DUG DUG DUG DUG... |
Jadi semua modifikasi penting pada mobil-mobil high-end, dalam hal ini sound system, sudah seharusnya ditangani oleh para pakar/ konsultan/ instalatur ahli dengan segudang pengalaman dengan bersenjatakan alat-alat canggih serta berbayaran mahal.
Hal di atas tentu bisa menjadi
“neraka” tersendiri bagi para pemilik mobil canggih “bertelinga emas” yang benar-benar
hobi mendengarkan musik, terutama bagi Anda yang sayang keluar uang percuma. Haha...
Mobil-mobil canggih masa kini terutama dari kelas premium, oleh pabrikan, umumnya sudah
dilengkapi dengan sound system bawaan asli pabrikan, yang mutakhir dan mumpuni hasil rancangan para ahli sound
system terkemuka dunia, misal: Bose, Harman Kardon, Mark Levinson, Cerwin Vega, dll. Mulai dari head unit, equalizer, digital sound
processor, special kabel, speaker, crossover, anti gaung / echo killer, sistem akustik, tata
letak speaker, dll., termasuk SUBWOOFER dan monoblock amplifier yang memang sudah merupakan piranti standard. Semua spesifikasi "blekethekan" diatas tentunya dipilih yang berkelas dan sudah dirancang dengan perhitungan
cermat dan sedetail mungkin, sehingga “hasil suara bening dan gelegarnya” mampu memanjakan gendang
telinga para pemilik mobil ybs., agar tetap bisa duduk nyaman di singgasana serta rela
berlama-lama di dalam kabin mobilnya. Jadi sound system mobil premium ini relatif tidak perlu diapa-apakan lagi. Lebih baik Anda pasrah saja, haha...
Berbeda dengan mobil-mobil canggih kelas tanggung, yang mana sound systemnya kebanyakan juga "tanggung", sehingga relatif lebih leluasa untuk di make up agar kinerjanya lebih optimal. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya perlu dimiliki dulu pengetahuan dasar tentang sound system mobil , seperti biasa, sbb.:
Berbeda dengan mobil-mobil canggih kelas tanggung, yang mana sound systemnya kebanyakan juga "tanggung", sehingga relatif lebih leluasa untuk di make up agar kinerjanya lebih optimal. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya perlu dimiliki dulu pengetahuan dasar tentang sound system mobil , seperti biasa, sbb.:
Ada beberapa pengetahuan dasar utama tentang sound system mobil masa kini yang perlu dikenal, yang meliputi: Faktor-faktor penentu suara tokcer (optimal), HEAD UNIT, EXTERNAL AMPLIFIER, LOUD SPEAKER, KABEL / SISTEM KONEKSI, SISTEM AKUSTIK (meliputi peredam suara dan tata letak speaker).
Head Unit / HU, adalah alat kontrol utama dari audio system mobil. Karena bersifat multiguna, maka di dalam HU sendiri sudah tersimpan (bulit in) salah satu atau beberapa piranti, seperti: LCD touch screen monitor, radio / TV tuner, internal amplifier, cassette player, CD / DVD player, multyple CD changer, USB (flash disk, iPOD), dan kadang sudah dilengkapi hard disk drive portabel. Sedangkan features yang terkandung adalah: DSP component, Equalizer component, Bluetooth, camera monitor, Satnav, dll.
Note:
Standard HU. Populer di masyarakat dengan istilah dan DIN sendiri singkatan dari Deutsches Institut fur Normung. Sebenarnya istilah di atas untuk mewakili ukuran Panjang x Lebar panel HU mobil, sesuai standart ISO 7736 yang mengadopsi DIN 75490.
Single DIN untuk HU dengan ukuran panel: 180mm x 50mm.
Double DIN untuk HU dengan ukuran panel: 180mm x 100mm. Untuk kedalaman/ ketebalannya sengaja tidak di-standard-kan.
External Amplifier, sering disebut juga power sound cars atau ampli saja, adalah penguat sinyal suara dari HU untuk diteruskan ke speaker dalam bentuk suara dengan tenaga maksimal (powerfull).
Kelas A, memiliki kualitas power suara terbaik, jernih dan natural. Meskipun begitu, efisiensi powernya rendah (20%~30%) atau boros listrik aki, sehingga cepat panas.
Loudspeaker/ Speaker, adalah pengubah sinyal listrik dari HU/ amplifier menjadi suara.
Berdasarkan jangkauan frekwensi yang bisa ditangkap telinga normal manusia (20~20,000 HZ), umumnya ada 5 jenis speaker, yaitu:
1. Subwoofer (freq. sangat rendah, 20~200 HZ)
2. Woofer (freq. rendah, 40~1,000 HZ).
3. Midrange (freq. tengah, 1,000~2,000 HZ).
4. Tweeter (freq. tinggi, 2,000~22,000 HZ).
5. Supertweeter (freq. sangat tinggi, > 20,000 HZ).
Woofer, atau sering disebut MIDBASS. Mampu mengeluarkan nada rendah, misal dari: gebukan dinamis bass drum, bass gitar, gong, dll. sampai suara vokal penyanyi bariton.
Midrange atau sering disebut MID saja, berguna untuk mengeluarkan nada tengah, misal dari: dentingan piano, synthesizer, gitar, electric guitar, biola, seruling, saxophone, trompet, angklung, ketukan snare drum, gendang, dll. sampai suara vokal penyanyi alto.
Tweeter, berguna untuk mengeluarkan nada tinggi berdesis-desis, misal dari: kecimpring, tamborine, ecek-ecek / maracas, hit-hat cymbal, cymbal, efect cymbal, synthesizer machines, dll.
Supertweeter atau sering hanya disebut tweeter juga, padahal beda, berguna hanya untuk mengeluarkan nada tinggi 20,000 HZ sampai ultrasonic. Dari jangkauan frekwensi tertinggi yang bisa mencapai > 85,000 HZ, maka Supertweeter ini diyakini mampu memperbaiki kinerja tweeter yang jangkauan frekwensi tertingginya hanya mencapai 22,000 HZ.
Di pasaran umumnya speaker dijual dalam bentuk:
Coaxial speaker, terdiri dari Midrange & Tweeter yang menyatu (2 way), tanpa X'over atau terdiri atas: Woofer, Midrange & Tweeter yang menyatu (3 way), tanpa X'over. Penyatuan midrange dan tweeter (2way) atau penyatuan woofer, midrange dan tweeter (3way) dalam satu sumbu membuat suara yang dikeluarkan tetap alami, jadi tidak diperlukan X'over lagi.
Prinsip sebuah kabel adalah:
berfungsi sebagai
penghantar arus listrik tanpa banyak hambatan atau sebagai penghantar sinyal suara / audio, dan atau, video tanpa banyak interverensi (distorsi / noise) dari
luar.
Ukuran kabel power tergantung pada total daya yang dibutuhkan. Satuan dimensi kabel adalah AWG (American Wire Gauge), dimana semakin kecil nilai AWG atau tahanan sebuah kabel, maka semakin besar daya yang mampu dihantarkannya.
Kabel masa (ground) jumlahnya harus ditambah lagi atau bisa juga diperbesar ukurannya akibat beban daya yang bertambah besar dengan adanya penambahan baru perangkat-perangkat sound system mobil.
Sekring untuk sound system mobil ditentukan berdasarkan total daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan semua perangkat sound system agar dapat beroperasi secara baik. Untuk sekring utama (main fuse) diletakkan sedekat mungkin dari aki dengan panjang kabel kurang dari 30 cm. Sedangkan untuk sekring distribusi bisa diletakkan dekat perangkat ybs. Jika menggunakan capasitor bank, letakkan sekring distribusi setelah perangkat ini
Capasitor bank adalah komponen elektronik tambahan yang mampu melakukan charge maupun discharge dalam waktu sekejap. Berguna untuk memberikan daya listrik secara instant sesuai kebutuhan amply (mencegah adanya suara kosong / kendor / mbliyut, akibat dari ampli yang kekurangan pasokan daya listrik dari aki). Besar kapasitas capasitor bank dihitung dalam satuan Farad.
Salah satu cara yang sering dilakukan untuk adalah dengan memasang material damper / asphalt, misal:
Dynamat, di sekujur bagian dalam mobil, yang meliputi: pintu-pintu, atap
sebelah dalam mobil, lantai di bawah karpet mobil, dinding di belakang jok
belakang dan dinding pemisah ruang kabin dengan ruang mesin (fire wall). Sering
dipakai karena tipis semacam lembaran fabric yang flexibel. Lembaran ini bisa
berperan seperti peredam kejut bagi getaran-getaran yang timbul.
Sedangkan cara untuk salah
satunya, yaitu dengan menggunakan material glasswool pada area-area yang
rawan akan pantulan suara / gema / gaun) dan rembesan suara bising dari: mesin, knalpot, angin, gesekan ban pada jalan dan lalu lintas yang sibuk.
Tata letak speaker yang utama, adalah memilih lokasi-lokasi penempatan speaker yang tepat, dengan mengatur bagaimana suara dari speaker-speaker tadi relatif bisa berjarak sama, serta dapat mengarah langsung ke telinga pendengarnya, di dalam mobil.
Speaker depan:
Penting diketahui, bahwa tweeter seharusnya dipasang bersama / menyatu dengan midrange (seperti 2 way coaxial speaker), yang ukurannya bisa mencapai 18 INCHI, atau paling tidak letaknya berdekatan, agar menghasilkan suara yang akurat. Hal ini disebabkan oleh adanya suara-suara
dalam frekuensi tertentu yang berada di area antara midrange dan tweeter (misal: suara tipikal wanita), sehingga jika tweeter dan
midrange diletakkan saling berjauhan, maka akan menghasilkan suara yang terdengar tidak realistik / aneh akibat timbulnya fasa / jeda suara.
Mengingat sangat terbatasnya area ideal di dalam
mobil untuk meletakkan tweeter, maka Anda harus terus mencoba untuk
menemukan lokasi terbaiknya (trial error). Tetapi Anda jangan buru-buru bunuh diri dulu, bila tidak kunjung mendapatkan lokasinya yang pas mantap, sebab masih ada satu spot yang populer dan cukup bagus, yaitu
di depan pilar A di sisi kaca depan yang relatif bebas penghalang
serta memiliki lebar dan ukuran ideal untuk memasang tweeter. Cara memposisikannya, yaitu dengan mengatur sudut tweeter
agar mengarah dan berada di sekitar level telinga pendengar, dengan begitu suara dari tweeter akan
terdengar jernih dan lepas tanpa halangan menyerbu ke pendengaran.
Speaker belakang.
Subwoofer.
Ide buruk, bila subwoofer
diletakkan ditengah-tengah kabin mobil. Terbaik adalah bila di belakang dan di sisi kiri atau kanan-nya terdapat dinding yang memungkinkan
gelombang panjang subwoofer tersebar merata ke seluruh kabin. Ini berarti, bahwa lokasi terbaik untuk penempatan subwoofer ada di bagian
pojok bagasi belakang mobil. Pemakaian dua subwoofer akan memberikan output bass
yang lebih baik dengan letak saling berseberangan secara diagonal,
tetapi berhubung kodisi kabin mobil tidak memungkinkan, maka bisa diletakkan
sejajar di pojok-pojok belakang bagasi. Dengan demikian suara bass lebih terdengar bulat dan mantap. DUG DUG DUG DUG...
Untuk kebutuhan SPL, maka dinding belakang dan sisi samping subwoofer harus dibuat sekaku mungkin dengan pelapisan tebal fibre glass atau membuat dinding baru dari kayu/ kayu lapis tebal.
Bersambung ke bagian 2/2 ~ habis.
Good Luck & Peace...!
- Media rekam dan kualitas rekaman harus tokcer.
- Pilah dan pilih hardware sound system (head unit, external amplifier, loudspeaker, kabel, X'over, box speaker, peredam suara) harus tokcer, meskipun tidak harus berharga selangit.
- Setting / tuning suara yang ada di hardware sound system harus tokcer. Misal setting: equalizer, DSP, balance, fader, dll. harus pas dengan musik yang diputar.
- Tata letak speaker harus tokcer, agar mumpuni menggelontorkan suara dari berbagai selera musik.
- Semua hardware sound system terpasang ketat, fix dan solid pada dudukannya masing-masing.
- Tidak ada bagian-bagian dalam interior mobil yang kendor dan renggang (hampir lepas) yang rawan menghasilkan getaran noise.
- Di dalam interior mobil terutama di dalam kotak / container yang ada, harus bebas dari benda-benda kecil yang berserakan, misal: uang coin, gunting kuku, sisir, kunci rumah, dll., karena benda-benda tsb. rawan menghasilkan getaran noise.
- Interior mobil memiliki tingkat peredaman kebisingan external yang tokcer, terutama rembesan kebisingan dari: mesin, knalpot, angin, gesekan ban pada jalan dan lalu lintas yang sibuk.
HU single DIN |
Note:
HU double DIN. |
Single DIN untuk HU dengan ukuran panel: 180mm x 50mm.
Double DIN untuk HU dengan ukuran panel: 180mm x 100mm. Untuk kedalaman/ ketebalannya sengaja tidak di-standard-kan.
External Amplifier, sering disebut juga power sound cars atau ampli saja, adalah penguat sinyal suara dari HU untuk diteruskan ke speaker dalam bentuk suara dengan tenaga maksimal (powerfull).
Pada sound system mobil, terdapat dua jenis eksternal amplifier, yaitu:
- Amplifer mutichannel, yang berguna untuk memperkuat sinyal suara dari HU untuk diteruskan ke midbass, mid, tweeter dan supertweeter. Ampli jenis ini digunakan bila di dalam HU sendiri belum tertanam (built in) amplifier bertenaga besar (>100 Watts).
- Amplifer monoblok atau dedicated amplifier, yang berguna untuk memperkuat sinyal suara khususnya bass dari HU untuk diteruskan ke subwoofer yang memang membutuhkan tenaga ekstra besar, agar gempuran suara BASS-nya lebih mantap dan maksimal, sehingga mampu menggetarkan dada dan gendang telinga siapa saja yang lewat. DUG DUG DUG DUG...
Pada eksternal amplifier terdapat kelas-kelas tersendiri, untuk memenuhi minat dan selera musik Anda, yaitu:
Kelas A, memiliki kualitas power suara terbaik, jernih dan natural. Meskipun begitu, efisiensi powernya rendah (20%~30%) atau boros listrik aki, sehingga cepat panas.
Kelas B, memiliki kualitas power
suara kurang baik saking banyaknya distorsi, sehingga jarang dipakai, meskipun
efisiensi powernya dapat mencapai 45%~60% atau lebih hemat listrik aki.
Kelas AB,
memiliki kualitas power suara cukup baik, berada diantara kelas A dan B.
Efisiensi powernya tergolong tinggi, dapat mencapai 65% atau lebih hemat
listrik aki alias tidak cepat panas. Dari segi gabungan kualitas suara,
performa dan efisiensi, kelas AB ini merupakan pilihan yang ideal,
sehingga sering dipakai dalam sound system mobil
Kelas D,
memiliki jangkauan frekwensi terbatas, efisiensi power sangat tinggi
mencapai 90% atau hemat listrik aki, sehingga tidak cepat panas. Karena
jangkauan frekwensi yang sempit, maka ampli ini lebih cocok digunakan sebagai dedicated amplifier (dijuluki sebagai ampli monoblock)
yang khusus untuk menghasilkan gebugan mantap dan menggelegar pada
subwoofer, oleh karena itu sangat cocok bagi Anda yang ingin bermain di sound pressure level (SPL) atau sound quality loud (SQL).
Kelas H atau Hybrid,
merupakan gabungan antara pemakaian teknologi transistor (solid state)
dengan teknologi kuno (lampu tabung). Lampu tabung digunakan untuk mengejar
keluaran suara yang lebih murni alami. Amplifier jenis hybrid ini banyak dipakai oleh orang-orang yang ingin bermain di sound quality (SQ) beraliran Audiophile. Jadi tidak ingin sekedar jedag jedug saja. Haha....
Note:
Tentang harga-harga
ampli sendiri sangat relatif, tergantung dari merk dan image yang digotongnya.
Loudspeaker/ Speaker, adalah pengubah sinyal listrik dari HU/ amplifier menjadi suara.
Speaker Profiles. |
belahan speaker |
1. Subwoofer (freq. sangat rendah, 20~200 HZ)
2. Woofer (freq. rendah, 40~1,000 HZ).
3. Midrange (freq. tengah, 1,000~2,000 HZ).
4. Tweeter (freq. tinggi, 2,000~22,000 HZ).
5. Supertweeter (freq. sangat tinggi, > 20,000 HZ).
Note:
Subwoofer
atau sering disebut BASS saja, berguna
hanya untuk mengeluarkan nada rendah / bass. Dari jangkauan frekwensi terendah
yang bisa dicapai sebesar 20 HZ sampai subsonic yang membuat lantai dan dada pendengar bergetar, maka subwoofer ini diyakini mampu memperbaiki
kinerja woofer yang jangkauan frekwensi terendahnya hanya mencapai 40 HZ.
Woofer, atau sering disebut MIDBASS. Mampu mengeluarkan nada rendah, misal dari: gebukan dinamis bass drum, bass gitar, gong, dll. sampai suara vokal penyanyi bariton.
Midrange atau sering disebut MID saja, berguna untuk mengeluarkan nada tengah, misal dari: dentingan piano, synthesizer, gitar, electric guitar, biola, seruling, saxophone, trompet, angklung, ketukan snare drum, gendang, dll. sampai suara vokal penyanyi alto.
maracas |
Tweeter, berguna untuk mengeluarkan nada tinggi berdesis-desis, misal dari: kecimpring, tamborine, ecek-ecek / maracas, hit-hat cymbal, cymbal, efect cymbal, synthesizer machines, dll.
Supertweeter atau sering hanya disebut tweeter juga, padahal beda, berguna hanya untuk mengeluarkan nada tinggi 20,000 HZ sampai ultrasonic. Dari jangkauan frekwensi tertinggi yang bisa mencapai > 85,000 HZ, maka Supertweeter ini diyakini mampu memperbaiki kinerja tweeter yang jangkauan frekwensi tertingginya hanya mencapai 22,000 HZ.
split speaker & coaxial speaker (2 way & 3 way) |
Di pasaran umumnya speaker dijual dalam bentuk:
Split Speaker, terdiri dari Midrange & Tweeter yang terpisah (2 way) plus X'over 2 way atau terdiri atas: Woofer, Midrange & Tweeter (3 way) yang terpisah plus X'over 3 way. Pembatasan jangkauan frekwensi suara pada speaker-speaker di atas, dibebankan pada Crossover atau X'over. Selain itu X'over juga berguna untuk mengurangi timbulnya fasa akibat dari adanya jarak antara woofer, midrange dan tweeter saat pemasangannya, sehingga suara yang keluar diharapkan masih tetap alami.
Untuk mengatur suara-suara tertentu yang ingin ditonjolkan, misal: suara dentingan piano, suara saxophone, dll., maka tugas ini dibebankan pada Equalizer. Paling sederhana berupa setelan suara Bass dan Treble doang. Yang lebih advanced, maka demi untuk penghematan ruang oleh pabrikan sengaja dibentuk dalam paket: JASS, ROCK, DANGDUT, TECHNO, MATRIX, 3D SURROUND, DTS, dsb. Jadi equalizer yang berbentuk papan geser manual sudah jarang dijumpai, meskipun hal ini sangat penting bagi penikmat SQ apalagi yang beraliran audiophile.
DSP (Digital Sound Processor), atau dikenal dengan surround sound, adalah untuk menimbulkan efek suara 3D yang mantap dan menggelegar habeeezzz.
Di pasaran dikenal subwoofer dengan single voice coil (SVC) atau umum disebut single coil dan double voice coil (DVC) atau umum disebut double coil saja.
Apabila Anda tidak terlalu suka dengan musik "hura-hura", macam orang jedag-jedug di siang bolong sibuk gebugin kasur, yaitu: Dance, House, R&B, Hip Hop, dll., maka pemakaian subwoofer / woofer single coil ini sudah cukup mumpuni. Akan tetapi bila Anda menyukai semua jenis musik, termasuk yang "hura-hura", maka pemakaian subwoofer / woofer double coil yang harganya lebih mahal ini, akan lebih sanggup memenuhi tuntutan selera musik Anda.
DVC memiliki dua coil yang bisa, untuk musik "adem" atau bermain pada SQ dan , untuk musik "panas" atau baik bermain SQL maupun SPL, agar tendangan dari amplifier ke subwoofer makin responsif dan powerfull.
Ada 3 macam kabel yang dikenal dalam dunia sound system mobil, yaitu:
- Kabel power, adalah untuk menghantar arus listrik dari sumber listrik / aki ke ampli.
- Kabel RCA (Radio Corporation of America), adalah kabel interkoneksi peralatan-peralatan sound system didalam menghantar dan menerima sinyal audio, dan atau, video.
- Kabel speaker, adalah untuk menghantar sinyal audio dari ampli ke speaker.
contoh kabel: kabel POWER, kabel RCA & kabel SPEAKER |
Note:
Di
pasaran banyak sekali konfigurasi, jenis
dan merk kabel sound system mobil dengan harga yang bervariasi pula, sehingga
untuk pemilihan sistem koneksi ini dapat Anda dapat konsultasikan dulu dengan
instalatur kepercayaan Anda.
Ukuran kabel power tergantung pada total daya yang dibutuhkan. Satuan dimensi kabel adalah AWG (American Wire Gauge), dimana semakin kecil nilai AWG atau tahanan sebuah kabel, maka semakin besar daya yang mampu dihantarkannya.
Kabel masa (ground) jumlahnya harus ditambah lagi atau bisa juga diperbesar ukurannya akibat beban daya yang bertambah besar dengan adanya penambahan baru perangkat-perangkat sound system mobil.
contoh capacitor bank |
Sekring untuk sound system mobil ditentukan berdasarkan total daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan semua perangkat sound system agar dapat beroperasi secara baik. Untuk sekring utama (main fuse) diletakkan sedekat mungkin dari aki dengan panjang kabel kurang dari 30 cm. Sedangkan untuk sekring distribusi bisa diletakkan dekat perangkat ybs. Jika menggunakan capasitor bank, letakkan sekring distribusi setelah perangkat ini
Capasitor bank adalah komponen elektronik tambahan yang mampu melakukan charge maupun discharge dalam waktu sekejap. Berguna untuk memberikan daya listrik secara instant sesuai kebutuhan amply (mencegah adanya suara kosong / kendor / mbliyut, akibat dari ampli yang kekurangan pasokan daya listrik dari aki). Besar kapasitas capasitor bank dihitung dalam satuan Farad.
Umumnya orang-orang
berpendapat, bahwa mobil dari sononya sudah memiliki kualitas akustik yang
buruk, yaitu akibat dari: terlalu banyak penghalang bagi suara untuk secara langsung tertangkap oleh telinga pendengarnya (kursi-kursi jok, lingkar kemudi, console, dashboard, mirror dalam, dll.), banyak profile interior yang rawan menimbulkan pantulan suara / gema / gaung, banyak pojokan-pojokan mati yang memboroskan / meredam energi suara, serta banyak bagian mobil yang rawan menimbulkan getaran resonansi (pintu, panel pintu, dashboard, mirror dalam, atap mobil, dll.).
Para ahli akustik pun setuju, bahwa hal terbaik bagi pendengaran adalah lingkungan yang tenang dengan dinding-dinding berperedam suara yang bagus, sehingga tersisa sedikit gangguan dari pantulan suara / gema / gaung, serta ruangan yang cukup lega, agar semua speaker dapat diatur relatif berjarak sama dan mengarah langsung, tanpa halangan, ke telinga pendengar.
Para ahli akustik pun setuju, bahwa hal terbaik bagi pendengaran adalah lingkungan yang tenang dengan dinding-dinding berperedam suara yang bagus, sehingga tersisa sedikit gangguan dari pantulan suara / gema / gaung, serta ruangan yang cukup lega, agar semua speaker dapat diatur relatif berjarak sama dan mengarah langsung, tanpa halangan, ke telinga pendengar.
2 prinsip akustik mobil, yaitu:
- Menghilangkan NOISE / dari lingkungan sekitar (mesin, ban, angin, suara knalpot, lalu lintas, getaran pada pintu, dashboard dan atap mobil, termasuk juga disini interferensi electromagnetic), agar tidak mengganggu kinerja dan kualitas suara dari sound system mobil.
- Menempatkan speaker-speaker dengan tata letak yang tepat, di dalam berbagai bentuk interior mobil, sehingga pengaruhnya kecil terhadap kinerja dan kualitas suara dari sound system.
Keterangan:
1. Menghilangkan NOISE.
Menghilangkan noise, yaitu: dengan menjaga kondisi di dalam kabin mobil tetap hening,
bebas dari gangguan getaran dan suara dari lingkungan sekitar.
Dynamat peredam GETARAN. |
Glass wool peredam SUARA. |
Noise juga dapat Anda kurangi dengan: mengganti ban baru,
melakukan engine tune-up, mengikat erat baut-baut, sekrup-sekrup dan
engsel-engsel yang kendor serta mengganti knalpot yang sudah pada bocor karena
karatan.
2. Tata letak speaker.
Tata letak speaker yang utama, adalah memilih lokasi-lokasi penempatan speaker yang tepat, dengan mengatur bagaimana suara dari speaker-speaker tadi relatif bisa berjarak sama, serta dapat mengarah langsung ke telinga pendengarnya, di dalam mobil.
Berhubung hal di atas mustahil dilakukan di dalam mobil, maka untuk mencari lokasi-lokasi penempatan speaker yang tepat bisa digunakan cara-cara berikut:
Speaker depan:
Meskipun ruangan yang tersedia dibagian atas area panel pintu terbatas, maka pemasangan
speaker pada area tsb. seringkali memberikan hasil yang baik. Hanya saja tetap ada kendala, yaitu selain
bisa mengganggu gerakan kaca pintu saat diputar turun, ruangan yang tersedia juga tidak cukup dalam untuk pemasangan
speaker-speaker yang berukuran besar. Panel di daerah kaki juga
merupakan pilihan yang baik sepanjang speaker-speaker tadi ditempatkan
pada sudut yang tepat, mengarah langsung ke telinga
pendengar.
mengarah ke telinga pendengar |
tweeter pada pilar A |
Speaker belakang.
Banyak
perancang sistem audio yang berpendapat, bahwa speaker-speaker di belakang
penting untuk menghasilkan suara yang lebih meruang di atas kepala, sehingga terdengar penuh / bulat. Sebenarnya speaker-speaker yang berada di belakang (umumnya berformat 3 way coaxial speaker, karena lebih simple) akan lebih efektif, jika
ditujukan bagi pendengar yang berada di dekat kaca belakang mobil.
Subwoofer.
Lokasi
penempatan subwoofer / bass bukanlah hal yang kritis, mengingat
frekuensi subwoofer menyebar ke segala arah. Tetapi tetap penting jika
subwoofer ditempatkan sesuai ketentuan design untuk memaksimalkan
kinerjanya.
untuk sehari-hari. |
Untuk kebutuhan SPL, maka dinding belakang dan sisi samping subwoofer harus dibuat sekaku mungkin dengan pelapisan tebal fibre glass atau membuat dinding baru dari kayu/ kayu lapis tebal.
bass ke arah luar, untuk KONTES |
Bersambung ke bagian 2/2 ~ habis.
Good Luck & Peace...!
4 comments:
Gan, mau tanya sy pake karimun wagon r type gl, kalo tambah speaker di pintu belakang,apa perlu tambah power amply, atau cukup langsng tempel aj?
Cukup langsung tempel saja. Semoga sukses!
Trims.
Om seno,
udah pke dabel din, perlu pakai ampli ga klo mw instal subwoofer??
Makasih
Halo MR. Dian, sebelumnya trims sdh mampir ke blog ini.
Pemasangan subwoofer dengan mengandalkan power dari HU saja sepertinya kurang mencukupi dan dikuwatirkan bakal ngos2an abis utk menggebuki subwoofer ybs, apalagi kalau genre musiknya full gebukan :). Solusinya, kalau pingin praktis bisa menggunakan subwoofer aktif (sdh built in amplifer)atau bila suka yang customized bisa menggunakan ampli dedicated/ monoblock.
Demikian MR. Dian, selamat mencoba semoga sukses!
Trims.
Post a Comment