Translate

Thursday, February 20, 2014

TIPS & TRIK SEDERHANA TINGKATKAN KESELAMATAN MENGEMUDI.


Saya selalu berasumsi, bahwa mobil itu seperti dua sisi mata pedang. Pada satu sisi, sebagai “sahabat” yang bisa mengantarkan kemanapun kita pergi, tapi disisi lain sebagai mesin pembunuh brutal nan sadis, terutama bila kita salah memperlakukannya, sehingga lepas kontrol. Dari data statistik kecelakaan yang ada dapat disimpulkan, bahwa rata-rata penyebab kecelakaan mobil adalah: 20% oleh kelainan kendaraan, 70% oleh human error dan sisanya oleh kondisi jalan dan lingkungan sekitar.
Es Jus.
Sebagai sesama pengguna jalan, adalah tindakan bijaksana bila kita selalu dapat saling menjaga keselamatan bersama selama di perjalanan. Dengan jam terbang sekitar 20 tahunan mengemudi, ingin sekali saya berbagi dengan Anda tentang keselamatan berkendara. Sharing sharing...
Ok, tancap Son! Gas pol!

Sebenarnya, faktor -faktor penentu tingkat  keselamatan kita dalam berkendara adalah tidak terpisahkan dan saling terkait satu sama lain. Jadi agar mudah dipelajari akan kita pilah-pilah, sbb: 

1. Faktor  Kelainan Kendaraan/ Mobil, sebagai penyumbang 20% penyebab terjadinya kecelakaan.

Sebagai langkah antisipasi:
Kenali dan miliki pengetahuan tentang semua sistem yang bekerja pada mobil Anda, yang secara umum dan lengkap terdiri atas: Sistem Kerangka dan Bodi, Sistem Mesin Utama, Sistem Bahan Bakar, Sistem Transmisi (penyalur gerak), Sistem Pengereman, Sistem Suspensi, Sistem Roda-roda, Sistem Kemudi, Sistem Lighting, Sistem Elektronik, Sistem Keselamatan dan keamanan (see: Tips & Trik Savety System VS Keselamatan Berlalu Lintas), Sistem Pendingin Ruangan, Sistem Navigasi dan Sistem Audio Visual.
Note:
Selalu pastikan, bahwa semua sistem di atas selalu dalam keadaan fit. Kerusakan dan kelainan pada salah satu atau beberapa sistem di atas akan mempengaruhi  kinerja mobil serta mood Anda, yang berarti akan mengurangi tingkat keselamatan berkendara.
Secara ringkas, sebelum mengendarai, maka periksa mobil Anda terutama pada: mesin, pintu dan kap, roda/ ban, suspensi, rem, klakson, lampu-lampu termasuk lampu emergency, kaca spion dan kamera mundur (bila ada), wiper, AC, stir, seat belt, instrumen indikator, isi bahan bakar, sistem audio visual, GPS (bila ada) dan kondisi interior.
Selalu pastikan, bahwa dongkrak, kunci roda, ban serep, payung, lampu senter, pompa portable, lap chamois/ micro fibre dan kotak P3K, ready dan berada di tempatnya masing-masing.
Fahami, bahwa: klakson, lampu sein/ winker, kaca spion, lampu belakang/ stop/ rem, lampu mundur, lampu jauh/ hi beam, lampu emergency adalah alat komunikasi paling efektif terhadap kendaraan-kendaraan lain. Bayangkan bila alat komunikasi ini error/ ngadat... wah betapa repotnya diri ini. 


2. Faktor Kelalaian Pengemudi/ Human Error, sebagai penyumbang 70% penyebab terjadinya kecelakaan.

Sebagai langkah antisipasi:
Sudah memiliki SIM yang sah dan sesuai peruntukannya, serta selalu melengkapi diri dengan membawa SIM, STNK dan KTP saat akan mengemudi.
Mengenakan busana sopan dan nyaman yang tidak membatasi dan mengganggu gerakan, misal karena terlalu; ketat, sempit, longgar melambai-lambai, tebal, kaku, serta memakai alas kaki yang aman dan nyaman untuk mengemudi (hindari memakai sandal jepit, sandal dan high heel bagi kaum hawa).

Contoh Alas Kaki Santai Anti Selip yang Ideal untuk Mengemudi.
Kenali kondisi fisik dan non fisik Anda. Kondisi badan (termasuk kondisi mata), pikiran dan mood yang kurang fit, akan mengurangi tingkat keselamatan berkendara.
Membatasi jumlah muatan (penumpang dan barang), kalau perlu sedikit di bawah batas kemampuan memuat mobil. Beban berat berlebihan akan membuat mobil berjalan oleng dan sulit dikendalikan.
Kenali jam terbang Anda dalam mengemudi mobil. Semakin tinggi jam terbang Anda, maka semakin banyak pengetahuan berkendara yang Anda miliki, seperti: lebih mengenal karakter mobil Anda, lebih mengenal karakter jalanan yang Anda lalui, teknik/ ketrampilan mengemudi Anda akan semakin matang dan terasah baik, cara bersikap Anda yang semakin bijaksana (lebih sabar, lebih toleran, suka mengalah, pandai menjaga emosi dan tidak mudah tersinggung) dalam menghadapi segala situasi jalanan yang sangat penuh tekanan, dll.

Aneka Rambu Lalu Lintas.
Memahami arti/ maksud semua rambu-rambu lalu lintas dan berusaha untuk selalu mematuhinya (tidak ada salahnya sekali-sekali kita iseng nge-test ulang arti dari semua rambu-rambu lalu lintas yang ada).
Note:
Sotoy!
Rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di sepanjang jalan jelas bukan buah karya para seniman nyentrik berambut gimbal & gondrong-gondrong, untuk mendekorasi jalanan umum agar kelihatan makin bling-bling dan aduhai. Ia ada dan dipasang di tempat tsb., karena sebenarnya di area itu tersimpan potensi besar adanya bahaya kecelakaan. Anak kecil saja tahu, haha. 
Jadi still make sense-lah jika, pelanggaran adalah awal dari kecelakaan.
Sabar, jangan emosi son.
Jangan lupa untuk selalu memasang sabuk keselamatan/ safety belt, menyetel posisi duduk yang paling nyaman serta usahakan selalu memegang setir dengan dua tangan pada posisi terbaik yaitu jam 10 dan jam 2.


3. Faktor Kondisi Jalan dan Lingkungan, sebagai penyumbang 10% penyebab terjadinya kecelakaan.

Sebagai langkah antisipasi:
Selalu bersikap waspada pada wilayah-wilayah yang memiliki resiko tinggi kecelakaan berkendara, baik di jalan umum maupun di jalan tol.

Lalin Sehari-hari di Jakarta. Fully Crowded!


Pada jalan umum.
Blind Area / Blind Spot
Waspada terhadap: jalan dua arah, tikungan/ belokan, putaran, bundaran, persimpangan (termasuk perlintasan KA dan Busway), jalan padat sepeda motor dan angkutan umum (awas, sikap mereka di jalanan suka semau gue seperti: buta etika, miskin toleransi, sok memotong jalan orang, sok melawan arus, berjalan pelan di tengah jalan, berhenti mendadak, berhenti di sembarang tempat), jalan padat di area pusat keramaian (terminal, stasiun, pelabuhan, airport, stadion, alun-alun, pusat wisata/ hiburan, pasar, pusat PKL, pusat pertokoan, mal, sekolah/ kampus, rumah sakit, tempat ibadah), area proyek, kompleks industri, jalan penuh pohon besar/ papan reklame raksasa (termasuk dengan sengaja parkir di bawahnya saat musim hujan atau angin ribut), penyempitan jalan, jalan sempit, jembatan, jalan rusak (berdebu, berlobang, berbatu-batu, berkubang, berlumpur), jalan rawan longsor, tanjakan/ tikungan cilukba, tanjakan/ turunan tajam, jalan berkabut, jalan  sepi  (bisa-bisa  terpancing  untuk  ngebut), jalan di pemukiman/ kompleks perumahan (waspadai anak-anak balita mungil yang berada pada blind areablind spot terutama di sisi kiri bodi kendaraan - untuk mobil stir kanan), jalan kurang/ tanpa rambu lalu lintas, jalan tanpa marka, jalan kurang penerangan/ gelap gulita, jalan contra flow, jalan rawan tindak kriminal (kapak merah, ranjau paku, pelempar telur mentah pada kaca kemudi disaat hujan deras, dll.), area SPBU (selalu pasang rem tangan dan pindah gigi pada posisi netral/ N saat mengisi BBM).

Di Musim Angin Besar, Waspadai Saat Melintasi Jalan atau Parkir di Daerah Banyak Pepohonan Besar atau Penuh Papan Iklan Raksasa.

Waspadai Tikungan Cilukba dan Tanjakan Cilukba.

Perpisahan Jalan (selalu waspadai kendaraan yang mendahului dari Sebelah Kiri dari Bahu Jalan!) dan Pertemuan Jalan.


Pada jalan tol.
Aksi Menerobos Bahu Jalan
Waspada terhadap: akses keluar/ masuk tol, pertemuan jalur,  perpisahan jalur (waspadai kendaraan/ mobil yang mendahului secara ilegal dari sebelah kiri dari bahu jalan), bahu jalan, tikungan, jalan tanpa dinding pemisah arus, jalan bergelombang, jalan berlubang, ceceran benda jatuh (batu besar, balok kayu, spare part mobil, ban lepas, dll.), jalan basah dan tegenang air saat musim hujan, penyempitan jalan, tanjakan dan turunan tajam, jalan rawan longsor/ ambles, jalan rawan hembusan angin samping, jalan kurang penerangan/ gelap gulita, jalan berkabut asap, jalan rawan badai saat musim hujan.


So, yang terpenting adalah:

Hindari selalu berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa perhitungan matang pada jalan-jalan dan area dengan kondisi di atas. Dari riset para ahli, akibat parah dan mematikan akan terjadi bila saat kecelakaan kendaraan melaju dengan kecepatan di atas 60 Km/ Jam.
Memilih dan menggunakan jalur, terutama di jalan tol sesuai kecepatan dan selalu menjaga jarak serta irama laju kendaraan (bila lajunya cepat, ikuti dengan melaju cepat, begitu juga sebaliknya).
Berlenggang kankung alias woles abiz di jalur cepat (jalur paling kanan), terutama di jalan tol pada kondisi relatif lengang adalah sangat membahayakan. Hal ini menyebabkan pengemudi lain di belakang yang sedang melaju cepat dan ingin mendahului di jalur yang sama menjadi; terhalangi, hilang konsentrasi dan kesabaran, sehingga emosinya meningkat memicu amarah lalu tanpa segan-segan segera mendahului dari sebelah kiri tanpa banyak perhitungan, meskipun dia sadar hal yang dilakukannya sangat beresiko.
Hindari mengekor kendaraan besar di depan secara sengaja dengan kecepatan tinggi apalagi tanpa menjaga jarak secukupnya, karena kita tidak tahu apa yang bakal terjadi di depan.
Hindari gerakan-gerakan spontan, seperti: berhenti/ mengerem mendadak, keluar/ masuk mulut jalan secara mendadak, pindah jalur/ memotong/ membelok mendadak, pindah jalur/ membelok sementara pandangan ke depan terhalang - misal oleh kendaraan yang lebih besar,  mengerem saat mobil tidak bergerak lurus - misal sedang membelok (berakibat kendaraan akan tergelincir melintir/ skid), mendahului kendaraan lain di tikungan/ tanjakan cilukba, mengerem mendadak pada jalan basah yang licin/ sedikit tergenang air karena akan terjadi efek aquaplaning/ hydroplaning (seperti orang terpeleset) sehingga kendaraan bergerak liar dan sulit dikendalikan, menerobos genangan air yang cukup dalam (diatas 5 cm) dengan kecepatan tinggi juga dapat menyebabkan aquaplaning dimana kembangan tapak ban sudah tidak mampu lagi mengusir kumpulan air dari permukaan jalan (jadi semakin gundul/ botak kembangan ban, maka efek aquaplaning ini semakin mudah terjadi).

Efek Aquaplaning, Menyebabkan Ban Kehilangan Daya Cengkeramannya Terhadap Permukaan Jalan.

Hindari mengemudi dengan melaju dalam kecepatan tinggi tanpa menjaga jarak memadai terhadap kendaraan di depan atau sengaja melanggar rambu-rambu lalu lintas yang ada, karena seringkali tidak kita sadari dan fahami, bahwa sebenarnya disitu tersimpan potensi bahaya besar kecelakaan, makanya dipasang rambu-rambu begitu. Ingat: pelanggaran adalah awal dari kecelakaan.
Hindari mendahului/ over taking kendaraan-kendaraan di depan secara spekulatif, yaitu; dari bahu jalan, dari sebelah kiri, di area mulut jembatan, di jalur sempit, di tikungan, di persimpangan, di turunan tajam (bisa lepas kendali) dan di tanjakan cilukba. Kelihaian di dalam over taking sangat memerlukan perhitungan matang dan keputusan cepat tapi tepat serta jam terbang tinggi. So, sering-seringlah latihan son, haha.
Menyalakan lampu senja dan fog lamp pada kondisi mendung, hujan deras/ badai, berkabut, asap tebal hasil pembakaran sampah/ ladang/ hutan, menjelang pagi/ senja hari, agar keberadaan kendaraan Anda mudah terdeteksi oleh para pemakai jalan lainnya.
Bila malam hari, terutama di pelosok nun jauh di luar kota, selalu waspadai untuk tidak menyeruduk kendaraan-kendaraan lain (baik besar maupun kecil) yang sedang parkir di tepi jalan terutama yang berwarna gelap dan minim/ tanpa penerangan yang memadai. Waspadai pula untuk tidak menyeruduk kendaraan-kendaraan kecil, misal sepeda, sepeda motor, becak, dokar yang sering berjalan tanpa lampu penerangan serta kendaraan besar misal truk-truk tronton yang selalu berjalan woles abiz dan kebanyakan berwarna gelap atau membawa bungkusan besar yang ditutupi terpal gelap, sudah gelap kurang penerangan pula. Untuk kasus ini jangan segan-segan untuk memanteng lampu jauh/ high beam bila keadaan memungkinkan atau tidak menyilaukan kendaraan-kendaraan lain dari arah berlawanan, bahkan bila terpaksa gunakan klakson & pencet sekencang-kencangnya. Haha :D

Bila Anda memiliki dana lebih, maka pilih dan beli kendaraan baru yang memiliki feature-feature keselamatan dan keamanan tinggi, seperti: ban radial, full rem cakram, ABS + EBD, brake assist/ BA, active suspension (anti rolling), auto leveling head lamp, auto folding & adjusting back mirror, fog lamp, (minimal) dual SRS airbag, seat belt tightened system, traction control, HSC/ HSA, teknologi crumple zone, all wheel drive (AWD), sensor parkir, kamera mundur/ parkir, steering wheel mounted control dan satelite navigation/ GPS (dimana dari monitor, Anda akan dapat memiliki gambaran kondisi jalan di depan yang akan dilalui – misal akan ada tikungan, persimpangan, jembatan, lintasan KA, akses keluar/ masuk jalan tol, dll). 

Akhir kata, usahakan untuk selalu memilih dan memiliki mobil dengan warna cerah, misal: putih, silver, kuning muda, krem, dll. Warna cerah akan sangat membantu serta memudahkan mata pengemudi lain untuk bereaksi lebih cepat didalam mendeteksi keberadaan mobil Anda, terutama pada kondisi jalan remang-remang/ suram/ kurang cahaya bahkan gelap gulita, dibandingkan dengan warna-warna gelap, misal: hitam, biru donker, biru, hijau tua, coklat tua, merah maroon, dll.

4. Faktor Religius:

Selalu berdoa kepada Tuhan YME, untuk memohon perlindungan bagi keselamatan dan keamanan Anda & para penumpang baik di awal maupun di sepanjang perjalanan agar semuanya selamat sampai di tujuan. Dan jangan lupa perbanyak sedekah/ derma Anda pada setiap kesempatan (utamanya di sepanjang perjalanan), sebab percaya tidak percaya, konon hal ini bisa menghapus plus membuang segala nasib sial, naas dan apes Anda selama di perjalanan. Amien.



Happy Driving & Enjoy it!