, dapat berupa: tetraethylene lead (TEL) dan tetramethylene lead (TML).
Dengan pertimbangan, bahwa kandungan timah hitam dari gas buangnya sangat berbahaya bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan serta dapat merusak komponen catalytic converter yang jamak digunakan pada mobil masa kini, maka pemakaian bensin jenis leaded ini semakin berkurang dan berangsur-angsur hilang dari peredaran.

Bensin Unleaded:
Biasa disebut dengan istilah bensin tanpa timbal atau bensin bebas timbal.
Merupakan bensin high grade dengan campuran-campuran khusus dari komponen-komponen high octane, khususnya platformates, alkylates dan isomerisates dengan proporsi tinggi dari senyawa-senyawa aromatic dan isoparaffins. (apaan tuh... haha).
Dalam hal ini, senyawa non metallic additive yang sangat efektif sebagai knock resistance, dapat berupa: methyl tertiary butil ether (MTBE) dan campuran-campuran alkohol (methanol dan alkohol tingkat tinggi).
Bensin ini aman digunakan pada mesin-mesin fuel injection dari kendaraan-kendaraan masa kini yang bagian exhaust-nya telah dilengkapi dengan komponen catalytic converter yang berguna untuk mengurangi tingkat bahaya emisi gas buang dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Selain penambahan senyawa-senyawa anti knocking, maka untuk memperbaiki performance bensin perlu dicampurkan zat-zat additive, yang berupa: anti aging additives (untuk mencegah oksidasi selama penyimpanan), detergent agents (untuk membersihkan deposit-deposit di dalam intake system), corrotion protection (untuk mencegah terjadinya karat di dalam fuel system), icing protection (untuk mencegah terbentuknya es pada throttle valve), dll.

2. Bahan Bakar Untuk Mesin Diesel atau Solar, yaitu: bahan bakar yang mengandung bermacam-macam hidrokarbon-hidrokarbon tersendiri yang secara kasar memiliki cakupan titik didih dari 180 s/d 360 derajat Celcius..

Solar adalah bahan bakar mesin Diesel yang merupakan produk dari hasil pemecahan molekul-molekul besar minyak mentah dengan destilasi dan proses-proses refineri lanjutan.
Berhubung mesin Diesel tidak memiliki pemantik bunga api, maka bahan bakarnya harus bisa terbakar sendiri secara spontan tanpa delay (ignition lag) saat diinjeksikan ke dalam ruang bakar yang sudah terisi udara panas bertekanan tinggi.
Adanya ignition lag, menyebabkan knocking/ detonasi pada mesin Diesel.
Tingkat spontanitas bahan bakar bisa terbakar sendiri (ignition quality) ditunjukkan oleh besarnya angka CN (Cetane Number), sehingga lebih tinggi CN maka kecenderungan bahan bakar bisa terbakar sendiri semakin besar. 
Note:
CN ditentukan dengan pengujian mesin.
CN 100 yang ditunjukkan oleh senyawa n-hexadecane (cetane) yang bersifat sangat mudah terbakar sendiri (pada ruang bakar yang berisi udara panas bertekanan tinggi, tentunya), sedangkan CN 0 yang ditunjukkan oleh senyawa methyl napthalene bersifat sangat sulit untuk terbakar sendiri.
CN 45 adalah batas minimum standar solar, akan tetapi agar mesin-mesin Diesel modern dapat beroperasi dengan optimal (bergerak halus dengan emisi rendah), maka dibutuhkan solar dengan angka sekitar 50/ CN 50.
Belerang adalah unsur yang secara kimia terikat pada solar.
Selama pembakaran, belerang selain meningkatkan buangan berupa partikel-partikel/ debu, juga akan terbuang sebagai senyawa sulfur dioxide (SO2) dimana akan segera berubah menjadi asam (H2SO4) yang membahayakan lingkungan (dengan munculnya hujan asam).
Untuk meminimalkan bahaya di atas, maka kandungan belerang untuk Solar dibatasi maksimal 0.2% dari berat bahan bakar.
Bahan-bahan additive yang ditambahkan tidak lebih dari 0.1%, berupa; flow Improvers (untuk mengurangi pengentalan/ pembekuan saat musim dingin) dan cetane improvers (untuk meningkatkan kualitas solar), detergent agents (untuk mengurangi terjadinya penggumpalan pada nozel injeksi), corrosion inhibitors (untuk mencegah karat pada komponen-komponen logam), anti foaming agents (untuk mencegah terjadinya gelembung-gelembung udara penyebab mesin Diesel "masuk angin"), dll.

3. Bahan Bakar Alternatif.

a. Liquid Petroleum Gas/ LPG.
Dua komponen penting dari LPG adalah butane dan propane.
LPG adalah produk sampingan yang diperoleh dari proses refining minyak bumi, dapat dibuat dalam bentuk cair dan disimpan di dalam tabung dibawah tekanan tertentu (4 s/d 15 bar).
LPG memiliki angka oktan tinggi (RON > 100).
Pemakaian LPG sebagai bahan bakar alternatif membutuhkan alat tambahan berupa LPG kit converter.

b. Alkohol.
Methanol, ethanol dan produk-produk sampingannya (misal ether), sangat bersaing digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin-mesin bensin.
Methanol dapat diperoleh dari derivasi cadangan hidrokrabon yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti batu bara, gas alam dan minyak bumi.
Di negara-negara tertentu, seperti Brazil, biomasa (gula tebu dan gandum) di destilasi untuk menghasilkan ethanol sebagai bahan bakar alternatif kendaraan.
Di beberapa SPBU sudah dapat dijumpai bahan bakar hibrida dengan campuran tertentu ethanol dalam konsentrasi skala kecil secara volume, misal 15% : 85%.

c. Compressed Natural Gas/ CNG.
CNG adalah gas methana yang disimpan di dalam tabung dengan tekanan 200 s/d 250 bar.
Gas methana  merupakan komponen utama (85% s/d 90%) dari gas alam.
Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang berbentuk gas, yang dapat ditemui di ladang-ladang minyak bumi dan batubara.
CNG di klaim memiliki angka oktan tinggi, yaitu RON 120.
Pemakaian CNG sebagai bahan bakar alternatif membutuhkan alat tambahan berupa CNG kit converter.

Kesimpulan:
Knocking/ detonasi adalah musuh utama mesin kendaraan, baik mesin bensin maupun Diesel.
Pemakaian bbm dengan RON/ CN yang kurang memadai, menyebabkan terjadinya detonasi (akibat pembakaran awal yang menyebabkan pembakaran di dalam ruang bakar tidak sempurna, sehingga menimbulkan suara ketukan-ketukan aneh).
Detonasi akan meninggalkan kerak yang semakin lama akan menumpuk jika tidak segera diatasi, misal dengan cara dibongkar dan dibersihkan.

Tumpukan Kerak Pada Piston
Kerak yang menumpuk akan membuat compression ratio mesin meningkat dan membuat detonasi semakin parah dengan adanya kerak yang membara di dalam ruang bakar.
Dengan tersedianya beberapa pilihan bensin dan minyak Diesel, maka para pemakai kendaraan harus cermat di dalam mengisi bbm kendaraannya sesuai spesifikasi pabrikan yang ada, terutama compression ratio.
Tentu saja pemakaian bbm dengan RON/ CN tertinggi yang ada adalah yang terbaik dan teraman dalam jangka panjang (mesin lebih apik dan awet), meskipun dari sisi lain dapat menyebabkan dompet & kantong langsung jebol tanpa ada gejala detonasi dulu, haha.




Good Luck & Peace!


















Tuesday, June 9, 2015

JEJAK PERMOBILAN DI INDONESIA (1/4) ~ ERA KOLONIAL BELANDA.

Bagian 1 dari 4.

Jumlah total kendaraan di Indonesia per Juni 2015, diperkirakan sudah mencapai + 80 juta, dimana 35%~40%  atau sekitar 30 juta adalah kendaraan roda 4/ lebih (mobil pribadi, pick up, bus & truk), sedangkan sisanya adalah sepeda motor. Jumlah di atas adalah yang terbesar di ASEAN. Jauh di atas Thailand yang berada di posisi kedua dengan jumlah total kendaraan + 30 juta.

Bila ditarik ke tempo dulu,  maka sejatinya sejarah permobilan di Indonesia sudah dimulai sejak + 120 tahun yang lalu. Dengan demikian sejarahnya bisa kita telusuri berdasarkan periode/ era yang telah berlaku di sini, yaitu: Era Kolonial Belanda dan Era Pasca Kemerdekaan RI yang akan dibagi lagi dalam 3 orde, yaitu: Old Order, New Order Reformation Order, sbb:

Era Kolonial Belanda:

Sosok Benz Phaeton 1894 Milik PB X?
Sejarah dibuka dengan kedatangan mobil pertama di pulau Jawa pada 1894, tepatnya di Surakarta atau Solo. Pemiliknya yaitu; Sunan Kraton Surakarta Hadiningrat atau Sri Soesoehoenan Pakoe Boewono X (PB X). Berwujud mobil 4 roda, merk Benz Phaeton 1894, mesin bensin, satu silinder 2.000 cc, daya: 5 hp & harga: 10.000 Gulden (waktu itu). Desainnya masih identik dengan britzka/ andong, dimana ke 4 roda kayunya memakai ban mati, lantai & bodi terbuat dari kayu, tiang-tiang & rangka atap terbuat dari besi dan ditutupi terpal. Mobil ini sanggup mengangkut 8 orang. Pembuatan mobil memakan waktu 1 tahun, agar bisa sesuai dengan permintaan PB X (customized). PB X juga meng-hire 2 orang Jerman sekaligus, yang bertugas sebagai sopir dan mekanik untuk mobil barunya tsb.


Sepeda Motor Milik John C. Potter 1893
(still Exist in Moseum Surabaya)
Note:
Mobil Benz di atas dipesan melalui John C. Potter yang ditunjuk oleh PB X untuk mengurus semua hal yang terkait, dari proses pembelian, importansi s/d deliveri ke Solo. Mr. Potter adalah orang Inggris yang pernah bekerja sebagai masinis kepala di pabrik gula Oemboel, Probolinggo, selain itu ia juga dikenang sebagai pemilik sepeda motor pertama di Indonesia buatan 1893, yang ia import langsung dari pabriknya, yaitu: Hildebrand und Wulfmuller, Muenchen, Germany.
Mobil pertama kali mendarat di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan segera memulai perjalanan darat perdananya dari Surabaya ke Solo via Semarang, yang semuanya berlangsung dengan lancar tanpa pernah mogok sekalipun.
Mobil milik PB X ini juga di klaim sebagai mobil Made in Eropa yang untuk pertama kali diekspor ke luar negeri, dan itu ke Indonesia!


Kepemilikan Benz Phaeton yang menjadi gaya hidup baru yang sangat bergengsi dari PB X, segera PZZZT!...PZZZT!.... men-stroom petinggi-petinggi kolonial Belanda dan kalangan para Sunan/ Sultan/ Raja lainnya serta para Bangsawan kraton & lokal/ ambtenaar di Nusantara, untuk ikut membeli dan piara "kereta-kereta setan" tsb. Keadaan bertambah heboh ketika kemudian diikuti pula oleh kaum the have lainnya (bandar perkeboenan, toean tanah, djoeragan, tjoekong & taoeke). Peruntukan kendaraan yang dibeli, selain untuk mobil pribadi juga untuk mobil dinas/ instansi, mobil militer & mobil perusahaan.
Note:
Mobil akik-akik & ninik-ninik yang beredar saat itu, sempat dijuluki oleh orang-orang awam sebagai "kereta setan"/ De Duivelswagen, karena kereta bisa menggelinding bergentayangan ke mana-mana, tapi kuda/ hewan ternak penariknya tidak kelihatan. Hiii horror... seyem!  Ini baru 100% MENGERIKAN! Haha.


SPBU Tempo Dulu di Surabaya. 1925
Semakin terbukanya pasar yang gurih dan nikmat ini, ikut menyuburkan jumlah pedagang/ pengusaha/ investor yang terjun berbisnis di bidang baru yang sangat menggiurkan, yaitu otomotif, sehingga dalam tempo singkat menjamur dealer & showroom mobil dari berbagai merk import (dari Eropa & Amerika), yang ditandai dengan berdirinya HQ & cabang-cabang mereka di kota-kota besar di Jawa & Sumatra.
Keadaan semakin marak dengan diadakannya pameran-pameran mobil disusul berdirinya klub-klub mobil di kota-kota besar di Indonesia saat itu, sehingga tidak usah heran bila pada 1913 tercatat, bahwa jumlah total mobil yang di import ke Indonesia mencapai + 11.000 unit. Terbanyak dari Amerika + 8.150 unit, posisi kedua dari Belanda + 1.350 unit dan sisanya dari Inggris, Perancis, Italia & Jerman. Jumlah di atas di klaim, bahwa pada tahun tsb. jumlah mobil di Indonesia sudah dua kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mobil yang beredar di negeri kincir angin, Belanda.
Note:
Mobil-mobil dagangan pada era itu rata-rata digenjot oleh 3 jenis sumber penggerak, yaitu: mesin bensin, mesin uap & motor listrik.

Keluarga Belanda di Batavia Dengan Bangga Mejeng Bersama Mobil Kesayangannya, Ford Model T 1909?

Pedagang/ importir mobil yang tersohor pada era ini adalah:

~ John C. Potter. Selain memiliki reputasi seperti di atas, ia juga ikut membantu H. O' Horne didalam mendirikan N.V. Velodrome.
~  Bowman. Dikenal dekat dengan pentolan Anak Agung/ Bupati Gianyar, Bali. Ia ditunjuk oleh sang Bupati untuk mengurus pembelian & mendatangkan mobil dari Eropa, sehingga Bupati Gianyar saat itu juga dikenang sebagai orang pertama di Bali yang memiliki mobil. Berkat pengalamannya ini akhirnya Bowman terjun berbisnis mobil dengan mendirikan toko yang memajang berbagai jenis mobil dan segera menjadi pesaing kuat bagi John C. Potter.
~  H. Jonkhoff. Seorang pengusaha piano yang kemudian berinvestasi sebagai importir mobil Amerika; Ford, Studebaker dan mobil Eropa: Darraq, Benz, Brasier, Berliet (Germany), Peugeot (Perancis) dan  Fiat (Italy).
~  J.A. Berkhamer. Dikenal sebagai pemain bisnis mobil di Batavia sejak 1924.

Perusahaan otomotif yang tersohor pada era ini adalah:

~ N.V. Velodrome. Showroom pertama berdiri di Surabaya & berikutnya di Semarang tahun 1899 (showroom mobil pertama di Semarang) yang menjual & menyewakan mobil gandeng roda 3 merk De Dion Bouton. Tahun 1906 bergabung ke dalam perusahaan, Jan Spijker yang ingin memasarkan mobil merk Spijker dari Belanda.

Gedung ex Prottel & Co. Surabaya. Est. 1910
(still Exist 2015).
~ Prottel & Co. Showroom pertama berdiri di jalan Pasar Besar Surabaya  tahun 1900. Perusahaan importir merk Benz ini dimiliki oleh Andreas Henrich Prottel.
~ Verwey & Lugard. Berdiri di Surabaya tahun 1908. Memilki cabang di Batavia, Medan & Yogyakarta.
~ Spijkerman. Perusahaan importir spesialis mobil ber-merk Spijker yang berpusat di Kesawan Medan.
~ General Motors (GM). Pada 1927 mulai resmi berbisnis di Indonesia, di bawah payung N.V. General Motors Java Handel Maatschappij, dengan produk gacoannya: Chevrolet. Pada 1938, NVGMJHM mendirikan pabrik assembling mobil di Indonesia, tepatnya di Tandjoeng Priok, Jakarta Utara. Pabrik ini dikenang sebagai pabrik mobil pertama di Indonesia dan produk utamanya adalah: Chevrolet. Selain itu perusahaan ini juga menjadi agen tunggal untuk mobil-mobil bermerk; Pontiac, Oldsmobile, Buick, Vauxhall, La Salle, Cadillac & Opel.
Note:
N.V. adalah singkatan dari Naamloze Vennootschap atau Perseroan Terbatas (PT.).

Keberadaan sarana jalan De Grote Post weg di hampir sepanjang jalur pantai utara pulau Jawa, terbukti sangat menunjang kesuksesan bisnis otomotif ini, yang secara perlahan tapi geremet, segera menyapu bersih semua alat transportasi tradisional primitif bertenaga hewan ternak pelahap rumput (kuda, sapi & kerbau) yang selama ini mendominasi jalur tsb., yaitu: dokar/ delman/ sado/ bendi, britzka/ andong/ ebro, cikar/ pedati/ gerobak sapi, dll. Kasihan deh loe pade, rame-rame pada pangsiun dini..., hiks.

De Grote Post weg, Anyer ~ Panarukan (+ 1.000 Km) Karya Herman Willem Daendels, Finish 1808 & Aneka "Mobil" Pelahap Rumput Tempo Dulu:
Delman/ Dokar/ Sado, Britzka/ Andong/ Ebro, Cikar/ Pedati/ Gerobak Sapi, Andong dengan Kabin Tertutup.
Note:
Sejarah De Grote Post weg: Ketika baru menginjakkan kakinya di Batavia (now, Jakarta) pada Januari 1808, Gouverneur-Generaal Hindia Belanda ke 36, Herman Willem Daendels yang baru dilantik oleh Caesar Napoleon Bonaparte (saat itu Belanda sedang dikuasai Perancis), sudah berniat untuk membangun jalan di hampir sepanjang pantai utara pulau Jawa, yaitu dari Anyer sampai Panarukan dengan total jarak + 1.000 Km. Tujuannya, selain untuk memperlancar komunikasi antar daerah yang dikuasai Belanda juga agar tentara-tentaranya lebih mobile dalam mempertahankan pulau Jawa dari gempuran tentara Inggris. 
Jalan tsb. dibangun Daendels secara tangan besi melalui sistem kerja paksa/ rodi terhadap puluhan ribu penduduk asli, sehingga cilukba... jalan sepanjang itu sukses diselesaikan hanya dalam waktu satu tahun. Sungguh sebuah prestasi luar biasa pada masanya, yang membuat nama De Grote Post weg & Daendels mendunia sampai saat ini. Daendels memerintah Hindia Belanda sampai 1811.

Inilah penampakan beberapa sosok mobil yang bergentayangan tebar pesona pada era ini:


Lorraine-Dietrich 1906, Chevrolet 1911, Ford Model T 1927.
Spijker 1906, Studebaker 1929, Fiat 1927.

WOW! Semuanya pada dahsyat, bukan main, amazing, fantastic & ruwaaarrr... biasa!


BONUS...
Berikut rekaman film kuno, tentang ramainya suasana lalu lintas di Surabaya tahun 1929.

Suasana lalu lintas di Aloen-aloen Straat, Soerabaja 1929.



NEXT: Bagian 2, Era Pasca Kemerdekaan RI (Old Order).
NEXT: Bagian 3, Era Pasca Kemerdekaan RI (New Order).
NEXT: Bagian 4, Era Pasca Kemerdekaan RI (Reformation Order).




Good Luck & Peace!