Translate

Sunday, April 8, 2012

TIPS & TRIK, PENTINGNYA MEMATUHI STANDARD TEKANAN ANGIN BAN


Pentingnya mematuhi standar tekanan angin ban mobil sesuai rekomendasi pabrikan (biasanya dalam bentuk sticker tertempel di pintu depan/ belakang), sangatlah  menguntungkan bagi para pemilik mobil. Mengingat rekomendasi tsb. adalah hasil riset terpadu dari pabrikan mobil dan ban, dengan tujuan agar produk-produknya selalu tampil optimal dalam hal ketangguhan, serta demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengendaranya. So mengapa sebagai pemakai kita tidak memanfaatkannya sekalian?  Lebih mudah dan murah meriah khan...daripada tidak punya pegangan sama sekali atau mau coba-coba sendiri? Mungkin malah lebih berbahaya dan waste time la youw.




Tekanan angin ban yang melebihi standard, sering membuat pengendara lebih mudah dan cepat tersadar, ketika bantingan mobilnya tiba-tiba  berubah menjadi keras/ ajrut-ajrutan. Beda dengan tekanan udara ban di bawah standard, seringkali membuat pengendara kurang peduli dengan keadaan tsb. Kemungkinan saja karena tidak punya alat pengukurnya/ merasa cukup dengan melihat kondisi  fisik ban yang nampak baik-baik saja/ merasa cukup men-checknya dengan menekan-nekan tapak ban saja/ nggak mau repot-repot. 

Hampir 100% ban yang dipakai oleh mobil-mobil jaman sekarang adalah ban radial, yang konstruksi umumnya lebih baik.

Penggunaan tekanan angin ban sesuai standard, membuat tekanan yang bekerja pada permukaan dalam ban dapat tersebar secara merata, tampak dari bentuk dinding ban yang relatif stabil, baik dalam keadaan berhenti atau sedang dipacu di jalan raya (seperti cuplikan dari Youtube di bawah).

ban dengan tekanan angin standart

Berbeda bila tekanannya di bawah standard, maka  tekanan yang bekerja pada permukaan dalam ban tidak tersebar secara merata, terlihat pada bagian ban pada daerah tapakan yang melesak keluar/ gembos kurang angin.

Kondisi di atas tentu saja tidak boleh di biarkan begitu saja, karena berpotensi merusak ban.

Logikanya kurang lebih seperti ini: ambil sebatang kawat yang ditekuk lalu diluruskan kembali, dilakukan berulang-ulang dan secara terus menerus. Tidak lama kemudian di daerah pusat tekukan timbul panas dan kemudian kawat patah.

Logika di atas bisa diasosiasikan sebagaimana terjadi pada ban mobil yang gembos, sbb:

kondisi tekanan ban.
  1. Pada ban yang sedang melaju dengan tekanan angin ban standard, tekanan angin yang terjadi relatif tersebar merata pada seluruh permukaan dalam ban. Perbedaan tekanan sangat kecil sehingga bisa diabaikan.
  2. Pada ban gembos/ kurang angin yang sedang melaju, tekanan angin yang terjadi tidak merata. Kondisi ekstreem perbedaan tsb. berada pada Zona A yang langsung berseberangan dengan zona B.
  3. Anggap belahan ban yang di zona A diasosiasikan sebagai sebatang “kawat” berbentuk Tampak 1 (garis merah).
  4. Saat ban berputar, “kawat” Tampak 1 akan berangsur-angsur berubah menjadi seperti Tampak 2 (garis biru) pada saat berada pada Zona B.
  5. Dan seterusnya,kawat” yang sudah berbentuk seperti Tampak 2 akan berangsur-angsur berubah menjadi seperti Tampak 1 kembali pada saat berada pada Zona A .
  6. Perubahan tampak pada “kawat” akan berulang-ulang terus-menerus. Ia berubah semakin cepat seiring dengan bertambahnya kecepatan mobil.
  7. Perubahan tampak diatas adalah identik dengan sebatang kawat yang ditekuk lalu diluruskan kembali, secara berulang-ulang dan terus-menerus dengan kecepatan bervariasi.
  8. Jadi ban gembos yang dipakai tadi akan menerima panas, selain dari akibat gesekan dengan muka jalan juga dari gerak dinamis (tekuk-lurus) dari dinding dan tapak ban.
  9. Makin cepat mobil itu melaju, maka panas yang ditimbulkan juga semakin cepat membesar.
  10. Panas berlebihan yang diderita ban menyebabkan berkurangnya kekuatan dinding dan tapak ban.  
  11. Bila hal di atas, tanpa disadari dibiarkan berlangsung terus dalam waktu yang relatif lama misal dalam perjalanan jauh, maka kemungkinan besar akan menyebabkan ban meletus mendadak. Akibatnya? Kalau tidak rumah sakit ya kuburan.
  12. Jadi tidak usah heran bila akan masuk jalan tol, selalu dihimbaukan kepada para pemakai jalan tol untuk memeriksa tekanan ban mobilnya dulu, sebisa mungkin disesuaikan dengan standard yang ada.
   Pabrikan selalu mencantumkan 2 macam angka standar tekanan angin ban, yaitu: tekanan ban untuk beban normal dan beban berat (berlebihan), adalah bertujuan untuk meminimalisir kejadian-kejadian di atas.
  • Tekanan ban 1 (setel empuk) untuk beban normal, ditentukan besarnya untuk; menjaga agar dinding ban tidak menekuk berlebihan, sehingga relatif bebas dari gerakan dinamis ekstrim (tekuk-lurus), serta menjaga agar kenyamanan penumpangnya tetap OK.
  • Tekanan ban 2 (setel keras) untuk beban berat, ditentukan besarnya untuk;  tetap menjaga agar dinding ban tidak menekuk berlebihan, sehingga relatif tetap bebas dari gerakan dinamis ekstrim (tekuk-lurus). Meskipun demikian  kenyamanan penumpangnya masih tetap terjaga, dengan mulai aktifnya sistem suspensi progressive yang ada.
Note: 
  1. Mengikuti standar tekanan angin ban sesuai standar pabrikan adalah sangat penting, demi melindungi keselamatan, keamanan dan kenyamanan berkendara. 
  2. Mengisi udara ban dengan besar tekanan yang suka-suka, akan merugikan diri sendiri sekaligus membahayakan pengguna jalan lain, pengendara, penumpang dan muatan.
  • Merugikan, karena; laju mobil menjadi berat dan lebih boros BBM (tekanan terlalu rendah) serta kenyamanan berkurang (tekanan terlalu tinggi).
  • Membahayakan, karena; ban bisa meletus mendadak (tekanan terlalu rendah) dan getaran yang keras mempercepat tingkat kelelahan pengendara  (tekanan terlalu tinggi).


Good Luck & Peace!





No comments: