Translate

Thursday, April 14, 2016

TIPS & TRIK, OTT! INI DIA CARA JITU GANTI RODA MOBIL ANDA SAAT DI JALAN TOL.

Sori This Posting Still Trial....


Kruk/ Tongkat Ketiak.
Suatu saat saya berjumpa dengan seorang kenalan yang nampaknya terpaksa harus menggunakan kruk/ tongkat ketiak, agar tetap bisa beredar kemana-mana. Menurut dia keadaan yang memprihatinkan ybs. sudah dijalani hampir dua tahun.
Singkat cerita, pada suatu sore beberapa ratus meter menjelang pintu keluar tol, salah satu ban mobil yang dia kendarai gembos. Lalu berhentilah dia ke bahu jalan tol untuk sejenak mengganti ban yang gembos dengan ban serep/ cadangan.
Dengan bergegas dia mengambil ban serep di bagasi belakang mobil dan meletakkannya di tepi bahu jalan pada jarak beberapa meter dari mobil, tujuannya sebagai penghalang sekaligus "segitiga pengaman alternatif" (Indonesia banget). Setelah dirasa aman lalu dia mengambil dongkrak mobil dan kunci ban, tapi kemudian semuanya mendadak GELAP! 
Rupanya saat dia berdiri akan mengambil dongkrak dan kunci ban mobil untuk mencopot ban yang gembos, ada sebuah mobil melaju kencang menerabas bahu jalan dan menyenggol ban penghalang tsb. saat berusaha menghindar setelah kaget melihat ada halangan didepannya. Senggolan tsb. secara kebetulan menimbulkan efek ketapel, maka terbanglah ban serep tsb. melayang sebentar dan menghantam kakinya tepat di bagian paha. Dibutuhkan waktu kira-kira setahun berobat & terapi untuk memulihkan tulang pahanya yang patah, agar dapat berjalan kembali meskipun harus dibantu dengan kruk selama bertahun-tahun.
Note:
Sotoy!
Terus terang, bagi yang belum terbiasa, kondisi jalan tol disini rata-rata sangat menakutkan mengingat tingkat bahayanya sangat tinggi yang umumnya karena selain: minim penerangan saat malam hari, kurang rambu lalu lintas, banyak iklan raksasa yang sangat mengganggu konsentrasi, kondisi jalan rusak/ banyak lobang dan bergelombang juga terutama oleh tindakan dan kelakuan banyak pemakai jalan tol yang seenak jidat sendiri, misal menerabas bahu jalan dengan kecepatan tinggi, melaju terlalu lambat atau terlalu kencang di jalur yang tidak semestinya, tidak menjaga jarak aman, pindah jalur secara mendadak, memanteng/ menahan lampu hi-beam saat melaju di malam hari, dll. (sori jadi curhat colongan, habis esmosi sih, haha) 
Selain itu mengalami mogok di jalan tol disini bukanlah pengalaman yang indah dan menyenangkan, sehingga sering saya ibaratkan seperti kapal kandas di tengah samudera luas, karena memang sulit sekali mencari atau mendapatkan pertolongan dengan segera.

Melaju aman dan selamat dalam sebuah perjalanan, termasuk ketika menempuh jalan tol, merupakan harapan semua orang, tetapi yang namanya gangguan/ halangan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja serta bisa menimpa siapa saja. Salah satunya yang kerap terjadi adalah mengalami ban bocor parah atau pecah ban, misal akibat tertusuk benda tajam atau menumbuk bebatuan/ benda keras yang tercecer di jalanan dan bila hal tidak nyaman ini terjadi di jalan tol, maka diperlukan tindakan terbaik, sbb.:

1. Dengan tenang segera memperlambat kendaraan dan menyalakan lampu sein untuk menepi ke bahu jalan tol.
2. Memilih bagian bahu jalan tol yang relatif  keras, datar dan rata.
3. Berhenti dan menyalakan lampu hazard untuk menyatakan diri sedang dalam kondisi darurat. Bila terjadi di malam hari, maka selain menyalakan lampu hazard juga biarkan semua lampu tetap menyala, agar keberadaan mobil tetap mudah terdeteksi oleh para pengguna jalan lainnya.
Note:
Sotoy!
Kembalikan Bahu Jalanku!
Pernah suatu petang saya berhenti lumayan lama di bahu jalan tol di sekitaran Bandung, dengan lampu hazard menyala, untuk menunggu rombongan yang tertinggal di belakang. Dari hasil OTT/ Operasi Tangkap Tangan ini (baca: menyaksikan sendiri secara langsung) telah kepergok beberapa pengendara yang menerabas bahu jalan dengan kecepatan tinggi lalu mendadak kaget dan spontan masuk ke jalur tol kembali setelah mengetahui ada halangan dihadapannya. Mengetahui adanya manuver-manuver liar yang sangat berbahaya tsb., maka segera saya putuskan untuk mengalah dan memindahkan mobil benar-benar keluar dari bahu jalan. Baru aman dah!
4. Aktifkan rem tangan, matikan mesin mobil dan kantongi kunci kontak, lalu segera keluar untuk mengambil dan memasang segitiga pengaman (umumnya 1 set terdiri atas dua segitiga pengaman). Pasang masing-masing di belakang mobil secara berurutan, dalam jarak + 10 meter dan + 20 meter. Letakkan di tepian, tetapi masih di dalam area bahu jalan dan bila perlu ganjal dengan batu agar tidak mudah rebah oleh hembusan angin kencang dari mobil-mobil yang melintas cepat.
5. Mencopot ban yang bermasalah. Lihat tips sederhana mengganti ban yang bocor seperti di bawah ini.
6. Memasang ban serep sebagai penggantinya.
7. Memasukkan ban yang bocor ke dalam mobil (sebaiknya ditunda dulu untuk mengembalikannya ke tempat semestinya, mengingat semakin cepat meninggalkan area bahu jalan semakin baik).
8. Memasukkan semua peralatan termasuk segitiga pengaman ke dalam mobil (sebaiknya ditunda dulu untuk mengembalikannya ke tempat semestinya, mengingat semakin cepat meninggalkan area bahu jalan semakin baik).
9. Setelah semuanya dirasa OK, maka nyalakan mesin dan lampu sein untuk masuk ke jalur tol kembali dengan tenang/ hati-hati dan perjalanan siap untuk dilanjutkan kembali.
Note:
Semua proses di atas bila diikuti dengan baik, membutuhkan waktu paling lama 5 menit!

Tips sederhana mengganti ban yang bocor.

1. Memilih tempat yang keras, datar, rata dan terang serta pastikan tingkat keamanannya.
Note:
Bila keamanan area dirasa meragukan/ full curigation dengan orang-orang disekitaran, maka pastikan semua pintu mobil selalu dalam keadaan terkunci dengan kaca tertutup rapat. Hal ini untuk mencegah pencuri yang diam-diam nyelonong masuk mengambili barang-barang berharga didalam mobil, terutama ketika Anda lengah karena sedang sibuk dan fokus mengganti ban yang bocor.
2. Aktifkan rem tangan, matikan mesin mobil dan kantongi kunci kontak. Bila merasa kurang safe (mobil diperkirakan masih bisa bergerak/ menggelinding), maka ganjal ban yang tidak gembos dengan batu/ balok kayu besar di bagian depan untuk ban depan dan di bagian belakang untuk ban belakang.
Note:
Rem tangan umumnya hanya bekerja pada roda belakang, baik yang sistem manual/ hidrolik/ elektrik, sehingga penggunaan batu/ balok kayu besar sebagai pengganjal ban masih masuk akal. 
3. Pasang kepala dongkrak (tipe botol/ gunting/ buaya) tepat pada posisi penumpu sesuai anjuran pabrikan dan sebisa mungkin posisi dongkrak tegak lurus terhadap sumbu tengah mobil.
Note:
Memasang kepala dongkrak secara asal-asalan dapat merusak part yang bersangkutan, misal pada: monted frame radiator, bodi bawah mobil, bodi gardan, bodi mesin, bodi transmisi, bodi lengan ayun, fuel tank, dll.
Torsion Beam Suspension System.
Pada dua dekade terakhir, umumnya pihak pabrikan sudah menyediakan posisi-posisi penumpu kepala dongkrak, baik untuk keperluan dongkrak mobil diarea pinggir maupun tengah.
Kesalahan fatal, karena berpotensi melendut, yang sering tidak disadari (umumnya di bengkel-bengkel) adalah menempatkan kepala dongkrak pada bagian gardan atau bagian tengah dari torsion beam. Terjadinya lendutan/ bengkok sekecil apapun pada part ybs. mampu membuat gerakan mobil menjadi tidak presisi lagi. 
4. Pada saat ban sudah terangkat 3/4 (sebelum terangkat penuh dan tapak ban masih bersentuhan dengan permukaan jalan) merupakan posisi yang tepat untuk mengendorkan baut-baut roda yang ada. Bila roda masih mampu berputar, maka turunkan dongkrak sedikit lagi sampai roda dalam keadaan diam saat kunci roda dputar untuk mengendorkan baut-baut roda yang ada
Note:
Gaya gesek dari ban yang masih sedikit menapak jalan berguna untuk melawan torsi dari putaran kunci roda saat mengendorkan baut-baut ban yang ada.
Mengendorkan baut-baut roda pada saat posisi ban sudah terangkat penuh, berpotensi merontokkan gigi-gigi dan komponen-komponen lain dari power train system serta merusak fungsi rem tangan. 
Sebaliknyamengendorkan baut-baut roda pada posisi ban masih menempel penuh di atas jalan (sama sekali belum didongkrak), berpotensi membengkokkan/ mematahkan/ merusak ulir dari baut-baut roda yang ada.
Gerakan memutar kunci roda yang terbaik untuk mengendorkan baut-baut ban, adalah ke arah dalam atau ke arah badan. Gerakkan sebaliknya bisa membuat Anda jatuh tersungkur ke depan.

Urutan Mengendorkan Atau Mengencangkan Baut Roda Dengan Jumlah 4, 5, 6, 7.
5. Dongkrak ban sampai terangkat/ melayang + 3 cm dari muka jalan lalu lepas baut-baut roda secara bertahap sesuai urutan yang ada (see gambar di atas).
6. Copot roda secara hati-hati dari tempatnya, bila lengket bisa dibantu dengan gerakan memukul-mukul pinggiran ban secara kalem dengan tangan. Setelah copot, letakkan ban pada tempat yang aman.
7. Ambil dan pasang roda ban serep pada lubang baut yang ada.
8. Segera pasang baut dengan tangan beberapa putaran, kemudian sedikit kencangkan dengan kunci roda secara bertahap sesuai urutan yang ada.
9. Turunkan dongkrak sampai tapak ban sampai menyentuh dan sedikit menekan muka jalan kemudian kencangkan baut-baut roda dengan kunci roda bertahap sesuai urutan yang ada, tetapi bila roda masih mampu berputar, maka turunkan dongkrak sedikit lagi sampai roda dalam keadaan diam saat akan mengencangkan baut-baut roda yang ada. Kencangkan baut-baut roda dengan kunci roda bertahap sesuai urutan yang ada  (see gambar di atas) sampai tangan tidak mampu lagi untuk memutar kunci roda.
Note:
Mengencangkan baut-baut roda secara berlebihan, misal memutar kunci roda dengan bantuan pipa panjang berpotensi mematahkan baut-baut roda yang ada serta memecahkan velg, terutama velg racing/ Al alloy wheel.
Gerakan memutar kunci roda yang terbaik untuk mengencangkan baut-baut ban, adalah ke arah dalam atau ke arah badan. Gerakkan sebaliknya bisa membuat Anda jatuh tersungkur ke depan.

10. Setelah itu turunkan roda sampai penuh dan keluarkan dongkrak dari posisinya.
11. Memasukkan ban yang bocor ke dalam mobil serta mengembalikan tolls (dongkrak dan kunci roda) ke tempat semula.
12. S E L E S A I.
Note:
Untuk mengurangi kerepotan, maka diperlukan tindakan pencegahan dan persiapan, sehingga apabila kondisi darurat di atas terjadi dapat segera diatasi secara baik dan cepat.
Bentuk pencegahan dan persiapan tsb. berupa:
Segera pergi ke tukang tambal ban untuk memperbaiki ban yang bocor, sehingga selalu ready sebagai ban cadangan, bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
> Melakukan cek tekanan udara ban serep secara rutin.
> Memastikan alat-alat ini selalu ada di dalam mobil, yaitu: dongkrak, kunci roda, mini kompressor, senter, payung & segitiga pengaman yang mumpuni (warnanya tidak luntur dan bentuknya tidak kekecilan).
Kunci Roda Tarik.
> Menggunakan dongkrak hidrolik tipe botol, karena lebih praktis dan ringan dioperasikan (cocok untuk pengendara wanita).
> Menyediakan pipa panjang atau menggunakan kunci roda yang panjang gagangnya dapat disetel/ kunci roda tarik, bila dirasa tenaga untuk mengendorkan dan mengencangkan baut-baut roda kurang kuat (lagi-lagi cocok untuk pengendara wanita).
Keberadaan mini kompressor sangat membantu untuk terhindar dari terdampar di jalan tol, misalnya salah satu ban mengalami gembos, maka untuk sementara bisa dipompa kembali dengan mini kompressor. Bila setelah berjalan beberapa kilometer ban ybs. kembali gembos, maka ban dapat dipompa ulang kembali, demikian seterusnya sampai Anda dengan aman dan selamat bisa keluar dari tol gate terdekat serta selanjutnya mencari tukang tambal ban yang ada disekitaran.



So Don't Worry be Happy!







Wednesday, March 2, 2016

TIPS & TRIK SEDERHANA MEMBUNGKAM SI JAGO NGADAT, SEBELUM KUMAT.


Sering kali kepergok (nah lo ketahuan), terutama saat mau bayar/ ambil ticket Tol, beberapa pengemudi tampak kerepotan, karena terpaksa harus membuka pintu segala untuk menyelesaikan ritual kecil tsb.
Yang mengejutkan ada diantaranya dialami juga oleh mobil yang masih relatif muda usia, yaitu sekitar dua tahunan. Weleh-weleh, sebelum merembet kemana-mana yook dicermati sejenak bagian-bagian mobil yang sering ngadat dan cara sederhana untuk membungkamnya, agar nantinya tidak kumat dan merepotkan di jalan serta agar image Anda tetap bisa terjaga baik, OK? Haha.
Sotoy!
Jadi, meski secanggih apapun mobilnya, si jago ngadat tetaplah eksis dan siap berulah kapan saja dan dimana saja, alias kumat. 
Ngaciiirrr... 


Mobil Canggih.
Berikut beberapa bagian mobil yang keberadaannya tampak sepele dan sering terlupakan, tapi harus diwaspadai kondisi dan cara pengoperasiannya, agar tidak malfunction lalu mendadak kumat menjadi si jago ngadat, yaitu:


1. Power Window.

Guyuran air hujan, semprotan air sabun cucian mobil, cipratan genangan air kotor, serbuan debu jalanan serta gempuran panas terik matahari, menyebabkan bagian karet guide kaca pintu; pelumasannya mengering, terjadi deposit debu, kotoran dan kerak serta kehilangan kekenyalan, yang semuanya berpotensi membuat gerakan membuka & menutup kaca pintu menjadi berat/ seret, bahkan sama sekali macet. 
Solusi: dengan membiasakan diri secara berkala membersihkan deposit debu, kotoran dan kerak di karet guide kaca pintu dan melumasinya dengan cairan khusus/ Power Window Lubricant. Salah satu contohnya, seperti gambar sebelah.
Note:
Untuk mobil dengan usia di atas lima tahun, tidak ada salahnya untuk dilakukan general check up jeroan pintu, siapa tahu part mekanisme buka tutup kaca pelumasannya sudah menipis/ mengering, banyak debu, kotoran dan kerak menumpuk, terjadi keausan, terjadi karat disana sini, ada sub part yang bergeser, kendor atau lepas dari posisinya, dll.


2. Central lock.

Door Lock Actuator.
Adanya Central Lock memang memudahkan, dengan sekali pencet tombol di area pengemudi, maka semua pintu langsung serempak terbuka kuncinya atau sebaliknya. Gerak tarik atau tekan kunci pintu itu sendiri dilakukan oleh Door Lock Actuator/ Solenoid yang menempel di dalam pintu. Adanya gangguan pada komponen ini akan membuat proses buka tutup kunci mobil kembali menjadi manual. Merepotkan!
Solusi: mulai membiasakan diri membuka dan menutup pintu mobil dengan kalem/ normal. 
Note:
Perlakuan kasar pada  pintu, baik dengan cara menghentak/ spontan saat membuka pintu serta kebiasaan membanting pintu saat menutup, akan menyebabkan rod mekanisme pengunci terpental dan lepas dari lubang pengait Door Lock Actuator.
Car Door Lock B.
Kebiasaan membanting pintu juga bisa menyebabkan jeroan yang menghuni bagian dalam pintu menjadi kendor, lepas, copot atau bergeser dari posisinya yang semustinya, misal: motor power window, cental lock solenoid, speaker, mekanisme power window, dunia perkabelan, dll.
Kebiasaan membanting pintu lambat laun akan membuat part Car Door Lock Buckle (lihat foto sebelah) bengkok dan sedikit bergeser posisi, akibat benturan dengan part Car Door Lock pasangannya yang terletak menempel di dalam cangkang pintu, sehingga keadaan bodi pintu tidak presisi lagi dan kerusakannya akan bertambah parah, dimana pintu menjadi semakin sulit dibuka atau ditutup.

3. Gagang Pintu.

Car Door Handle.
Pernakah Anda menjumpai ada salah satu pintu mobil yang tiba-tiba saja bandel tidak mau dibuka, meski gagang pintu sudah ditarik habis hampir patah? Bila pernah, berarti dibagian gagang pintu ybs. ada batang kawat tense/ rod yang terlepas dari pengaitnya. Untuk memperbaikinya lumayan ribet, yaitu harus membuka cover/ bekleid pintu yang bersangkutan, dimana bila cara membukanya salah, mungkin karena belum berpengalaman, maka akan timbul masalah baru lainnya. Gak asyik banget kan.
Solusi: mulai membiasakan diri menarik handle pintu dengan kalem/ normal, saat membuka dan menutup pintu mobil. 
Note: 
Perlakuan kasar pada part ini, yaitu menarik dan melepas handle pintu dengan cara menghentak/ spontan serta kebiasaan membanting pintu, akan menyebabkan rod terpental dan lepas dari pengaitnya.


4. Shock Penahan Pintu Bagasi Belakang.

Back Door Struts.
Shock penahan pintu bagasi belakang/ Back Door Struts ini sering dijumpai pada pintu-pintu belakang tipe bukaan atas mobil jenis sedan hatchback, MPV, SUV, VAN/ mini VAN, dll. Part ini memiliki peredam berisikan gas yang berfungsi untuk menahan, agar pintu belakang bisa tetap terbuka lebar, terutama saat sedang memasukkan atau mengeluarkan barang-barang bawaan. 
Bila part ini ngadat/ ngeplek, maka agar pintu belakang tetap terbuka lebar diperlukan bantuan orang lain untuk menahannya. Merepotkan saja!
Solusi: mulai membiasakan diri membuka dan menutup bagian pintu ini dengan kalem/ normal.
Note:
Perlakuan kasar pada part ini, yaitu melalui kebiasaan membuka pintu ini dengan cara menghentak/ spontan serta kebiasaan menutup dengan cara membantingnya, berakibat akan memperpendek usia peredam part ini secara cepat dari yang semustinya atau lebih cepat ngeplek.

Bukan rahasia lagi, bila part ini rawan menjadi sasaran oknum-oknum nakal, yaitu diam-diam diganti dengan part abal-abal sejenis, terutama saat mobil harus lama/ menginap di "tempat-tempat" tertentu, hingga lepas dari pengawasan Anda. So tidak ada salahnya memeriksa kembali keberadaan part ini sesaat sebelum meninggalkan tempat ybs. Bila benar terbukti telah terjadi "kenakalan remaja", maka bisa langsung di klaim saat itu juga ke pihak tempat tertentu tsb. 
Parts genuine ini yang harganya lumayan menguras kantong, umumnya mencantumkan: nama merk/ pabrikan, OEM part number, Struts part number, Force Rating & Batch Number pada bodinya
Sudah tentu part abal-abal tidak setangguh part genuine, yaitu bagian peredamannya cepat rusak/ ngeplek. Beda dengan part genuine dimana pada pemakaian normal, keawetannya mampu bertahan sampai seumur hidup.


5. Remote Control.

Ilustrasi: Remote Control within 
Immobilizer Car Key.

Pada perkembangan terakhir remote control mobil sudah dibuat menyatu dengan anak kunci manual, terutama bagi yang sudah dilengkapi dengan perangkat elekronik Immobilizer. Khusus untuk Keyless Entry System anak kunci manual umumnya tersimpan menyatu didalam casing imut remote control, sehingga bisa dibawa kemana-mana didalam tas atau saku kantong baju/ celana.
Teknologi immobilizer bisa berpotensi menyebabkan mobil lumpuh total, bila sistem yang ada di dalam mobil tidak berhasil mengenali sinyal yang dipancarkan oleh remote control dan hal ini sering terjadi terutama pada saat baterei-nya sudah lemah. Tentu saja hal ini akan sangat merepotkan terutama. bila terjadi pada saat-saat yang genting, misalnya mobil tiba-tiba saja lumpuh total padahal harus segera berangkat untuk; menghadiri meeting dengan strategic client atau maju sidang Tugas Akhir (skripsi/ disertasi/ thesis) sarjana.
Solusi: segera ganti baterei coin yang ada didalam casing remote control dengan yang baru sesuai kode nomor spec.-nya, bila baterei sudah menunjukkan gejala-gejala melemah.
Note: 
Normalnya baterei coin memiliki umur sekitar 1 s/d 2 tahun, tergantung frekuensi pemakaiannya, sedangkan tanda-tanda baterei sudah melemah, yaitu; 
> Bila pintu mobil baru bisa dibuka/ ditutup via remote control harus pada jarak yang sangat dekat.
> Lampu led kecil (bila ada) menyala redup, bahkan padam, pada saat remote control dipencet.
> Khusus pada Keyless Entry System, pintu sulit/ tidak bisa dibuka lagi melalui sentuhan tangan pada gagang pintu pengemudi seperti biasanya. 
Menyimpan satu atau dua butir baterei coin cadangan didalam kotak penyimpan yang ada di mobil atau di dalam dompet merupakan cara terbaik untuk mengatasi kondisi darurat di atas, bila sewaktu-waktu terjadi.


6. Kunci Bagasi Belakang dan Kap Mesin Depan.

Mekanisme kunci bagasi belakang/ Rear Baggage dan kap mesin/ Front Engine Bonnet/ Front Engine Hood sepintas memiliki konstruksi yang sama, tetapi sebenarnya berbeda. Mekanisme kunci bagasi belakang terkunci untuk menutup rapat, sedangkan mekanisme kunci kap mesin depan biasanya memiliki dua sistem penguncian, pertama, demi safety tetap terkunci, meski menutupnya kurang rapat dan kedua, terkunci untuk menutup rapat (hal ini bisa diamati pada saat membukanya, ketika tuas pembuka kap mesin depan yang ada didalam kabin ditarik, maka ia tidak langsung terbuka penuh melainkan terbuka sedikit, karena masih terkait/ terkunci. Untuk membukanya secara penuh, maka kait manual yang ada di mekanisme kuncinya harus dipencet dulu).
Untuk membuka keduanya bisa dilakukan secara manual, melalui tuas kecil yang ada di dekat kursi pengemudi. Pada mobil kelas menengah atas, bagasi belakang dapat pula dibuka dari luar melalui remote control.
Kerusakan pada mekanisme di atas akan sangat merepotkan, terutama bila tidak memiliki lubang kunci pembuka manual yang umumnya hanya tersedia untuk bagasi belakang saja, jadi tidak usah mewek jika kap mesin depan tidak bisa dibuka karena mekanisme kuncinya rusak. So bawa ke bengkel langganan kepercayaan saja soalnya urusan membukanya lumayan sulit.
Solusi: rajin membersihkan mekanisme ybs. secara berkala dari; karat, deposit debu, kotoran dan kerak  yang ada, menambahkan pelumas yang sudah mengering habis serta menyetel ulang tarikan kabel yang sudah kendor, akan membuat mekanisme pengunci di atas selalu bekerja dengan mulus.
Note: 
Kerusakan umumnya karena adanya karat/ deposit debu kotoran & kerak/ pelumasnya sudah mengering habis/ setelan tarikan kabelnya sudah kendor kait penguncinya sudah aus.
Cara terbaik untuk menutup kap mesin depan, yaitu turunkan kap mesin dengan kedua tangan lalu lepaskan secara bebas, ketika sampai pada ketinggian + 30 Cm dan biarkan gaya gravitasi yang menyelesaikan proses menutupnya, braaak! Beres. 
Kebiasaan menutup dengan cara menurunkan kap mesin depan sampai ketempatnya lalu menekan bagian ujung dengan kedua tangan agar menutup dan terkunci rapat, beresiko membuat bodi kap mesin penyok.
Hindari membuka/ menutup dengan cara menghentak/ membanting, pada pintu bagasi belakang yang sudah dilengkapi dengan Automatic Power Back Door, cukup pencet tombol-tombol yang tersedia untuk itu.


7. Tutup Luar Tangki BBM.

Fuel Cap Cover Alternative.
Hasil Kreasi Orang Stress. 
Haha.
Tutup luar tangki BBM/ Fuel Cap Cover berfungsi sebagai pengaman, agar tutup tangki BBM/ Fuel Cap yang ada didalamnya tidak mudah hilang dicuri, dikendori atau dibuka dan dibuang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sistem buka piranti ini, selain bisa dilakukan dari dalam kabin di area pengemudi juga bisa langsung dari luar dengan kunci kontak.
Masalah utama piranti ini umumnya, yaitu sulit dibuka atau ditutup baik dari dalam maupun luar, sehingga mampu membuat frustasi/ stress bagi siapa saja yang pernah mengalaminya. Mau bukti? Silakan lihat gambar di sebelah.
Penyebab sulit dibuka atau ditutup karena sistem penguncinya rusak/ macet, akibat karatan atau kotor oleh timbunan debu, kotoran dan kerak membandel.
Solusi: setel ulang ketegangan kawat penarik, bila tarikan tuas pengungkit terasa kendor, hingga piranti ini sulit dibuka. Konsisten mengeringkan bagian dalam piranti ini setelah terguyur hujan deras atau setelah mobil  klaar dicuci, agar tidak karatan, membersihkan bagian dalam piranti ini bila terlihat karat, tumpukan debu. kotoran dan kerak membandel serta melumasi tipis-tipis bagian-bagian yang bergerak.


8. Windshieid Wiper & Sprayer.

Wiper.
Ini adalah bagian Most Wanted terutama pada saat musim hujan, tetapi pada saat musim kemarau boro-boro mau ingat, yang ada kebanyakan malahan pada pura-pura tidak kenal: "Apaan tuh? Sudah lama lupa tuh.", haha.
Wiper kaca depan/ Windshield Wiper dan Sprayer adalah dua komponen yang tidak terpisahkan. Ada wiper tanpa sprayer ya kecut! Sebaliknya ada sprayer tanpa wiper, ya mendingan pulang saja, haha. Ini artinya, saat dibutuhkan kedua-duanya harus bisa akur bekerja sama dengan baik dalam mengusir tetesan air dari tingkat hujan gerimis sampai ke tingkat hujan badai.
Seringkali pada saat musim hujan baru diketahui, bahwa putaran kibasan karet wiper terkesan berat/ seret dengan suara yang terdengar menggila, grak gruk grak gruk, hasil sapuannya tidak bersih bergaris-garis, air sprayer memancar loyo, arah semprotan sprayer berubah, dll.
Solusi: ganti segera karet wiper/ Blades Wiper yang sudah rusak getas dan mengeras dengan part baru dan original, isi tabung air sprayer cukup dengan air minum mineral saja dan korek kerak/ kotoran yang ada di nozzle sprayer serta setting ulang arah sprayer dengan ujung jarum, agar daya semprotnya kembali normal dengan arah semprotan yang efektif.
Note:
Karet wiper yang sudah getas & mengeras berpotensi menimbulkan goresan kasar permanen pada kaca depan mobil.
Kibasan karet wiper yang berat/ seret, akibat sudah getas & mengeras, berpotensi merusak komponen elektronik Intermittent Wiper Control dan Rest Position Control, yang menyebabkan wiper tidak mau lagi "berkedip" dan kembali ke tempat parkir semula, ketika dimatikan.
Agar efisien dan efektif, maka penggantian karet wiper terbaik dilakukan sesaat menjelang musim hujan tiba.
Pemakaian air minum mineral bisa mencegah tumbuhnya lumut didalam tabung air sprayer. Lumut yang terkelupas dari dinding tabung air sprayer berpotensi menyumbat ujung nozzle, sehingga semprotannnya menjadi loyo mengecil, bahkan mampet.
Pemakaian wiper fluid memang bisa mempercepat proses kebeningan kaca, tetapi dalam jangka waktu lama akan menghasilkan jejak kibasan karet wiper yang berwujud lapisan mengkilap pada kaca depan (area belang kaca) yang sulit dihilangkan.


9. Head Unit.

Ilustrasi Head Unit Mobil.
Masalah yang terjadi pada H/U ini terbilang unik dan kemungkinan pernah terjadi pada H/U di mobil Anda, yaitu ketika mobil terparkir di tempat panas oleh terik matahari, tiba-tiba display-nya meredup lalu lenyap dari pandangan dan akhirnya tinggal suara saja (music atau siaran) yang terdengar. Demikian juga semua tombol H/U mendadak lumpuh, hingga untuk mematikannya harus dengan cara mencabut kunci kontak mobil. Anehnya, ketika kunci kontak dicolokkan kembali dan diputar dalam posisi ON tetap saja H/U pingsan, meski tombol power-nya sudah dipencet-pencet sampai tua.
Bila hal di atas terjadi, maka dugaan sementaranya H/U mobil Anda di-protect oleh komponen Heat Cut Off, yang mana alat ini baru bekerja, bila yang di-protect (dalam hal ini H/U) sedang terpapar suhu panas membahayakan yang beresiko merusak H/U.
Solusi: pindahkan mobil ke tempat yang teduh bebas dari radiasi matahari langsung. Setelah dingin kembali, maka H/U akan beroperasi secara normal. So don't worry be happy.


10. AC Interior.

Filter AC.
AC mobil adalah termasuk bagian mobil yang sering bermasalah, dari yang ringan sampai yang mampu bikin jidat (& dompet) berkerut-kerut. Salah satunya adalah semburan angin AC mendadak tidak dingin dan cuma udara lembab yang keluar. Hal ini akibat terbentuknya bongkahan es di kisi-kisi evaporator.
Solusi: selalu rajin membersihkan filter AC (bila ada) di bagian interior mobil secara berkala atau diganti baru bila sudah rusak serta membersihkan timbunan debu, kotoran & kerak di bagian Evaporator dan Blower/ Rotary Fan. Akan semakin mantap bila dibersihkan pula bagian kisi-kisi Condenser (yang berada di balik grill mobil) dari debu, kotoran & kerak yang menempel.
Note:
Debu, kotoran & kerak yang menempel di bagian Evaporator dan Blower/ Rotary Fan berpotensi menghambat laju semburan udara serta membuat bearing/ bushing yang ada cepat aus.
Debu, kotoran & kerak yang menempel di bagian kisi-kisi Condenser berpotensi menghambat laju pendinginan Freon yang sedang bersirkulasi di dalamnya.


Berikut skema sederhana dari sistem pendingin udara/ AC mobil:

Sistem AC Mobil.
Bongkahan es yang terjadi di Evaporator ini menandakan, bahwa semburan angin dari Blower sudah melemah yang diakibatkan oleh: adanya timbunan debu, kotoran & kerak, bearing Blower/ Rotary Fan sudah aus dan genjotan motor pemutar Blower/ Rotary Fan sudah loyo.
Bila semua debu, kotoran & kerak penghambat hembusan angin sudah dibersihkan, tetapi bongkahan es masih terbentuk, berarti penyebab utama masalah adalah bearing Blower/ Rotary Fan sudah aus atau genjotan motor pemutar Blower/ Rotary Fan sudah loyo, untuk itu perlu diganti baru dengan part original.
AC kurang dingin tidak selalu berurusan dengan isi Freon yang sudah tipis/ habis mengingat sistem AC mobil adalah sistem tertutup, sehingga (bagi saya) isi Freon habis adalah alasan yang kurang masuk akal selama tidak terbukti ada pipa-pipa dan sambungan-sambungan sistem AC yang bocor.
Metal!
Buktinya, yaitu dari tiga mobil (beda merk & type) yang pernah saya gunakan selama rata-rata enam s/d tujuh tahun dari barunya, tidak pernah mengalami AC bermasalah. Meski belum pernah menambah/ mengganti isi Freon sama sekali, hembusan udara AC tetap sejuk, segar & dingin seperti ketika masih baru. 


11. Hand Brake.

Tuas Tarik Hand Brake.
Komponen hand brake ada yang digerakkan dengan tangan dan ada yang digerakkan dengan injakan kaki (misal H*nda CRV). Fungsi utama piranti ini adalah untuk parkir di jalanan miring (turunan atau tanjakan), emergency braking serta menaklukkan tanjakan.
Cara kerja piranti ini bersifat manual, sehingga masalah teknis yang terjadi dapat langsung terasakan, misal tarikan atau injakan tuas terasa berat, terlalu pendek, kendor, semakin dalam, dll. Demikian dengan performansi-nya, misal mobil masih bergerak melorot (maju atau mundur), meskipun tuas sudah ditarik atau diinjak sampai mentok.
Solusi: melakukan perawatan hand brake secara berkala dengan jalan:
> Menyetel ulang jarak main tarikan atau injakan tuas yang sudah terasa kendor (tarikan tuas semakin panjang atau injakan tuas semakin dalam), kembali ke batas normalnya. 
> Segera mengganti boot karet/ sarung pembungkus hand brake yang sudah sobek dengan yang baru dan se-type.
> Melumasi bagian-bagian mekanis hand brake yang pelumasnya sudah menipis/ mengering.
> Membersihkan bagian-bagian yang berkarat dan kotor oleh tumpukan debu & kotoran-kotoran lainnya.
> Konsisten mengoperasikan tuas hand brake dengan benar, yaitu menekan tombol press release secara penuh, saat melepaskan tuas.
Note:
Hand brake yang terasa kendor, disebabkan oleh menipisnya kampas rem/ Brake Pad dan mulurnya kawat penarik (terbuat dari jalinan serabut kawat) ~ untuk yang non hydraulic.
Hand brake berpotensi macet, bila dioperasikan terlalu lama/ berhari-hari. Kemacetan ini diduga, karena timbulnya karat di bagian-bagian tertentu.


12. Pemantik Rokok.

Car Cigarette Lighter.
Piranti pemanti rokok/ Car Cigarette Lighter yang imut ini masih sering ditemui, meski sudah tahu (dari siapa?) pemilik/ pengemudi tidak hobi merokok, sebab kenyataannya masih diperlukan sebagai sumber daya listrik praktis untuk peralatan listrik/ elektronik dengan colokan khusus, mulai dari HP charger s/d vacuum cleaner portable.
Sebagai sumber daya listrik untuk pemantik rokok, piranti ini sengaja di-protect oleh pemutus arus/ sekering/ fuse berkapasitas besar, umumnya 10A atau daya teoritis max. 120Watt (pada tegangan 12Volt), hingga bisa dipakai untuk mengoperasikan peralatan listrik/ elektronik lainnya.
Dengan bantuan Power Inverter, maka piranti ini bisa digunakan pula sebagai sumber listrik bagi peralatan listrik/ elektronik biasa, misal: laptop, TV gepeng, lampu penerangan luar, dll. Bila piranti ini ngadat, maka akan banyak sekali kegiatan penting yang bisa dilakukan di dalam mobil terpaksa berhenti sementara.
Solusi:  agar piranti ini tetap awet berfungsi, maka batasi hanya untuk mengoperasikan peralatan listrik/ elektronik (satu atau lebih) berkapasitas total max. 100Watt (dibawah daya teoritis max. 120Watt).
Note:
Agar stroom aki tidak terkuras habis hingga tekor, terutama saat digunakan untuk mengoperasikan peralatan listrik/ elektronik dalam jangka waktu relatif lama, misal mini compressor portable (12Volt), maka mesin mobil harus dalam keadaan hidup.
Penggunaan peralatan listrik/ elektronik (12Volt) dengan kapasitas melebihi daya teoritis max. 120Watt, menyebabkan sekering piranti pemantik rokok ini putus.
Memperbesar daya teoritis max., yaitu mengganti sekering standart dengan sekering daya lebih besar, misal 20A atau bahkan 25A, bisa menimbukan resiko bahaya kebakaran, akibat kepanasan dan terbakarnya kabel-kabel listrik, bahan-bahan plastik/ mudah terbakar lainnya, yang terkait dengan piranti pemantik rokok ybs. Tanda-tanda awal kebakaran berupa mengepulnya asap tipis dan terciumnya bau terbakar menyengat dari dalam mobil.


13. Motor Starter Mobil.

Imut! Motor Starter Mobil Sekarang.
Bila Anda sempat melihat wujud dari Motor Starter mobil-mobil jaman sekarang, maka sepintas akan timbul rasa tidak percaya, masak benda yang begini imutnya bisa menggerakkan mesin mobil yang segede gajah? Haha, itulah perkembangan teknologi.
Bentuknya yang imut dan terkesan ringkih membuat kita harus pandai-pandai memperlakukannya dengan baik/ normal. Sebab sekali dia rewel, maka mobil bisa dibuat menjadi si jago mogok sungguhan yang sedikit-sedikit minta didorong sedikit-sedikit minta didorong, agar mesin bisa hidup (tapi sori, untuk mobil-mobil modern jaman sekarang yang sudah AT & EFI, meski sudah didorong-dorong sampai tua, mesinnya bakalan tidak mau hidup yang ada malahan sistem AT-nya rontok, miris!).
Solusi: berusaha konsisten memperlakukan Motor Starter mobil dengan baik/ normal, yang bisa dipenuhi dengan cara; 
> Menjaga isi stroom aki selalu dalam kondisi tokcer/ ready, yaitu dengan membiasakan mematikan semua peralatan elektrik mobil dulu (misal: AC, Audio System, Lighting System, dll.), sebelum mematikan mesin mobil.
> Segera mengganti aki dengan yang baru, bila sudah uzur dan lemah (umurnya sudah diatas dua tahun).
> Membiasakan menyalakan starter cukup dalam waktu singkat (max. 5 detik) dan bila mesin belum hidup, maka stater bisa diulang setelah ada jeda sekitar 5 s/d 10 detik biar ada sedikit pendinginan.
> Hindari memanteng/ menahan starter mobil berlama-lama, bila mesin mobil tetap belum mau hidup (misal selama satu menit atau lebih, secara berulang-ulang berhubung emosi/ kesal/ penasaran), sebab motor starter bisa terbakar kepanasan.
Note:
Bila motor starter hanya mampu mengeluarkan suara cetak cetek, tapi bergeming diam tidak mau bergerak atau motor starter mau bergerak dengan diikuti bunyi decitan hasil gesekan benda keras, tapi engkolan mesinnya lemah, berarti ini semua menandakan aki sedang tekor. Langkah terbaik adalah, segera hentikan menyalakan motor starter saat itu juga mengingat gigi penggeraknya berpotensi aus parah/ rontok, lalu segera copot aki ybs. dari dudukannya serta lakukan charging di luar sampai isi stroom aki penuh kembali (+ 3 jam).

14. Dan Lain-Lain.


So akhirnya, agar mobil yang dipakai dalam beraktifitas selalu ready, aman, nyaman dan tetap terjaga safety factor-nya memang diperlukan konsistensi perlakuan dan perawatan yang apik, seapik mobilnya. Haha.


Good Luck & Peace!





Saturday, February 27, 2016

TIPS & TRIK, SEDERHANA MEMILIH SISTEM PENGGERAK TERBAIK MOBIL ANDA.


4X4= 16???
Salah satu hal yang sering terlupakan, bahkan diabaikan, karena "yang penting pokoke mboys", katanya, adalah sistem penggerak/ drive train system dari mobil yang akan dipinang/ dibeli. 
Berbagai drive train system yang telah tersaji di pasaran, sudah seharusnya membuat para calon pembeli lebih selektif dalam menentukan pilihan mobil idamannya, sebab kesalahan dalam memutuskan pilihan akan berdampak sistemik pada kesehatan dompet masing-masing.
Seperti seorang sobat saya yang waktunya dalam setahun lebih banyak (sekitar 90%) digunakan untuk berkutat di Jakarta, sering mengeluh merasa tidak nyaman dengan mobil pertama yang berhasil ia beli yang dipakai untuk mobilitas sehari-hari, berwujud mobil bongsor 4X4 bermesin gajah dengan ban berdiameter besar bertapak lebar serta plus aksesories-aksesories berat & gahar medeni bocah, haha.
Untuk menghadapi situasi Jakarta yang serba macet, tempat parkir sempit, banyak portal, dll. (tidak ramah mobil 4X4), tentu akan membuat pamor mobil macho man milik sobat saya di atas langsung klepek-klepek menguap tak berbekas. BBM-nya yang relatif lebih boros akan menjadi semakin boros, susah dapat tempat parkir, sulit untuk menembus jalan-jalan tikus yang hobi banget pasang portal, dst. Singkatnya seperti mobil cakep, tapi salah tempat & salah waktu, sehingga membuat pilihannya menjadi tidak masuk akal lagi.
Note:
Sotoy!
4X4 itu bukan soal matematika coy dan tidak perlu dijawab sama dengan 16, karena itu cuma simbol, bahwa mobilnya berpenggerak 4 roda dari 4 roda yang ada/ 4X4.
Mobil 4X4 atau Four Wheel Drive/ 4WD memang memiliki fitur drive train system terlengkap, cuma belum tentu efektif dan efisien sesuai yang dibayangkan. Misal menggunakan Part Time 4WD, dimana agar mobil bisa leluasa bergentayangan di wilayah perkotaan, seperti Jakarta, yang kontur jalan-jalannya relatif datar, maka beberapa fitur sakti (H4 & L4) harus di non aktifkan, hingga tinggal fitur H2 atau 2WD yang berfungsi. Cukup efektif tapi tidak efisien.
Bila mobil 4WD, yang notabene banderolnya paling mahal diantara variant mobil se-type di atas, merupakan kendaraan untuk beraktifitas sehari-hari, maka fitur-fitur sakti yang harus dinonaktifkan secara terus-menerus, jelas merupakan hal yang mubazir. Ini akan berbeda soal, bila mobil ybs. adalah My Other Cars is yang hanya dipakai sewaktu-waktu jika diinginkan.

Sebelum membahas lebih jauh dan untuk menghindari kebingungan yang tidak perlu, maka perlu dikenali dulu beberapa hal terkait, sbb.:

a. Fungsi Drive Train System.

Fungsi utama Drive Train System adalah menjamin tersedianya gaya traksi untuk mengatasi semua hambatan gerak kendaraan serta menjaga agar kendaraan bisa melaju sampai kecepatan maksimal.
Gaya traksi dapat berupa: gaya dorong/ gaya tarik/ gabungan keduanya.
Mesin mobil (bensin atau Diesel) sebagai sumber power, bekerja dalam range RPM tertentu diantara dua batas extreme, yaitu: RPM idle dan RPM maksimum, dimana besarnya power dan torsi tidak dalam perbandingan tetap, sehingga masing-masing memiliki titik puncak khusus sendiri.
Drive train system memiliki conversion ratio untuk menyesuaikan torsi terhadap gaya traksi yang diinginkan.


b. Macam-Macam Drive Train System Mobil.

GAYA DORONG

Secara sederhana sebuah benda dapat bergerak, bila mendapat gaya dari luar, berupa: gaya tarik, gaya dorong serta gabungan keduanya. Demikian halnya dengan mobil yang memiliki sistem penggerak/ drive train system sendiri, yaitu berupa: Penggerak Roda Belakang/ Rear Wheel Drive/ RWD, Penggerak Roda Depan/ Front Wheel Drive/ FWD dan Penggerak Empat Roda/ Four Wheel Drive/ 4WD/ 4X4.
Note:
Mobil RWD bisa diibaratkan dengan gerobak yang didorong oleh seseorang.
GAYA TARIK
Mobil FWD bisa diibaratkan dengan gerobak yang ditarik oleh seseorang.
Mobil 4WD bisa diibaratkan dengan gerobak yang didorong & ditarik oleh lebih dari seorang.
Alasan sederhana mengapa drive train system tertentu dicangkokkan pada sebuah mobil, seperti di atas, yaitu ditentukan dari kecenderungan distribusi beban berat yang terjadi, sehingga gaya traksi yang dihasilkan optimal.
Jadi sebuah mobil menggunakan drive train system berupa: 
GAYA TARIK + GAYA DORONG
> RWD, bila distribusi bebannya cenderung lebih berat ke bagian belakang atau dengan kata lain posisi titik berat/ CoG lebih ke belakang.
> FWD, bila distribusi beban mobil cenderung lebih berat ke bagian depan atau dengan kata lain posisi titik berat/ CoG lebih ke depan. 
> Sedangkan 4WD, bila distribusi beban mobil cenderung merata beratnya baik di bagian depan maupun belakang.
Note:
CoG adalah singkatan dari Centre of Gravity.
Semakin besar gaya gesek dinamis, berarti daya cengkeram ban semakin besar.
Semakin besar daya cengkeram ban, maka gaya traksi yang terjadi juga semakin besar. 

Dari ilustrasi di atas akan didapat beberapa konfigurasi drive train system, sbb:

Konfigurasi Drive train System.


c. Komponen-Komponen Drive Train System.

Untuk menyalurkan power mesin sampai ke roda-roda sehingga timbul gaya traksi, maka diperlukan drive train system, yang secara garis besar tersusun atas beberapa komponen, sbb:


Komponen-Komponen Lengkap Drive Train System.

Clutch, agar mudah diingat komponen ini berfungsi seperti saklar ON/ OFF lampu listrik. Dengan adanya clutch/ kopling ini, maka power mesin dapat diputus atau disambungkan ke komponen berikutnya, yaitu transmission. Kopling yang populer digunakan adalah: Friction Clutch/ kopling plat gesek, Fluid Torque Converter & High Performance Fluid Torque Converter.
Transmission, merupakan komponen penerus power mesin, agar bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Transmissiongirbok yang populer digunakan adalah: Manual Transmission/ gear box/ MT dan Automatic Transmission/ matic/ AT (paling populer AT~Regular & AT~CVT). Adanya Reverse Gear di dakam Transmission menyebabkan mobil bisa bergerak mundur. 
Transfer Case, adalah komponen 4X4 penerus power mesin dari transmisi ke roda-roda depan dan belakang melalui Front & Rear Drive Shaft.
Drive Shaft, adalah batang sumbu penerus power mesin dari Transfer Case ke Differensial. Drive Shaft/ propeler shaft/ as gardan terbagi dalam: Front Drive Shaft dan Rear Drive Shaft.
Differential, adalah komponen gear box yang berfungsi sebagai: penerus power mesin dari Drive Shaft ke roda-roda, merubah putaran Drive Shaft menjadi putaran roda serta memberikan perbedaan putaran antara roda kiri dan kanan saat berbelok atau salah satu roda kehilangan traksi. Dalam istilah sehari-hari komponen ini disebut dengan gardan. Pada mobil berpenggerak 4x4 manual akan dikenal disini: Front Differential/ gardan depan dan Rear Differential/ gardan belakang.
Transaxle, adalah kombinasi antara front drive shaft dengan Front Differential/ gardan depan. Komponen ini hanya bisa dijumpai pada mobil modern FWD dan AWD.
Drive Axle, adalah as/ sumbu penerus power mesin yang sudah terbagi oleh Differential/ gardan ke roda kanan dan roda kiri. Dikenal disini: Front Drive Axle dan Rear Drive Axle.
Note:
Tidak semua komponen-komponen di atas terpasang pada sebuah mobil, melainkan tergantung pada drive train system yang dicangkokkan, sbb:
> Mobil RWD, komponen drive train system terdiri atas: Clutch, Transmission, Rear Drive Shaft, Rear Differential & Rear Drive Axle (total 5 item).
> Mobil FWD, komponen drive train system terdiri atas: Clutch, Transmission, Transaxle & Front Drive Axle (total 4 item).
> Mobil 4WD konvensional, komponen drive train system terdiri atas: Clutch, Transmission, Transfer Case,  Front & Rear Drive Shaft, Front & Rear Differential, serta Front & Rear Drive Axle (total 9 item).
> Mobil 4WD masa kini, komponen drive train system terdiri atas: Clutch, Transmission, Transfer Case, Centre Differential, Automatic Free Wheeling Hub, Rear Drive Shaft, Rear Differential, Transaxle serta Front & Rear Drive Axle (total 10 item).


d. Aneka Drive Train System.

Secara sederhana drive train system dapat digambarkan, sbb:

Drive Train System.

Secara garis besar drive train system mobil terdiri atas: 2 Wheel Drive/ 2WD/ 4x2 dan 4 Wheel Drive/ 4WD/ 4x4.

2WD yang merupakan penggerak dua roda terdiri atas: 

> Rear Wheel Drive/ RWD, dua roda di belakang merupakan sumber gaya traksi dan roda depan sebagai kemudi/ pengendali arah.
Contoh: Daihatsu Xenia, Toyota Avansa, Toyota Kijang Innova, sedan BMW, Toyota 86, Subaru BRZ, dll.

> Front Wheel Drive/ FWD, dua roda di depan merupakan sumber gaya traksi sekaligus sebagai kemudi/ pengendali arah.
Contoh: Mazda CX-5, Honda Jazz, Honda CRV, Nissan Juke, Mitsubishi Delica, Toyota Altis, dll.

4WD yang merupakan penggerak empat roda terdiri atas:

> Part Time 4WD, merupakan perkembangan awal dari sistem 4WD. Sistem ini termasuk fleksibel, yaitu berkat adanya Transfer Case. Di dalam Transfer Case sistem ini terdapat 2 pilihan gear ratio, yaitu: High Range Ratio (simbol H2, H4) dan Low Range Ratio (simbol L4), yang pemilihannya dilakukan secara manual melalui tuas.
H2 berarti bergerak dengan 2WD dan pada umumnya RWD. Dipilih saat melaju di jalan raya biasa.
H4 berarti bergerak dengan 4WD. Dipilih saat melaju dalam kecepatan tinggi di medan off road ringan, misal jalan basah/ licin atau jalan berlumpur tipis.
L4 berarti bergerak dengan 4WD. Dipilih saat melaju dalam kecepatan rendah/ langsam di medan off road berat (misal: menyeberangi sungai dangkal, menerjang jalan berlumpur dalam), mendaki tanjakan ekstra terjal (kemiringan >45*), serta menarik atau mengangkut barang ekstra berat.
H4 dan L4 tidak boleh digunakan di jalan raya biasa, karena bisa merusak drive train system secara keseluruhan akibat timbulnya efek wind-up.
Pemindahan tuas dari H ke L atau sebaliknya, harus dilakukan saat mobil dalam keadaan berhenti (tapi pada perkembangan berikutnya, bisa dilakukan dengan sambil melaju di bawah kecepatan 100 Kph, yaitu  berkat adanya sistem Shift on The Fly).
Kode N pada tuas Transfer Case berarti Neutral, yang digunakan sebagai transisi dari H ke L atau sebaliknya dimana pemindahan tsb. harus dilakukan dalam keadaan mobil berhenti dengan posisi ban lurus ke depan. N juga digunakan apabila mobil dalam keadaan ditarik atau saat mobil sedang dalam keadaan menarik dengan menggunakan peralatan Winch yang ada.
Contoh: Jeep Willys, Jeep CJ series & Wrangler, Suzuki Jimny, Toyota LC FJ series, dll.
Note:
Pada sistem Part Time 4WD ini, perlu adanya pemasangan komponen tambahan, berupa Hub Lock/ Free Lock, agar saat  bergerak dengan 2WD (H2) komponen: Front Drive Axle, Front Differential & Front Drive Shaft tidak ikut berputar (free) saat roda depan menggelinding. 
Sebaliknya saat mobil bergerak dengan H4 atau L4, maka agar bisa berfungsi penuh, Hub Lock harus pada posisi mengunci (lock). Perubahan posisi Hub Lock dilakukan secara manual pada saat mobil dalam keadaan berhenti.
Pada perkembangannya fungsi Hub Lock manual sudah digantikan oleh Automatic Free Wheeling Hub, dimana posisi dari free ke lock atau sebaliknya, dapat berlangsung secara otomatik.
Agar makin mantap bergerak di medan off-road perlu juga ditambahkan komponen Centre/ Locker Differential
Sistem penggerak 4WD generasi I ini terkenal mahal, kaku, rumit dan serba berat serta sangat boros BBM.

Selectable 4WD, merupakan sistem yang memberikan kebebasan pada pengemudi untuk memilih drive train system untuk mendapat traksi maksimal, yaitu: 2WD/ part time 4WD/ full time 4WD.
Drive train system ini sudah dilengkapi dengan komponen Centre Differential yang berfungsi mengatur roda depan dan belakang berputar secara independen saat berbelok atau saat salah satu ban kehilangan traksi.
Proses aktivasi drive train system masih dilakukan secara manual.
Pada drive train system ini masih terdapat fitur Low Range Gear (L4), sehingga sangat fleksible bisa untuk: menarik atau mengangkut beban ekstra berat, mendaki tanjakan ekstra terjal (kemiringan >45*) dan tangguh di segala medan, terutama medan off road berat.
Contoh: Jeep Cheerokee, Jeep Grand Cheerokee, Mitsubishi Montero, dll.

Permanent 4WD, adalah termasuk Full Time 4WD karena drive train system 4WD bersifat permanen, sehingga selain memberikan traksi yang lebih baik (4 roda secara serentak memberikan gaya traksi) juga dapat digunakan setiap saat/ sehari-hari pada berbagai kondisi medan jalanan, baik jalan raya maupun medan off-road, yaitu berkat adanya komponen Centre Differential pada Tranfer Case.
Pada drive train system ini masih terdapat fitur Low Range Gear (L4), sehingga sangat fleksible bisa untuk: menarik atau mengangkut beban ekstra berat, mendaki tanjakan ekstra terjal (kemiringan >45*) dan tangguh di segala medan, terutama medan off road berat.
Proses pemindahan fitur H4 ke L4 atau sebaliknya, sudah berlangsung secara otomatis.
Tenaga mesin yang disalurkan secara permanen pada ke empat roda, membuat handling lebih presisi dan tingkat stabilitas yang lebih baik
Contoh: Jeep Mercedes G500, Range Rover, Land Rover Defender, Toyota Prado, dll.
Note:
Pada sistem Permanent 4WD hanya terdapat dua fitur, yaitu H4 dan L4. dengan demikian H2 untuk 2WD sudah dihilangkan.

> All Wheel Drive/ AWD, adalah termasuk Full Time 4WD dimana keempat roda masing-masing tidak saling bergantung/ independen. Distribusi power mesin sudah computerized (diatur oleh CPU) serta sudah dilengkapi pula Traction Control System, sehingga setiap roda mampu mengeluarkan gaya traksi yang kuat.
AWD dapat digunakan di jalan raya biasa, dimana Centre Differential akan mengunci dan membuka secara otomatis.
Kemampuan AWD tidak semantap 4WD, karena tidak memiliki fitur Low Range Gear (L4) dan ini adalah perbedaan mendasar antara AWD terhadap 4WD, meskipun begitu AWD tetap mantap untuk diajak melahap jalan berkerikil, padang pasir dan jalan-jalan setapak di hutan-hutan pedalaman.
ContohMitsubishi Eclipse, BMW X3, BMW X5, Subaru, dll.
Note:
4WD & AWD dibuat untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada penggerak 2WD, yaitu gejala oversteering/ understeering, hingga didapatkan pengendalian yang lebih presisi dan tingkat stability lebih tinggi.
Pada 4WD & AWD, karena yang merupakan penggerak adalah keempat rodanya, maka daya cengkeram ban bertambah besar, sehingga cocok untuk jalan segala medan serta jalan dengan banyak tanjakan terjal. 
Asyiiik!
Kelemahan pada 2WD, yaitu gejala slip pada saat berbelok atau kehilangan traksi di jalan basah & licin, pada mobil-mobil masa kini sudah dapat diperbaiki dengan adanya Traction Control System.



e. Kelebihan dan Kekurangan 2WD & 4WD.

Salah satu cara, agar mobil yang kita pilih kemudian diputuskan untuk membelinya nantinya tidak bakal merongrong serta memiliki performance tinggi (sangat efisien dan efektif), yaitu dengan cara mencermati kelebihan/ merit/ m dan kekurangan/ demerit/ dm dari drive train system yang dicangkokkan padanya, sbb:

Penampakan beberapa mobil dengan drive train system berbeda:

Beberapa Mobil SUV Dengan Sistem Penggerak yang Berbeda, yaitu: Toyota Forturner~RWD, Honda CRV 2.4L~FWD, BMW X5~AWD.

Mengulang, komponen-komponen dari drive train system, secara global.

Komponen-Komponen Lengkap Drive Train System.


Drive train system 2WD:

Rear Wheel Drive/ RWD.
m:  cocok untuk mobil pengangkut penumpang/ barang berat, lebih tahan banting karena roda depan hanya untuk kemudi & roda belakang untuk bergerak maju/ mundur, cocok untuk beroperasi di jalan jelek, relatif lebih mantap untuk jalan di tanjakan, kerja power steering lebih ringan karena fungsi roda depan hanya sebagai kemudi, bisa untuk membelok patah karena roda depan sebagai kemudi tidak dibatasi geraknya dengan absennya komponen Front Drive Axle seperti pada FWD, cocok untuk mobil bertenaga gajah/ super car/ hiper car, misal: Ferrari California, Porsche Cayman, Aston Martin Vanguish, dll.
dm: memiliki total item komponen drive train system relatif lebih banyak (ciri: memiliki Rear Drive Shaft/ as kopel & Rear Differential/ gardan belakang) dibanding FWD, bobot lebih berat, lebih boros BBM, kerugian mekanis lebih besar, sehingga lebih banyak power mesin terbuang ketika sampai ke roda belakang, kabin tidak rata karena adanya tonjolan kolong untuk Rear Drive Shaft, ruang bagasi lebih kecil karena keberadaan komponen Rear Differential, menyimpan gejala oversteer (ketika belok roda belakang cenderung membuang/ ngepot, sehingga roda depan cenderung nggeloyor ke sisi dalam, keluar dari track sebenarnya), ban belakang lebih cepat gundul sehingga perlu ada rotasi ban secara berkala.
Note:
Mobil RWD banyak di temui pada mobil-mobil era 1990an kebawah.
Gejala oversteer merupakan inti dari olah raga otomotif drifting, sehingga mobil RWD sangat populer digunakan dalam olah raga ybs.

Front Wheel Drive/ FWD.
m:  memiliki total item komponen drive train system paling sedikit, ongkos produksi lebih murah, bobot lebih ringan, lebih irit BBM, kerugian mekanis kecil sehingga lebih bertenaga, posisi mesin searah ban meringankan beban mesin, kabin rata nyaman, lebih senyap karena tanpa komponen Rear Differential/ gardan belakang, ruang bagasi lebih lega.
dm: tidak cocok untuk mobil pengangkut barang berat, usia kaki2 pendek, kurang bertenaga di tanjakan, kerja power steering lebih berat karena fungsi ganda roda depan sebagai kemudi dan penggerak, kurang cocok untuk mesin gajah diatas 400 hp, menyimpan gejala understeer (ketika belok roda depan cenderung nggeloyor ke sisi luar, keluar dari track sebenarnya), ban depan lebih cepat gundul sehingga perlu ada rotasi ban secara berkala.


Drive train system 4 WD:

Part Time 4WD.
m:  memiliki fitur  2WD (H2) dan fitur 4WD (H4 & L4) berkat adanya komponen Transfer Case, mobil dapat digunakan di jalan biasa berkat adanya fitur H2, pada posisi 4WD maka keempat roda berfungsi sebagai sumber gaya traksi sehingga mobil memiliki tingkat presisi tinggi saat belok atau melakukan maneuver serta memiliki tingkat stability tinggi, terdapat fitur Low Range Gear (L4) sehingga sangat fleksible bisa untuk menarik atau mengangkut beban ekstra berat, mendaki tanjakan ekstra terjal (kemiringan > 45*) dan tangguh di segala medan terutama medan off road berat.
dm: memiliki bobot lebih berat karena dijejali banyak komponen 4WD, fitur 4WD (H4 & L4) hanya bisa dipakai di medan off road, tidak dilengkapi dengan komponen Centre Differential, tidak dilengkapi dengan komponen Hub Lock manual (boro-boro Automatic Free Wheeling Hub, haha), lebih boros BBM, tidak praktis karena pemilihan fitur drive train system dari 2WD ke 4WD atau sebaliknya masih dilakukan secara manual, memiliki harga paling mahal diantara variant-nya.
Note:
Pemilihan fitur drive train system dari 2WD ke 4WD atau sebaliknya, sebenarnya sudah bisa dilakukan dengan sambil melaju di bawah kecepatan 100 Kph asal Part Time 4WD ybs. sudah dilengkapi dengan Shift on The Fly System.

> Selectable 4WD.
m:  lebih fleksible dalam memilih drive train system, yaitu: 2WD/ part time 4WD/ full time 4WD, sudah dilengkapi dengan komponen Centre Differential yang berfungsi mengatur roda depan dan belakang berputar secara independen saat berbelok atau saat salah satu roda kehilangan traksi, masih terdapat fitur Low Range Gear (L4) sehingga sangat fleksible bisa untuk menarik atau mengangkut beban ekstra berat, mendaki tanjakan ekstra terjal (kemiringan > 45*) dan tangguh di segala medan terutama medan off road berat.
dm: memiliki bobot lebih berat karena dijejali banyak komponen 4WD termasuk komponen Centre Differential, lebih boros BBM, tidak praktis karena pemilihan fitur drive train system yang ada masih dilakukan secara manual, memiliki harga paling mahal diantara variant-nya.

> Permanent 4WD (Full Time 4WD).
m:  keempat roda berfungsi sebagai sumber gaya traksi, memiliki tingkat presisi tinggi saat belok atau melakukan maneuver, memiliki tingkat stability tinggi, memiliki fitur Low Gear Ratio (L4), karena masih memiliki fitur H4 dan L4 sehingga cocok dipakai untuk segala medan termasuk tanjakan ekstra terjal (kemiringan > 45*) dan medan off road berat serta menarik atau mengangkut beban ekstra berat, lebih praktis karena pemindahan fitur H4 ke L4 atau sebaliknya berlangsung secara otomatis.
dm: memiliki bobot lebih berat karena dijejali banyak komponen 4WD termasuk komponen Centre Differential, lebih boros BBM, tidak memiliki fitur H2 karena bergerak dengan 4WD secara permanent, distribusi power mesin ke setiap roda belum computerized,  memiliki harga paling mahal diantara variant-nya.

All Wheel Drive/ AWD (Full Time 4WD).
m:  keempat roda bergerak secara independen sebagai sumber gaya traksi dimana distribusi power mesin ke setiap roda sudah diatur secara computerized, jika salah satu roda kehilangan traksi/ slip maka power ditransfer ke roda lainnya sehingga mobil tetap stabil, memiliki tingkat presisi tinggi saat belok atau melakukan maneuver, memiliki tingkat stability tinggi, cocok dipakai untuk segala medan termasuk tanjakan terjal biasa dan medan off road ringan.
dm: memiliki bobot lebih berat karena dijejali banyak komponen AWD, lebih boros BBM, tidak memiliki fitur Low Gear Ratio (L4) sehingga tidak cocok untuk menjelajahi medan off road berat/ mendaki tanjakan ekstra terjal (kemiringan > 45*) serta menarik atau mengangkut beban ekstra berat, memiliki harga paling mahal diantara variant-nya.

Ok, dari bla bla bla merit demerit di atas mudah-mudahan bisa dijadikan bekal saat akan meminang mobil tertentu, agar sesuai dengan minat, bakat dan tujuan serta ketebalan kantong masing-masing, sehingga terhindar dari perasaan menyesal tujuh turunan nantinya, haha.


Good Luck & Peace!