Translate

Saturday, May 26, 2012

TIPS & TRIK, MENGHEMAT AC ???

Posting saya kali ini adalah hal yang “lucu”, dan tanpa sengaja saya temukan. Bahkan hal ini tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran saya, mungkin juga dalam pikiran Anda.

Ini ceritanya. Suatu siang saya sedang berada di dalam minibus Daihatsu Zebra milik teman. Kami bersama hendak pergi ke sirkuit Sentul, Bogor, untuk melakukan test sepeda motor sport baru. Ada yang unik saat teman saya sedang menghidupkan mobilnya, yaitu tombol AC mobilnya pada posisi ON.  "Barangkali lupa dimatikan", pikir saya. Lalu iseng-iseng saya tanyakan kenapa AC-nya kok belum dimatikan? Jawabannya sungguh diluar dugaan! ”Untuk menghemat AC”,  begitu alasannya.  Hah??? untuk menghemat AC? Apa saya tidak salah dengar? Kalau menghemat BBM itu masih masuk akal, lah ini untuk "menghemat AC!" Haha...

Lama kelamaan hal diatas menimbulkan pertanyaan juga didalam diri saya, yaitu mana yang terbaik, mobil dihidupkan dengan kondisi AC ON atau OFF? Setelah beberapa lama baru saya temukan jawabannya. Bloody hell! Ternyata yang dimaksud dengan menghemat AC itu, yaitu menghemat kopling (Magnetic Clutch) AC, yang harga dipasaran bisa menguras isi dompet, alias mahal sekali.
compressor & magnetic clutch.
Lalu mengapa dia sampai berpikir seperti itu? Apa mungkin logikanya seperti ini: karena dari awal posisi AC sudah ON, maka ketika mesin dihidupkan, kopling AC bisa langsung menjepit poros kompresor, dan AC langsung bisa beroperasi. Demikian pula sebaliknya.

Pada keadaan mesin hidup, maka ketika tombol AC dihidupkan (ON), seketika itu juga kopling AC akan menjepit poros kompresor AC yang ada. Saat kopling dalam proses menjepit dapat dipastikan ada sedikit gerakan skid/ menggelincir yang menyebabkan Bidang Gesek ("kampas") kopling AC akan sedikit termakan/ aus. Masalahnya disini bila hal itu terjadi berulang-ulang, maka tanpa disadari tiba-tiba kopling AC kehilangan daya jepitnya, sehingga tak mampu lagi memutar kompresor, karena memang tak berhasil terhubungkan.

Kerugian menyetel tombol AC selalu dalam keadaan ON, yaitu timbulnya beban berlebih pada aki  (daya aki selalu terforsir) yang menyebabkan crank (tendangan) aki menjadi kurang kuat saat mobil dihidupkan. Bila hal ini dibiarkan terjadi berulang-ulang, maka bisa memperpendek umur aki atau aki cepat soak.

Barangkali perlu dipahami juga cara bekerjanya AC dalam mempertahankan suhu kabin sesuai kebutuhan user. Pada saat suhu AC yang dikehendaki user sudah tercapai, maka secara otomatis jepitan kopling AC pada poros kompresor terlepas dan putaran kompressor terhenti. Ketika suhu kabin meningkat kembali, maka secara otomatis kopling AC menjepit kembali poros kompressor, sehingga kompressor AC berputar lagi sampai suhu kabin yang dikehendaki user tercapai. Demikian terjadi berulang -ulang seterusnya.

Harus diingat, bahwa proses diatas itu terjadi dalam keadaan mesin hidup, baik mobil sedang diam/  parkir maupun sedang melaju, sehingga mau tidak mau keausan kampas kopling akibat skid tidak terhindarkan. Jadi kesimpulan sementara, menghemat kopling AC dengan cara tidak mematikan AC (OFF) dulu pada saat mesin dimatikan, tidak bermanfaat apa-apa, tapi malah mempercepat aki soak.

Haha... Ternyata masih ada akal-akalan lainnya dalam rangka menghemat kopling AC, yaitu: dengan sengaja menyetel suhu AC pada angka terendah! Secara logika memang masuk akal, karena kopling AC akan menjepit terus poros kompresor, dengan demikian kopling AC bisa awet.

Bila hal di atas sengaja dilakukan, maka apakah tidak kasihan dengan para penumpang yang pada menggigil kedinginan? Bisa-bisa mereka masuk angin atau terkena angin duduk. Selain itu, kompresor AC yang bekerja terus-menerus tanpa jeda istirahat akan berpotensi memperpendek umur kompresor AC itu sendiri. Asal tahu saja harga kompresor AC lebih mahal daripada kopling AC.

Jadi kesimpulan akhirnya:

Harus dibiasakan AC harus selalu dimatikan (OFF) dulu sebelum mesin dimatikan, agar crank aki tetap kuat saat mesin dihidupkan, dengan demikian aki mobil tidak cepat soak. 
Harga Kopling AC memang mahal, tetapi tindakan untuk “menghematnya” bukanlah hal yang tepat, malah berakibat lebih parah, yaitu: aki cepat soak dan kompresor AC cepat rusak.
So, memakai AC secara wajar dan sesuai kebutuhan adalah cara yang terbaik, sehingga bila   AC mobil Anda rusak, hal itu terjadi karena faktor usia saja.


Skema SISTEM KERJA AC MOBIL: 




Agar AC mobil Anda awet, maka Anda harus memperlakukannya dengan wajar, sbb:
  1. Mengikuti cara di atas dengan selalu mematikan AC (OFF) bila mobil sedang tidak dipakai.
  2. Saat parkir, hindari "menjemur" mobil di panas terik secara berlebihan. Usahakan untuk selalu mendapatkan tempat parkir yang teduh atau parkir di dalam gedung.
  3. Bila kabin dalam keadaan panas akibat mobil terjemur lama, sebaiknya buka lebar-lebar dulu kaca-kaca pintu mobil Anda dan biarkan sejenak (> 5 menit) angin dari luar berhembus untuk mengurangi panasnya. Setelah itu baru mesin dihidupkan dan AC dinyalakan.
  4. Dalam kondisi udara yang sangat terik (panas ekstrim), dimana Anda merasa sangat gerah di dalam mobil selama perjalanan, maka sebaiknya jangan terpancing untuk menyetel AC pada kondisi maksimum dalam jangka waktu yang lama. 
  5. Hal di atas akan memaksa AC untuk bekerja sangat keras, sehingga bisa berakibat: memperlemah kondisi electric fan AC, motor blower AC dan aki. Pemakaian daya aki yang terforsir/ over loaded selama perjalanan, akan membuat aki menjadi sangat panas diluar tingkat kewajaran pemakaiannya dan jelas, aki akan segera rusak.
  6. Prinsip kerja AC mobil adalah mengikuti suatu system, sehingga apabila ada salah satu atau lebih  komponen yang lemah/ rusak (electric fan AC, motor blower AC, drier, expansion valve, magnetic clutch, kompressor), maka  akan mengganggu kerja kompoenen yang lain. Hasilnya? Kerja AC mobil akan ikut terganggu, misal: AC tidak dingin, hembusan angin AC lemah, timbul bongkahan es di bagian evaporator, dll.
  7. Secara berkala, gantilah filter AC (bila ada) serta bersihkan condenser (di ruang mesin), blower dan evaporator (di dalam kabin atau dashborad) dari tumpukan debu/ kotoran lain.
  8. Selalu menjaga kebersihan dan kesegaran interior mobil dari debu/ kotoran lain, secara berkala dengan vaccum cleaner, secara tidak langsung dapat membuat kinerja AC tetap optimal.
  9. AC mobil yang kurang dingin, belum tentu bersumber dari isi freon yang berkurang atau habis. Jadi sebelum memutuskan untuk mengisi ulang freon, sebaiknya pastikan dulu dengan memeriksa kondisi electric fan AC, motor blower AC, drier, expansion valve, magnetic clutch dan kompressor. Periksa apakah salah satu atau beberapa diantaranya sedang bermasalah atau tidak.
  10. Karena AC mobil bekerja dalam sistem yang tertutup (berbentuk siklus), maka berkurangnya freon perlu dipertanyakan kembali kebenarannya. Buktinya, mobil saya selama 6 tahun saya pakai tidak pernah sekalipun mengisi ulang freon dan AC nya tetap dingin seperti dulu.
  11. Mengganti kaca film mobil Anda yang sudah rusak parah atau kurang bagus kualitasnya dengan kaca film baru yang bermutu tinggi dalam meredam panas sinar matahari. Salah satunya dengan kaca film V-Kool. Ingat, kabin yang selalu dalam kondisi suhu standar akan membuat AC mobil awet dengan kinerja yang selalu bagus. 
  12. Apabila Anda sedang melakukan perjalanan jauh dan lama, dengan mobil Anda sendiri, maka secara berkala usahakan ada waktu sejenak (+ 1jam) untuk istirahat dengan kondisi mobil OFF. Hal ini penting untuk mendinginkan komponen-komponen dalam system AC mobil yang terlalu kepanasan tanpa kita ketahui.
Note:
electric fans
Hati-hati dalam melibas banjir ( silakan dilihat pada Tips & Trik Cara Aman Melibas Banjir)  saat di perjalanan. Air banjir yang melampaui ketinggian posisi electric fans untuk radiator AC dan radiator mesin, sangat berpotensi merusak bearing-bearing yang ada pada electric fans ybs., karena dari awal memang tidak dirancang untuk anti air/ bebas terendam air.




 
Good Luck & Peace!





No comments: