Translate

Wednesday, May 2, 2012

TIPS & TRIK MENJUAL SENDIRI MOBIL ANDA.


Menjual sendiri mobil Anda? Wow... benar-benar pengalaman yang menegangkan dan bisa-bisa menguras adrenaline, terutama bagi Anda yang belum berpengalaman sama sekali, saya kira.

Sebelum Anda menjual mobil kesayangan Anda, Anda perlu bertanya dan memastikan pada diri Anda sendiri tentang alasan mengapa Anda menjual mobil ybs. Agar Anda tidak mengalami penyesalan besar-besaran di belakang hari. 

Secara garis besar ada 2 alasan yang menyebabkan orang mau menjual mobil kesayangannya, yaitu:
  1. Sudah bosan, karena modelnya sudah usang/ obsolete, mulai banyak penyakitnya sehingga banyak jajan/ belanja, boros bbm, ingin ganti model baru, dll.
  2. Sedang BU (Butuh Uang), karena kepepet ada kebutuhan yang sangat mendesak, misal untuk tambahan biaya menikah, untuk tambahan biaya anak kuliah, untuk tambahan biaya beli rumah baru, untuk tambahan modal usaha, untuk melunasi utang yang sudah jatuh tempo, dll.
Bila Anda sudah memiliki alasan mantap untuk “melepaskan” mobil kesayangan Anda, maka sekarang tibalah saatnya untuk mencari calon “peminang”-nya. 

Secara garis besar pula ada 2 type pembeli sesuai karakter masing-masing, yaitu:

1.     Pembeli perseorangan/ pribadi.
Nilai plus: Harga jual mobil bisa mengikuti harga pasaran saat itu. Semua aksesories, modifikasi sound system, modifikasi velg besar, modifikasi interior (misal, jok memakai kulit genuine) dll. masih memiliki harga jual dan kadang-kadang merupakan nilai tambah bagi calon pembeli tipe ini.
Nilai minus:  Proses jual beli biasanya memakan waktu yang lama dan cenderung bertele-tele. Mobil baru bisa terjual dalam jangka waktu yang relatif sangat lama. Penjual rawan menjadi korban penipuan.

2.     Calo/ perantara/ makelar/ broker/ pedagang langsung mobil bekas.
Nilai plus: Proses jual beli relatif lebih cepat, rapi dan praktis. Mobil bisa terjual dalam jangka waktu relatif lebih cepat.
Nilai minus:  Harga jual mobil langsung jatuh jauh di bawah harga pasaran saat itu (>10%). Semua aksesories, modifikasi sound system, modifikasi velg besar, modifikasi interior (misal, jok memakai kulit genuine) dll., tidak dinilai/ dihargai, sebab mereka lebih suka bila mobil masih dalam kondisi aslinya/ standard. Penjual rawan menjadi korban penipuan.

Seperti biasanya, sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya mobil yang akan Anda jual mengalami persiapan-persiapan sederhana dulu dengan maksud agar harganya tidak jatuh, syukur-syukur malah ditawar lebih tinggi dari harga pasarannya, sbb.:
  1. Mencuci bersih eksterior dan interior mobil (bila perlu ruang mesin juga di cuci habeeez), agar tampil lebih segar. Jangan sampai lupa ban harus di semir.
  2. Memperbaiki/ mengganti baru, kerusakan-kerusakan kecil yang ada pada mobil. Misal: handle pintu macet, putaran kaca macet, hidraulik pintu belakang soak, AC kurang dingin, karpet kaki sudah butut, pelapis jok yang sudah dekil, dll.
  3. Periksa mobil secara menyeluruh dari penampilan fisik dan fungsinya, meliputi: kelistrikan, mesin, sistem transmisi, sistem rem, sistem AC, sistem transmisi, sistem kopling, sound sistem, sistem alarm anti maling, tachometer dan speedometer, steering sistem, kondisi velg dan ban.
  4. Tambahkan aksesories  yang bisa membuat calon pembeli sangat terkesan/ impressive saat memeriksa mobil. Misal mobil “butut” Anda ternyata sudah dilengkapi dengan alat navigasi tambahan sendiri, macam GARMIN punya atau TV mobil.
  5. Memeriksa kelengkapan surat-surat, terutama Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ("BPKB") dan Surat Tanda Nomor Kendaraan ("STNK") asli.
  6. Memeriksa kelengkapan lain, seperti: ban serep, kunci kontak serep,  Buku Panduan Pemilik Mobill, Buku Service Berkala, dll.
  7. Memantau kisaran harga pasaran mobil Anda yang berlaku saat ini, dari informasi yang ada di internet, koran, majalah, tabloid, pameran otomotif, pedagang mobkas dll.
Note:
    Bila Anda dalam kondisi kepepet dan urgent BU, maka kemungkinan besar pembelinya bisa saja Anda relakan jatuh ke tangan calo/ perantara/ makelar/ broker/ pedagang langsung mobil bekas. Dengan demikian sebelum mobil kesayangan Anda jual, maka sebaiknya kembalikan mobil Anda pada kondisi standard. Untuk itu segera lepas dan preteli semua aksesories mahal yang menempel pada mobil Anda (jika ada), seperti: velg magnesium berdiameter besar berikut bannya, player dan sound system, TV mobil, navigation system, turbo kit GREDY, stir MOMO, strut bar, jok rally RECARO, knalpot BRABUS, cakram BREMBO dll. Setelah itu baru pasang kembali part-part standardnya. Dengan demikian Anda akan terbebas dari rasa penyesalan besar-besaran.
    Akseosries yang sudah Anda "turunkan" tadi dapat Anda jual ke teman-teman Anda secara terpisah atau bisa Anda pakai sendiri nantinya pada mobil Anda yang lain.
    Agar aman, Anda bisa memilih dan menghubungi pedagang mobil second yang menerima pembelian mobil dengan harga tinggi (teorinya) di koran-koran bonafide atau di penjual mobil second tersohor, semacam Mobil 88.
Setelah persiapan dirasa cukup, maka masih diperlukan action-action lain, sbb.:
  1. Memasang iklan baris di koran/ majalah yang terkait dengan dunia jual beli mobkas. Usahakan isi iklan barisnya, singkat, padat dan tepat sasaran.
  2. Menjawab semua pertanyaan calon pembeli, terkait iklan yang sudah terpasang baik yang menghubungi lewat telepon atau yang datang langsung ke TKP.
  3. Cermati calon pembeli baik yang melalui telepon maupun yang datang langsung ke TKP, masuk ke kategori mana? Perorangan atau calo/ pedagang langsung. Bila Anda kurang nyaman berhubungan dengan calo/ pedagang langsung, sebaiknya Anda bersikap tegas dengan alasan yang tepat untuk tidak lagi berhubungan dengan mereka. 
  4. Cermati calon pembeli yang menaruh minat serius. Ciri-cirinya dia akan makin gencar bertanya sebawel-bawelnya, dalam hal ini Anda jangan kesal dulu, soalnya secara alamiah ya begitulah sikap pembeli yang serius akan membeli! Jadi tampil tetap cool lebih baik.
  5. Layani dan  jawab apa adanya pertanyaan A s/d Z dari calon pembeli serius di atas.
  6. Lakukan negosiasi harga dengan calon pembeli serius tadi dengan hati-hati. Tanpa harus ngotot tetaplah pada pendirian Anda, bahwa harga yang Anda tawarkan adalah sudah yang terbaik dan sangat kompetitif. 
  7. Tetap layani dengan baik bila dia ingin mencoba test jalan. Sebagai bentuk kewaspadaan jangan sungkan-sungkan dan ragu ikutlah satu mobil dengan dia saat test jalan. Pakai logika, lebih baik saya bersikap kaku/ tegas begini daripada mobil saya lenyap tanpa bekas! 
  8. Bila test jalan sudah ok, maka ajak calon pembeli untuk bersama-sama ke samsat polisi untuk membuktikan kelegalan surat-surat kendaraan. 
  9. Tahap selanjutnya adalah proses pembayaran. Saran saya jangan mau dibayar dengan gebokan uang tunai untuk menghindari terselipnya uang palsu. Terbaik adalah lakukan di bank yang dia kenal atau anda kenal, baik transaksi cash maupun transfer. 
  10. Setelah uang cash/ transfer dana sudah yakin Anda terima, barulah surat-surat kendaraan; Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ("BPKB") dan Surat Tanda Nomor Kendaraan ("STNK") Anda serah terima ke pihak pembeli berikut kunci kontak serep, Buku Panduan Pemilik Mobill, Buku Service Berkala, bila masih ada. 
  11.  Selesaikan transaksi di atas kwitansi bermaterai, sebagai tanda bukti pembayaran lunas sudah dilakukan. Jangan lupa tulis juga disana, bahwa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ("BPKB") dan Surat Tanda Nomor Kendaraan ("STNK") asli mobil sudah diterima dengan baik oleh pihak pembeli.
  12. SELESAI.
    Note:
      Ciri-ciri calo/ perantara/ makelar/ broker/ pedagang langsung mobil bekas, sbb.: agressive, maunya buru-buru, suka mencela biar dia bisa menawar dengan harga sangat rendah, pura-pura tidak tertarik dengan aksesories tambahan yang ada, meskipun barangnya bagus dan harganya sangat mahal, misal velg berdiameter besar, dll.
      Test jalan adalah tahapan paling krusial, karena banyak kasus kejahatan (baca: penipuan) jual beli mobil terjadi di tahap ini. Berpura-pura menjajal mobil, eh tidak tahunya mobil dibawa kabur!
      Pada saat test jalan, sebaiknya Anda tidak sendirian, ajak teman untuk menemani Anda untuk bersama-sama ikut test jalan.
      Bila calon pembeli membawa teman, jangan terpesona dulu bila saat test jalan temannya dia tinggal untuk tetap bisa ngobrol dengan Anda, seolah-olah sebagai “jaminan” dia nggak bakalan kenapa-kenapa. Saran saya, tetaplah Anda dan teman Anda ngotot ikut bergabung saat test jalan. Test jalan ramai-ramai jadinya... nggak masalah. Yang penting aman!



      Good Luck & Peace!
           





    1 comment:

    wida said...

    Jos.. thx infonya..