INFO SEHAT
Khasiat: Delima
(Punica granatum) - Sang ANTIOKSIDAN SUPER
Delima adalah buah asli asal Iran, yang kemudian
tersebar ke seluruh dunia. Delima termasuk salah satu buah yang paling awal dibudidayakan
manusia bersamaan dengan buah anggur, buah ara dan zaitun, pada sekitar tahun 4000
SM sampai 3000 SM. Di beberapa negara, delima telah lama dianggap sebagai
lambang kesuburan, kesehatan dan kelahiran kembali.
Delima tidak hanya digunakan untuk makanan/ minuman
dalam bentuk jus, tapi juga sebagai obat. Delima yang dijuluki sebagai "buah ajaib" oleh para
pengagumnya, sudah lama populer dalam kemampuannya menjaga pertahanan alami
tubuh terhadap serangan berbagai penyakit, seperti pikun (Alzheimer), kanker, jantung
koroner, arthritis dan banyak penyakit yang terkait penuaan.
Untuk mendapatkan manfaat penuh dari jus delima, maka
pastikan selalu meminum/ membeli jus delima 100% murni buah, tanpa gula,
fruktosa, sirup jagung atau bahan pengisi lainnya. Para
ilmuwan independen dari University of
California, Berkeley, telah mengkonfirmasikan, bahwa jus delima mengandung
setidaknya tiga antioksidan utama. Selain itu jus
delima memiliki tiga kali kekuatan antioksidan yang berasal dari anggur merah
atau teh hijau (menggunakan uji Antioksidan Kapasitas Trolox Setara), maka
pantaslah bila “buah ajaib” ini dijuluki sebagai Antioksidan Super.
Antioksidan adalah zat
alami dalam tumbuhan yang dapat melindungi tubuh dari serangan atom atau molekul berbahaya yang disebut radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau molekul
yang sangat reaktif yang dapat mengganggu fungsi sel normal, yang jika dibiarkan dapat merusak
sel tsb.
Keberadaan radikal bebas sangat berlimpah dalam perikehidupan
masyarakat modern kita dalam bentuk polutan, berupa: bahan makanan aditif (zat pengawet,
pemanis dan pewarna buatan), pestisida, herbisida, bahan kimia, asap rokok,
asap kendaraan, asap industri, dll.
Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel,
yaitu pada komponen-komponen penyusun sel, diantaranya komponen RNA / DNA, yang
berpotensi menyebabkan kanker.
Radikal bebas juga dapat mengubah komponen kolesterol
dalam sel, pada proses oksidasi didalam arteri. Proses ini akan mempercepat
terjadinya aterosklerosis, sejenis
arteriosklerosis (sering disebut sebagai pengerasan arteri atau plak build-up
pada dinding arteri). Aterosklerosis adalah penyebab utama dari "penyakit
jantung", pembunuh nomor satu di Amerika Utara dan negara-negara lain yang telah mengadopsi Standar Diet modern Amerika (SAD).
Peraih hadiah Nobel
kimia, Linus Pauling, telah mengisolir, bahwa penyebab awal pengerasan pembuluh
darah arteri adalah kurangnya pasokan zat antioksidan yang dikenal dengan vitamin C.
Radikal bebas juga dapat mengubah komponen
zat gula dalam sel, sehingga menimbulkan obesitas dan kontrol glukosa yang meningkat yang
menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes.
Delima adalah sumber alami yang kaya akan vitamin A, C dan E yang berperan sebagai antioksidan
dalam tubuh.
Antioksidan ini
mengikat radikal bebas yang dapat merusak sel pada tubuh, dengan demikian dapat
membantu mencegah munculnya tanda-tanda fisik penuaan dini, kanker, obesitas, diabetes
dan penyakit jantung.
Beberapa studi
terbaru berhasil menunjukkan manfaat potensial
yang signifikan dari meminum jus delima 100% murni terhadap kesehatan, sbb.:
- Studi menunjukkan, bahwa meminum jus delima setiap hari dapat membantu mengurangi tekanan darah sistolik dan mendukung aliran darah normal ke jantung. Minum 1.7 ons jus delima setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 5%.
- Dapat mengurangi risiko mengalami penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Selain vitamin esensial seperti vitamin A, C dan E, delima juga kaya flavonoid. Menurut "Journal of Ethnopharmacology," semakin besar asupan flavonoid makanan dari buah delima, semakin kecil risiko terserang penyakit jantung, terutama pada pria lanjut usia. Flavonoid memiliki kemampuan antioksidan dan bertindak sebagai pengencer darah alami yang mampu menghambat pembekuan sel darah yang berlebihan. Kandungan flavonoid jus delima dapat membantu menurunkan kolesterol, dan secara teori dapat mencegah sintesis kolesterol di hati. Tapi bagaimana dengan menyingkirkan plak build-up yang sudah ada di arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke? Untungnya, konsumsi jus buah delima secara signifikan dapat mengurangi ukuran plak arteri. Ini terdengar sangat menjanjikan bagi mereka yang ingin mencegah aterosklerosis.
- Flavonoid yang terkandung dalam buah delima juga dianggap efektif dalam menangkal radikal bebas penyebab berbagai penyakit kanker. Ini berarti dapat menjaga pertahanan normal tubuh dalam pencegahan kanker tertentu. Dari studi diketahui, bahwa flavonoid dalam jus delima dapat menghancurkan sel-sel kanker payudara dan membiarkan sel sehat. Selain itu dapat menghambat perkembangan kanker paru-paru dan kanker prostat.
- Kandungan polifenol yang tinggi dalam jus buah delima dapat membantu mengobati penyakit inflamasi (peradangan). Penelitian yang dipublikasikan dalam edisi Januari 2009 "Jurnal Peradangan" menunjukkan, bahwa jus delima mampu menekan sel mast dan basofil. Sel-sel ini memainkan peran kunci dalam penyakit inflamasi seperti arthritis inflamasi (radang sendi). Dalam kasus radang sendi, disarankan minum jus delima 8 sampai 12 oz. per hari untuk mencegah kerusakan tulang rawan (osteoarthritis).
- Delima adalah sumber alami yang kaya akan asam folat. Studi menunjukkan, bahwa konsumsi jus buah delima pada ibu hamil, dapat melindungi otak bayi dari kerusakan pada kasus cedera neonatal. Membantu ibu hamil dalam mengurangi kemungkinan melahirkan bayi prematur atau bayi lahir dengan berat badan kurang.
- Pengguna lain percaya dengan minum jus delima setiap hari bisa mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer pada kalangan orang tua.
- Membantu dalam mencapai dan mempertahankan kulit agar tetap tampil muda terang bercahaya, serta membantu meredakan peradangan kulit. Jus delima yang penuh dengan antioksidan, membantu melawan efek jahat radikal bebas, yaitu molekul berbahaya yang menyebabkan kerusakan pada tingkat sel. Kerusakan ini tampak sebagai tanda-tanda penuaan dini dan berkembangnya penyakit kronis. Antioksidan membantu memperpanjang umur sel dan membantu kemampuan tubuh untuk menyembuhkan.
- Antioksidan dan beberapa sifat anti bakteri serta sifat anti-virus yang dimiliki delima, diperkirakan dapat membantu dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
- Zat besi yang terkandung dalam jus delima mendukung aliran darah yang sehat, sehingga dapat membantu mencegah gejala-gejala anemia yang meliputi kelelahan, pusing, lemah, dan gangguan pendengaran.
Note:
Manfaat lebih delima: dalam pengobatan tradisional kulit pohon dan
akarnya biasa digunakan untuk menghilangkan cacing pita.
Jus Delima mengandung zat-zat Besi, Fosfor, Kalsium,
Magnesium, dll., yang bermanfaat untuk pembentukan darah dalam tubuh. Sedangkan
Nilai gizi per 100 gram butiran Delima (3,5 oz), adalah sbb:
Energi 346 kJ (83 kcal) Karbohidrat
18,7 g - Gula 13,7 g - Serat pangan 4.0 g Lemak
1,2 g Protein
1,7 g Thiamine
(vit. B 1) 0,07 mg (6%) Riboflavin
(vit. B 2) 0,05 mg (4%) Niacin
(vit. B 3) 0,29 mg (2%) Pantothenic
acid (B 5) 0,38 mg (8%) Vitamin
B 6 0,08 mg (6%) Folat
(vit. B 9) 38 mg (10%) Vitamin
C 10 mg (12%)
Kalsium
10 mg (1%) Besi
0,30 mg (2%) Magnesium 12 mg (3%) Fosfor
36 mg (5%) Kalium
236 mg (5%) Seng
0,35 mg (4%)
Persentase yang relatif untuk orang dewasa, dari
US rekomendasi
Sumber: USDA Nutrient database
Good Luck & Peace...!
Sumber: USDA Nutrient database
Good Luck & Peace...!
No comments:
Post a Comment