Ketergantungan yang tinggi terhadap mobil pribadi, menyebabkan para warga Jakarta tetap memakainya, meskipun sudah tahu jika Jakarta saat itu sedang dilanda banjir. Banjir yang tersebar tidak merata serta datangnya tidak kenal waktu, menuntut agar pemilik mobil tetap waspada dan berhati-hati dalam melibas banjir, sebab di suatu jalan dia sukses melewati banjir tetapi di tempat lain belum tentu seperti itu. Bisa-bisa mobilnya malah terjebak mati di tengah banjir, karena ternyata banjirnya lebih tinggi/ dalam dari genangan sebelumnya. Ketika Jakarta dilanda banjir besar tahun 1996 teman saya bahkan pernah sampai 24 jam menunggu antrian melibas banjir saat pulang dari kantor, padahal jarak dari rumah ke kantor + 25KM.
Agar kejadian di atas tidak
menimpa Anda, maka diperlukan pengetahuan
dasar untuk melibas banjir dengan aman (ingat, mobil Anda bukan kapal selam darat).
PENGETAHUAN DASAR, SBB:
PENGETAHUAN DASAR, SBB:
Kenali mobil Anda, paling tidak ketinggian lubang air intake, lubang knalpot dan ketinggian tengah roda. Demikian juga dengan ketinggian electric Fans (bila ada) untuk radiator AC dan radiator mesin. Untuk type jeep semua hal di atas posisi mereka lebih tinggi daripada sedan, sehingga jeep relatif lebih leluasa dalam melibas banjir.
Note:
Bearing-bearing pada electric fans sengaja tidak dirancang untuk tahan air atau siap untuk menghadapi ketinggian air banjir. Bila mereka sempat terendam air, dapat dipastikan dalam waktu dekat, akan mengalami kemacetan permanen akibat bearing motornya rusak (sebelumnya akan ditandai dengan bunyi kasar/ mencicit seperti bearing kurang pelumasan).
Kenali sistem penggerak mobil Anda apakah temasuk: penggerak roda depan (FWD), penggerak roda belakang (RWD) atau penggerak 4 roda (4WD) baik konvensional maupun yang sudah All Wheel Drive (AWD). Bila mobil Anda termasuk RWD atau 4WD, maka titik rawan banjir bertambah, yaitu pada ketinggian universal joint pada drive shaft dan lubang pernafasan (breather) gardan.
Note:
Khusus untuk mobil FWD, jangan lupa untuk memeriksa kondisi
karet boot penutup poros penggerak roda depan, apakah masih bagus (terpasang
rapat) atau sudah sobek disana-sini. Kerusakan karet boot akan mempermudah air
untuk menerobos ke dalam komponen-komponen yang ada di dalamnya, terutama
bearing dan joint-joint yang ada.
Hilangnya lapisan pelumas menyebabkan pelor-pelor yang ada di
dalam bearing cepat aus. Kerusakan ini ditandai dengan bunyi dengungan yang
semakin lama semakin parah terdengar di telinga saat mobil melaju.
Cara mudah untuk memeriksa kerusakan bering yaitu: salah satu roda
didongkrak dan ketika digerak-gerakkan secara lateral (tepatnya dipukul-pukul
ringan dengan tangan, bukan diputar), maka akan terasa oblak, yang berarti
suaian bearing sudah longgar. Bila kerusakannya sudah parah, maka akan
terdengar bunyi gemuruh kecil saat
roda diputar-putar ringan dengan tangan.
Suaian bearing yang sudah longgar tidak bisa diperbaiki, sehingga mau
tidak mau semuanya harus diganti baru. Di pasaran harga bearing genuine
sangatlah mahal belum lagi ongkos service yang harus dibayar terpisah.
Bearing-bearing roda yang sudah rusak, apabila terlambat diganti
akibatnya sangat berbahaya dan fatal,
yaitu roda bisa macet atau terkunci mendadak saat dibawa melaju. Roda terkunci
karena pelor-pelor dalam bearing pecah akibat gesekan ekstrim saat roda
berputar kencang.
Sebenarnya kelemahan bearing roda dari merk X tersebut sudah pernah
saya sampaikan langsung ke pihak pabrikan, tapi sepertinya tidak ditanggapi
dengan baik. Menurut mereka alur rubber seal pelindung bearing dari penyusupan
air akan segera didesain ulang, tetapi sampai sekarang tampaknya tidak ada
perubahan sama sekali. Kasusnya tetap terulang, dimana apabila mobil merk X tersebut
setelah dipakai melibas banjir dengan ketinggian melebihi tengah roda, maka
sebentar kemudian bunyi dengungan roda akan muncul.
Dari kasus di atas tanpa memandang merk ini itu, maka langkah terbaik adalah tidak melibas banjir apabila ketinggiannya sudah mendekati tinggi tengah roda, kecuali Anda sudah siap dengan resiko mengeluarkan ongkos mahal untuk perbaikannya .
Bila mobil Anda bukan dari merk X dan berpenggerak roda depan (FWD), maka batas ketinggian banjir yang boleh dilibas maksimal di bawah ketinggian mulut air intake.
Bila mobil Anda bukan dari merk X, baik berpenggerak roda belakang (RWD), 4WD maupun All Wheel Drive (AWD), maka batas ketinggian banjir yang boleh dilibas maksimal di bawah ketinggian universal joint yang ada pada drive shaft, atau lebih amannya di bawah breather gardan.
Kenali sistem pengereman mobil Anda. Pada sistem pengereman tromol , daya pengeremannya akan turun drastis saat terendam banjir. Pada sistem pengereman cakram, daya pengeremannya relatif masih bagus meskipun terendam banjir.
Ketika sedang antri untuk melewati banjir, pastikan dulu pemindah
gigi transmisi berada pada gigi 1 atau 2 (manual/ MT) atau L1 (otomatic/ AT).
Hal ini penting untuk menjaga agar RPM mesin tetap tinggi dan mesin tetap
bertenaga saat melibas banjir, karena hambatan air ini membuat laju mobil
menjadi sangat berat.
Menjaga RPM mesin tetap tinggi bermanfaat agar mesin tidak mati mendadak karena ujung knalpot tersumbat oleh air atau mesin kehabisan tenaga.
Tetaplah bersikap sabar dengan menjaga emosi, tetap hati-hati, waspada dan penuh perhitungan saat menghadapi jalanan banjir. Jangan mudah panik dan terpancing dengan sikap pengemudi lain yang ugal-ugalan/ sok jagoan saat melibas banjir. Yang penting Anda dan mobil Anda selamat, bebas dari masalah akibat banjir.
Note:
Hindari menceburkan mobil Anda ke dalam banjir dengan tiba-tiba (
lebih baik bertahap saja). Jika hal ini Anda lakukan, maka mesin mobil yang
masih panas sebelumnya akan mengalami pendinginan
mendadak yang berakibat “melengkungnya” komponen-komponen di dalam mesin,
meskipun dalam skala mikron atau bahkan dalam keadaan yang ekstrim dapat
mengakibatkan bodi mesin mobil Anda “pecah”.
Mesin yang komponen-komponen dalamnya sudah “melengkung” akan berbunyi kasar tidak lazim, bahkan
kadang mesin bisa macet permanen.
Demikian juga halnya dengan piringan rem cakram yang masih panas sebelumnya akan mengalami pendinginan mendadak. Piringan rem cakram akan “melengkung” meskipun dalam skala mikron yang berakibat putarannya menjadi tidak balance lagi.
Demikian juga halnya dengan piringan rem cakram yang masih panas sebelumnya akan mengalami pendinginan mendadak. Piringan rem cakram akan “melengkung” meskipun dalam skala mikron yang berakibat putarannya menjadi tidak balance lagi.
Untuk mengukur ketinggian banjir, Anda dapat melihat kendaraan di depan Anda saat melibas banjir lalu segera ambil keputusan, bahwa Anda ingin tetap melibas banjir atau segera berputar balik atau menyerah dengan memarkir kendaraan ke tempat yang aman.
Umumnya jalanan aspal dibuat dengan sudut kemiringan tertentu, untuk itu pilihlah jalur paling kanan karena posisinya lebih tinggi.
Note:
Jalan aspal sengaja dibuat miring untuk menghindari air tegenang, mengingat sifatnya yang tidak tahan terhadap genangan air, dimana ia akan segera terkelupas dalam waktu singkat bila tergenang air.
Sedapat mungkin Anda hindari membuntuti mobil besar (truk/ bus) atau mobil tinggi (big MPV/ SUV/ jip) saat melibas banjir. Ombak yang timbul di kolong sangat besar, sehingga ada kemungkinan air besar dapat terhisap masuk ke ruang bakar mesin melalui lubang air intake.
Sedapat mungkin hindari melibas banjir bersamaan/ sejajar dengan mobil di sebelah, karena gelombang air yang ditimbulkannya dapat menambah ketinggian air yang kemungkinan besar dapat terhisap masuk ke ruang bakar mesin melalui lubang air intake.
Note:
Air yang bersifat incompressible, yang terlanjur terhisap
masuk melalui lubang air intake ke dalam ruang bakar mesin akan mengakibatkan
terjadinya efek “Water Hammer”. Efek ini menyebabkan mesin
langsung macet/ rusak dengan melengkungnya atau patahnya komponen-komponen utama
di dalam mesin, yaitu: connecting rod dan poros engkol.
Mengingat kemampuan pengereman mobil akan turun dengan drastis saat komponen rem terendam banjir (terutama rem tromol), maka tetaplah dengan kendaraan di depan Anda.
Note:
Adalah lebih baik bila Anda, selalu menyiapkan uang pecahan sepuluh ribuan di dalam
mobil, untuk memberi tip/ uang jasa pada orang-orang yang membantu mendorong
mobil Anda, ke tempat
yang aman.
Setelah berhasil melibas banjir, jangan langsung tancap gas, Anda perlu mengeringkan kampas rem (baik tromol maupun cakram) dulu dengan cara melakukan pengereman ringan secara berulang-ulang sampai rem terasa pakem kembali.
Sesampai di rumah, jangan segan-segan untuk segera mencuci bersih mobil Anda dari kotoran dan sisa-sisa banjir yang melekat. Buka kap mesin dan keringkan bagian-bagian yang masih basah dengan kain lap atau semprotan angin. Cabut stik pengukur oli mesin dan periksa apakah olinya masih tetap bening kecoklatan dan tidak seperti cairan susu? Bila yang Anda jumpai adalah warna oli sudah berubah seperti cairan susu, ini berarti olinya sudah teremulsi dengan air, maka segera saja kuras habis oli mesin mobil Anda dan ganti dengan oli baru.
Note:
Dikota-kota besar yang sering terlanda macet, sedan yang lebih irit BBM menjadi pilihan utama. Sedangkan big MPV/ SUV/ Jip umumnya menjadi pilihan berikut, karena faktor konsumsi BBM yang lebih boros.
Good Luck & Peace!